Design by KIDO'S PICTURES
The ominous clouds above telling me something/the future i'm facing will never be easy/you'll be my friend in loneliness /you'll be the one who brightens up all my heart/this friendship never last never goes till the end of time...
visitors
Minggu, 28 Desember 2014
Jumat, 26 Desember 2014
Tanggap Darurat Bencana Bandung Selatan: Ayo Jadi Relawan!
Banjir melanda Bandung Selatan meliputi daerah Baleendah, Andir,
Dayeuh Kolot, Bojong Soang dan daerah lainnya di sekitar aliran Sungai
Citarum dengan ketinggian air mencapai 3,2 meter.
8000 warga
terdampak bencana, lebih dari 4000 di antaranya telah diungsikan.
(Sumber : kelurahan Baleendah pertanggal 22 Desember 2014)
Bantuan-bantuan yang dibutuhkan saat ini yaitu:
- Makanan cepat saji (bukan mie instan)
- Beras, sembako, roti, biskuit
- persediaan air bersih
- pampers, bubur untuk bayi,
- pembalut wanita, pakaian dalam bersih
- selimut, alas tidur
- baju bersih layak pakai, baju hangat
- minyak kayu putih, obat-obatan
- Beras, sembako, roti, biskuit
- persediaan air bersih
- pampers, bubur untuk bayi,
- pembalut wanita, pakaian dalam bersih
- selimut, alas tidur
- baju bersih layak pakai, baju hangat
- minyak kayu putih, obat-obatan
Salurkan bantuan Anda ke:
Posko Korps Relawan Salman ITB (KORSA)
Selasar Hijau Kompleks Masjid Salman ITB Jl. Ganesha no. 7 Bandung
atau melalui rekening
BCA 777-0857-605 a/n YPM Salman ITB
Konfirmasi transfer melalui SMS/telepon ke 0811 222 8 333
Bantuan Anda akan didistribusikan untuk masyarakat terkena dampak banjir Bandung Selatan dan bencana di daerah lainnya.
http://korsa.salmanitb.com
Twitter: @korsaitb @salmanitb
[ KORSA FLASH: EDISI MAJALAH TEMPO & TIME MAGAZINE ]
Posko Korps Relawan Salman ITB (KORSA)
Selasar Hijau Kompleks Masjid Salman ITB Jl. Ganesha no. 7 Bandung
atau melalui rekening
BCA 777-0857-605 a/n YPM Salman ITB
Konfirmasi transfer melalui SMS/telepon ke 0811 222 8 333
Bantuan Anda akan didistribusikan untuk masyarakat terkena dampak banjir Bandung Selatan dan bencana di daerah lainnya.
http://korsa.salmanitb.com
Twitter: @korsaitb @salmanitb
[ KORSA FLASH: EDISI MAJALAH TEMPO & TIME MAGAZINE ]
"Janten relawan mah teu seueur cumarios nu teu mangpaat, tapi ka-TEMPO sae damelna."
IKHLAS | CERDAS | TANGKAS
"Kang Sep, it's TIME for us to appreciate you. Thank's for your dedication. Allah bless you. Aamiin."
IKHLAS | CERDAS | TANGKAS
All designs by KIDO'S PICTURES
Selasa, 18 November 2014
Pesta Rakyat: Menyambut Kenaikan Harga BBM!
Dear Yth. Presiden RI, Ir. H. Joko 'Jokowi' Widodo yang prorakyat...
Kami tahu, mengerti. dan paham mengapa Bapak menaikkan harga BBM sebentar lagi tepat Selasa, 18 November 2014 pukul 00.00 WIB.
Alasannya karena kebanyakan rakyatmu ini sudah menggunakan Whatsapp (WA), Line, Cacaotalk, We Chat, dan yang lainnya. Terima kasih atas pengertianmu, Pak.
Mari kita nyalakan kembang api dan lampion bersama, pesta rakyat segera dimulai.
Kami senantiasa menunggu gebrakan kerja, kerja, kerja lainnya yang tentunya lebih pro rakyat lagi. Sekian.
Ttd. Wong Cilik
| Bandung, 17 November 2014 pukul 23.59 WIB.
Sumber Gambar:
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=972621422751763&set=a.734207233259851.1073741825.100000117430028&type=1&theater
Selasa, 04 November 2014
Kode 41114 Untukku: Senyum, Suara, Es Krim, Pancake, Foto, & Doa
Alhamdulillaah ya Allah... atas umur yang telah Engkau karuniakan dan masih dipercayakan untuk hambamu yang serba kurang dan tak tahu ini.
Tepat jam 11 malam ini, 24 tahun yang lalu, Engkau memperkenalkanku dengan dunia dan segala isinya ciptaan-Mu melalui ibuku. Terima kasih Allah, terima kasih ibu. Jika momentum ini adalah salah satu pertanda keberkahan dari-Mu, maka sungguh keberkahan dan keselamatan ini jauh lebih berhak dicurahkan untukmu, ibuku. Allah Yang Maha Pemurah, berkahi umurku agar aku bisa terus menjaga selalu ibuku sebagai satu tanda bukti tanda cinta dari-Mu hingga akhir hayatku.
Dan terima kasih seluruh sahabat dan seluruh kawan sekalian yang telah memanjatkan doa dan perlakuan khusus untukku. Semoga Allah membalas semuanya dengan berlipat. Dan doa sama untuk kalian atas apa yang telah kalian panjatkan pada Allah untukku. Dan...
"Jika 41114 itu adalah kode hari ini, maka kalian telah berhasil memecahkan rahasia itu dengan senyum, suara, es krim, pancake, foto, & doa. Terima kasih kawan-kawan sekalian. Pengulangan tanggal-bulan di tahun ini, terasa tak biasa, lebih memberikan warna cerah yang lainnya."
- Kido :)
Tepat jam 11 malam ini, 24 tahun yang lalu, Engkau memperkenalkanku dengan dunia dan segala isinya ciptaan-Mu melalui ibuku. Terima kasih Allah, terima kasih ibu. Jika momentum ini adalah salah satu pertanda keberkahan dari-Mu, maka sungguh keberkahan dan keselamatan ini jauh lebih berhak dicurahkan untukmu, ibuku. Allah Yang Maha Pemurah, berkahi umurku agar aku bisa terus menjaga selalu ibuku sebagai satu tanda bukti tanda cinta dari-Mu hingga akhir hayatku.
Dan terima kasih seluruh sahabat dan seluruh kawan sekalian yang telah memanjatkan doa dan perlakuan khusus untukku. Semoga Allah membalas semuanya dengan berlipat. Dan doa sama untuk kalian atas apa yang telah kalian panjatkan pada Allah untukku. Dan...
"Jika 41114 itu adalah kode hari ini, maka kalian telah berhasil memecahkan rahasia itu dengan senyum, suara, es krim, pancake, foto, & doa. Terima kasih kawan-kawan sekalian. Pengulangan tanggal-bulan di tahun ini, terasa tak biasa, lebih memberikan warna cerah yang lainnya."
- Kido :)
Selasa, 21 Oktober 2014
Anak Muda Masa Kini, Masa Gitu?
Udah pernah ke CFD Dago Bandung? Itu lho Car Free Day (Hari Bebas Kendaraan Bermotor) yang enggak Trash Free Day (Hari Bebas Sampah). Kalo belom pernah, ya ga apa2. Cobain aja deh tiap hari Ahad (baca: Minggu) pagi dari jam 6 sampe 10 di sepanjang Jalan Ir. H. Djuanda a.k.a Dago. Mulai dari Taman D.A.G.O sampe belokan Dayang Sumbi yang sebelum Toko Brownies Amanda khas Bandung tea (maaf, agak sedikit promosi, hehe) sebelum Simpang Dago.
Salah satu potret suasana CFD Dago, Lokasi: Depan SMAN 1 Bandung
Sumber foto: http://nchiehanie.blogdetik.com/files/2010/12/copy-of-100_35541.jpg
Sebenernya di Jalan Merdeka juga ada sih, tepat di ruas Jalan Merdeka depan BIP. Yang ini mah lebih lengang, jarang yang tau di sini juga CFD. Tapi sebenernya bukan itunya yang mau dibahas. Bukan CFD-nya, tapi tentang penikmat CFD-nya. Khususnya CFD Dago yang sering jadi tempat observasi. Ciee, berat amat istilahhnya, OBSERVASI a.k.a pengamatan. Seru aja ngamatin orang2 pade bebarengan jalan santai, cekikik sini cekakak situ, nyapedah, pun yang wisata kuliner gak kalah bejibunnya. Saking bejibun, bingung deh mana pedagang mana pembeli.
Potret CFD Dago kala ramai oleh warga
Sumber foto: http://www.infobdg.com/v2/wp-content/uploads/2013/05/cfd-dago.jpg
Dari sekian banyak yang diliat kiri kanan, depan belakang, & atas bawah (?), yang paling menarik adalah genggong anak muda yang beragam klasifikasinya. Gue baca ada 'Genk anu'-lah, 'Antek-antek anu'-lah, wah segala macem deh sampe yang tak bernama grup juga bececer di mana-mana. Coba aja lu amati, liat dengan mata kepala sendiri. Gue sih gak masalah soal grup sama emblem2 namanya. Yang jadi bikin ilfil gue tuh...
| Inilah 7 kelakuan Anak Muda (bahkan yang seukuran cabe rawit, sepantaran SD/SMP-an-lah) jaman sekarang yang bikin ilfil kalo liat (sampel lokasi: CFD Dago) sampe2 gue ngedumel ndiri, "Masa Gitu?"
1. Maaf, kecil-kecil udah asik banget menggantang asap 'ngarokok' di pinggir2 jalan secara terbuka tak ada segan sama sekali. Hororrrr...
2. Anak muda yang cuit sana suit sini ke sembarang mudi yang lewat, mudinya juga mau aja sambil 'bibirihilan'. Garilaaaa...
3. Muda-mudi yang keliatan udah 'jadi', widih kelakuannya 'sor' ke mana-mana, pegang, peluk, begitulah. Haduhhhh...
4. Biar keliatan pemberani, gak jarang yang saling tantang adu 'kawani' padahal masih cabe rawit. Wewwww...
5. Si eneng mojang parahyangan ini bajunya waduh udah merecet, kadang udah pada bolong, kurang bahan lagi. Padahal mah dingin atuh takut masuk angin. Berrrr...
6. Si ujang jajaka juga gamau kalah, gaya rambutnya calon dirazia guru BK apalagi liat warnanya yang kayak aromanis bikin miris. Hidungnya ditusuk-tusuk, lidah juga, kurang puas juga bibirnya. Eh, masih belum puas mau nyaingin si Eneng, ditusuk deh tuh kuping. Hebringggg...
Ilustrasi potret anak muda masa kini yang 'katanya gaul'
Sumber foto: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjThEb4a5xQxERj41fBJgyJjTWpL6-ktnvaHtvXXAfb4kgqUPMQa4FW7Kd_1FrGebz7aeu5o8LIvDOLcUmmZZthdLndGlAENLyX893GSkk7TzOhdSBvcUa8J2P8i7nX4DwVR3hib8baEbjO/s1600/remaja-jaman-sekarang.jpg
7. Ibarat di kebon binatang, itu nama binatang disebut sambil teriak2 manggil temen. Temennya mau juga dipanggil gitu. Mana gak ada sensor lagi. Segala macem deh, dari yang kasar sampe kasur disebut sambil nyerengeh. Hehehe, anehhhh...
Demikian, Versi Pribadi.
Yuk saling nasihat-menasihati, memberi solusi, dengan tetap saling menjaga hati agar tetap rukun abadi demi masa depan anak muda masa kini untuk Indonesia nanti. Salam lima jari!
- Kido :)
Senin, 29 September 2014
7 Perkembangan Teknik Berfoto Selfie
Wahai para pelaku #selfie ....
| Inilah 7 perkembangan teknik berfoto diri (atau bersama) dengan kamera/hape/gadget lainnya tanpa harus mengorbankan salah satu teman (yang juga mau difoto) untuk memotretnya sehingga bisa terjepret seluruhnya Versi Pribadi
1. Teknik Langsung
Dilakukan langsung dengan cara tangan memegang alat potret tsb. Untuk gadget dengan dukungan kamera depan biasanya jauh lebih mudah karena bisa dengan langsung mengatur posisi dan biasanya menggunakan timer. Namun, kamera depan ini cukup masuk ke dalam teknologi baru. Sebelumnya, gadget dipegang dengan punggungnya menghadap kita sehingga kita harus memosisikan diri dengan pas agar semua orang terambil gambarnya. Bagi yang sudah ahli ini menjadi hal biasa.
2. Teknik Meminta Orang Memotretkan
Teknik ini sangat mudah, karena dengan modal communication skill kita, maka kita bisa langsung meminta-tolong-potretkan bahkan kepada orang yang sama sekali tidak dikenal. Keunggulannya ada di sisi interaksi sosialnya. Kelemahannya adalah hasil jepretannya bergantung pada orang yang dimintai memotretkannya. Beruntunglah kalo orangnya sudah terbiasa dengan alat potret atau bahkan ahli, tapi kalo tidak hasilnya bisa jadi tak sesuai yang diinginkan bahkan mungkin kita harus memberikan penjelasan singkat cara memotretnya atau parahnya bisa jadi dilakukan berulang-ulang dengan orang yang sama atau beda. Kan perlu mental pemberani yang mumpuni tuh meminta dipotretkan, hehe.
3. Teknik Cermin
Teknik ini dilakukan dengan memotret pada cermin di hadapan kita. Wal hasil, semua bisa terpotret. Bahkan kameranya pun ikut terpotret, hahaha.
4. Teknik Spotting
Jauh sebelum teknik kaki kamera & #selfie dengan alatnya yang kekinian, teknik spotting telah dilakukan. Dengan mengatur spot (titik) posisi kamera di suatu tempat, kita sesuaikan timer dan lingkup area potretannya sesuai yang kita inginkan. Termasuk pengaturan perbesaran (zooming). Namun, teknim spotting ini harus benar2 mengutamakan presisi dan akurasi letak kameranya agar stabil sehingga kameranya tidak goyang atau berubah posisi bahkan jatuh. Jadilah, hasil jepretannya bagus. Yang lebih penting, teknik ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar tempat berfoto. Sebagai tambahan, biasanya teknik ini cukup terkenal dengan pengambilan lebih dari aekali jepret.
5. Teknik Tripod
Mulai memasuki fase modern dalam fotografi, muncullah teknologi penggunaan tripod sebagai dudukan kamera agar stabil. Alat ini berupa tiang setinggian badan orang dewasa yang bisa diatur ketinggiannya. Ampuhnya alat ini adalah mengakomodasi bagi pelaku pemotret diri dengan tangan yang tremor atau yang belum ahli dalam teknik spotting. Kekurangannya memang agak ribet dalam masalah memabawa alatnya karena ukurannya yang cukup besar.
6. Teknik Portable & Flexible Mini Tripod
Kini, telah banyak beredar tripod berukuran mini dengan kaki tiganya yang flexibel alias dapat diatur dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan permukaan tempat berdiri tripodnya tersebut. Mini tripod ini bahkan bisa ditempatkan di sahan pohon dll. dengan kondisi stabil. Teknik ini merupakan perpaduan antara teknik spotting dan tripod pendahulunya.
7. Teknik Monopod atau Teknik Tongsis (Tongkat Narsis)
Inilah teknik kekinian yang benar2 membahana cetar badai. Dengan mengatur timer, teknik yang masih mengutamakan tangan untuk berperan memotret ini jelas lebih sensaional sesuai jaman kekinian yang narsis abis. Bahkan yang lebih canggih dilengkapi dengan bluetooth atau remote. Tak usah dijelaskan kali ya teknik penggunaannya karena pasti udah pada berpengalaman. Uniknya monopod ini mempunyai nama Indonesia yang menusantara, TONGSIS.
Mana teknik yang kamu gunakan?
Yang jelas selamat berakhir pekan bersama keluarga dan teman. Jangan lupa abadikan momen kebersamaan dengan teknik yang menjadi pilihan.
Sekian, selamat mempraktikkan, hehehe...
- Kido :D
| Inilah 7 perkembangan teknik berfoto diri (atau bersama) dengan kamera/hape/gadget lainnya tanpa harus mengorbankan salah satu teman (yang juga mau difoto) untuk memotretnya sehingga bisa terjepret seluruhnya Versi Pribadi
1. Teknik Langsung
Dilakukan langsung dengan cara tangan memegang alat potret tsb. Untuk gadget dengan dukungan kamera depan biasanya jauh lebih mudah karena bisa dengan langsung mengatur posisi dan biasanya menggunakan timer. Namun, kamera depan ini cukup masuk ke dalam teknologi baru. Sebelumnya, gadget dipegang dengan punggungnya menghadap kita sehingga kita harus memosisikan diri dengan pas agar semua orang terambil gambarnya. Bagi yang sudah ahli ini menjadi hal biasa.
2. Teknik Meminta Orang Memotretkan
Teknik ini sangat mudah, karena dengan modal communication skill kita, maka kita bisa langsung meminta-tolong-potretkan bahkan kepada orang yang sama sekali tidak dikenal. Keunggulannya ada di sisi interaksi sosialnya. Kelemahannya adalah hasil jepretannya bergantung pada orang yang dimintai memotretkannya. Beruntunglah kalo orangnya sudah terbiasa dengan alat potret atau bahkan ahli, tapi kalo tidak hasilnya bisa jadi tak sesuai yang diinginkan bahkan mungkin kita harus memberikan penjelasan singkat cara memotretnya atau parahnya bisa jadi dilakukan berulang-ulang dengan orang yang sama atau beda. Kan perlu mental pemberani yang mumpuni tuh meminta dipotretkan, hehe.
3. Teknik Cermin
Teknik ini dilakukan dengan memotret pada cermin di hadapan kita. Wal hasil, semua bisa terpotret. Bahkan kameranya pun ikut terpotret, hahaha.
4. Teknik Spotting
Jauh sebelum teknik kaki kamera & #selfie dengan alatnya yang kekinian, teknik spotting telah dilakukan. Dengan mengatur spot (titik) posisi kamera di suatu tempat, kita sesuaikan timer dan lingkup area potretannya sesuai yang kita inginkan. Termasuk pengaturan perbesaran (zooming). Namun, teknim spotting ini harus benar2 mengutamakan presisi dan akurasi letak kameranya agar stabil sehingga kameranya tidak goyang atau berubah posisi bahkan jatuh. Jadilah, hasil jepretannya bagus. Yang lebih penting, teknik ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar tempat berfoto. Sebagai tambahan, biasanya teknik ini cukup terkenal dengan pengambilan lebih dari aekali jepret.
5. Teknik Tripod
Mulai memasuki fase modern dalam fotografi, muncullah teknologi penggunaan tripod sebagai dudukan kamera agar stabil. Alat ini berupa tiang setinggian badan orang dewasa yang bisa diatur ketinggiannya. Ampuhnya alat ini adalah mengakomodasi bagi pelaku pemotret diri dengan tangan yang tremor atau yang belum ahli dalam teknik spotting. Kekurangannya memang agak ribet dalam masalah memabawa alatnya karena ukurannya yang cukup besar.
6. Teknik Portable & Flexible Mini Tripod
Kini, telah banyak beredar tripod berukuran mini dengan kaki tiganya yang flexibel alias dapat diatur dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan permukaan tempat berdiri tripodnya tersebut. Mini tripod ini bahkan bisa ditempatkan di sahan pohon dll. dengan kondisi stabil. Teknik ini merupakan perpaduan antara teknik spotting dan tripod pendahulunya.
7. Teknik Monopod atau Teknik Tongsis (Tongkat Narsis)
Inilah teknik kekinian yang benar2 membahana cetar badai. Dengan mengatur timer, teknik yang masih mengutamakan tangan untuk berperan memotret ini jelas lebih sensaional sesuai jaman kekinian yang narsis abis. Bahkan yang lebih canggih dilengkapi dengan bluetooth atau remote. Tak usah dijelaskan kali ya teknik penggunaannya karena pasti udah pada berpengalaman. Uniknya monopod ini mempunyai nama Indonesia yang menusantara, TONGSIS.
Mana teknik yang kamu gunakan?
Yang jelas selamat berakhir pekan bersama keluarga dan teman. Jangan lupa abadikan momen kebersamaan dengan teknik yang menjadi pilihan.
Sekian, selamat mempraktikkan, hehehe...
- Kido :D
Rabu, 24 September 2014
Rebo Nyunda: 7 Karakter Diri Versi Arti Lahir Primbon Sunda
| Tah ieu 7 karakter harti poe lahir "bade percanten atanapi henteu, mangga teu sawios" Versi Paririmbon Sunda :D
1. SENEN = KEMBANG
Mentingkeun tetembongan diri, sok rapih. Loba dipikaresep ku jalma, berehan. Tapi, sok 'asa aing, yeuh aing', keukeuh peuteukeuh.
2. SALASA = SEUNEU
Hade jiwa sosialna. Resep nulungan teu ningali sahana. Satia jeung hese beger deui. Tong wawanianan nipu jeung ngahianat ka manehna sabab gede tur goreng ambek jeung resep ngagede-gede masalah.
3. REBO = DAUN
Cicingeun, kalem, ngawibawa, oge hade basa jeung laku. Lamun geus kenal deukeut, kanyaohan dirina teh sok ngabungahkeun. Mikanyaah ka kulawarga. Tapi, babari kabawa arus, gampil percaya kana omongan anu can tangtu bener. Paling anti dititah.
4. KEMIS = ANGIN
Teu gampil putus harepan, sumanget gawena hade, tekun, giat latihan. Sok teu betahan di imah. Kadang sok "ciga kacang poho kulitna", loba omong, curigaan. Hadena tara ngadendam.
5. JUMAAH = CAI
Tenang, nyegerkeun, tapi oge sok ciga ombak, ngamuk. Cicingeun, tapi prinsipna "leuwih hade cicing daripada ngomong nu teu aya mangpaatna." Wibawana tingkat luhur jadi loba dipika kagum ku jalma. Tapi egois, keukeuh kumaha manehna, sok "asa aing, yeuh aing!" jeung sagala kahayangna kudu dicumponan.
6. SAPTU = TANEUH BUMI
Pisikna kuat, pendirianna oge, kokoh jeung kuat hate. Cita-citana luhur jeung berehan. Moal asa-asa mere anu dipikaboga asalkeun bisa nulungan batur. Gorengna, sok hayang nguasaan jeung ngabogaan naon bae anu dipikaresep, rada egois, jeung sombong. Tapi teu gancang putus asa jeung leukeunan ikhtiar.
7. MINGGU = MEGA
Loba babaturannana. Pergaulanna luas saluas mega. Hade basa jeung laku ka sasaha. Pinuh sumanget gawe. Kurangna sok kamalinaan kana kasedih, sagala kahayangna kudu dicumponan, lamun henteu? Manehna bakal ngusahakeun ku cara naon bae. Lamun soal cinta, manehna satia jeung lain tipe gampangan.
Tah, abi mah LAHIR POE MINGGU, anjeun? Hehe #heuheureuyan
- -- --- ---- ----- ---- --- -- -
| Inilah 7 karakter arti hari lahir "mau percaya atau tidak, silakan" Versi Primbon Sunda :D
1. SENIN = BUNGA
Bunga biasanya disukai orang karena keindahannya. Begitu juga yang lahir pada hari senin ini, lebih cenderung mementingkan penampilan lahiriah.
Dimanapun berada dia selalu tampil rapi dan prima. Jadi ngga heran kalau banyak orang yang menyukainya.
Kekurangannya adalah sering membanggakan diri dan keras kepala, tapi si bunga ini juga murah hati lho.
2. SELASA = API
Orang yang lahir pada hari selasa mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Suka menolong tanpa membeda-bedakan orang.
Dia juga sangat setia dan susah untuk jatuh cinta. Kalau jadi doinya jangan coba-coba deh menipu atau menghianatinya. Karena dia bakal cepat naik pitam dan gaya marahnya jelek, suka membesar-besarkan masalah.
3. RABU = DAUN
Mereka yang lahir pada hari ini mempunyai sifat pendiam, kepribadiannya tenang, berwibawa dan ramah tamah.
Kalau kamu mengenalnya lebih dekat baru kelihatan kalau dia sangat menyenangkan.
Tapi sayangnya dia cepat terbawa arus. Dan juga gampang percaya pada omongan orang yang belum tentu benar, dia paling anti diperintah tapi sayang pada keluarga.
4. KAMIS = ANGIN
Angin selalu bertiup kemanapun tanpa rasa lelah, begitu juga yang lahir pada hari kamis ini, adalah orang yang tidak murah menyerah, semangat kerjanya tinggi, tekun dan giat berlatih.
Tapi dia tidak betah dirumah. Cuma dia kadang-kadang seperti pepatah
“bagaikan kacang lupa pada kulitnya,” yaitu suka lupa diri dan terkenal banyak omong dan curiganya berlebihan.
Sifatnya yang bisa diacungkan jempol adalah :
tidak pernah dendam.
5. JUMAT = AIR
Air itu tenang, menyejukkan dan membawa kesegaran, tapi juga dapat dahsyat bagaikan ombak laut.
Yang lahir pada hari Jumat ini terkenal agak pendiam, tapi bukan berarti bodoh karena dia berprinsip lebih baik diam dari pada berbicara yang tidak ada gunanya.
Wibawanya sangat besar dan tidak heran kalau dia terkenal dan dikagumi.
Tapi dia egois, keras kepala, suka membanggakan diri dan semua kemauannya harus dituruti.
6. SABTU = BUMI
Yang lahir pada hari sabtu ini punya fisik yang kuat, berpendirian kuat, kokoh dan tegar.
Cita-citanya tinggi dan sangat murah hati. Dia tidak akan segan-segan memberi apapun yang dia punya, asal itu dapat menolong orang.
Kekurangannya dia ingin selalu menguasai atau memiliki apa yang dia suka, agak egois dan sombong.
Tapi dia tidak cepat putus asa dan selalu berusaha terus.
7. MINGGU = MEGA
Biasanya orang yang lahir pada hari Minggu mempunyai banyak teman, pergaulannya luas seperti luasnya mega.
Selalu ramah pada setiap orang dan terkenal gigih dalam bekerja.
Tapi kekurangannya, dia sering berlarut-larut dalam kesedihan dan segala kemauannya harus dituruti, kalau tidak dituruti ? Dia akan berusaha mendapatkannya dengan cara apapun.
Soal cinta dia selalu setia dan bukan tipe gampangan.
Nah, saya lahir HARI MINGGU, kamu? Hehe #dagelan
- Kido :D
| Rebo Nyunda, hayu urang ngamumule budaya Sunda!
#rebonyunda
Sumber Versi Bahasa Indonesia:
https://www.facebook.com/SemuaInfo?fref=nf
1. SENEN = KEMBANG
Mentingkeun tetembongan diri, sok rapih. Loba dipikaresep ku jalma, berehan. Tapi, sok 'asa aing, yeuh aing', keukeuh peuteukeuh.
2. SALASA = SEUNEU
Hade jiwa sosialna. Resep nulungan teu ningali sahana. Satia jeung hese beger deui. Tong wawanianan nipu jeung ngahianat ka manehna sabab gede tur goreng ambek jeung resep ngagede-gede masalah.
3. REBO = DAUN
Cicingeun, kalem, ngawibawa, oge hade basa jeung laku. Lamun geus kenal deukeut, kanyaohan dirina teh sok ngabungahkeun. Mikanyaah ka kulawarga. Tapi, babari kabawa arus, gampil percaya kana omongan anu can tangtu bener. Paling anti dititah.
4. KEMIS = ANGIN
Teu gampil putus harepan, sumanget gawena hade, tekun, giat latihan. Sok teu betahan di imah. Kadang sok "ciga kacang poho kulitna", loba omong, curigaan. Hadena tara ngadendam.
5. JUMAAH = CAI
Tenang, nyegerkeun, tapi oge sok ciga ombak, ngamuk. Cicingeun, tapi prinsipna "leuwih hade cicing daripada ngomong nu teu aya mangpaatna." Wibawana tingkat luhur jadi loba dipika kagum ku jalma. Tapi egois, keukeuh kumaha manehna, sok "asa aing, yeuh aing!" jeung sagala kahayangna kudu dicumponan.
6. SAPTU = TANEUH BUMI
Pisikna kuat, pendirianna oge, kokoh jeung kuat hate. Cita-citana luhur jeung berehan. Moal asa-asa mere anu dipikaboga asalkeun bisa nulungan batur. Gorengna, sok hayang nguasaan jeung ngabogaan naon bae anu dipikaresep, rada egois, jeung sombong. Tapi teu gancang putus asa jeung leukeunan ikhtiar.
7. MINGGU = MEGA
Loba babaturannana. Pergaulanna luas saluas mega. Hade basa jeung laku ka sasaha. Pinuh sumanget gawe. Kurangna sok kamalinaan kana kasedih, sagala kahayangna kudu dicumponan, lamun henteu? Manehna bakal ngusahakeun ku cara naon bae. Lamun soal cinta, manehna satia jeung lain tipe gampangan.
Tah, abi mah LAHIR POE MINGGU, anjeun? Hehe #heuheureuyan
- -- --- ---- ----- ---- --- -- -
| Inilah 7 karakter arti hari lahir "mau percaya atau tidak, silakan" Versi Primbon Sunda :D
1. SENIN = BUNGA
Bunga biasanya disukai orang karena keindahannya. Begitu juga yang lahir pada hari senin ini, lebih cenderung mementingkan penampilan lahiriah.
Dimanapun berada dia selalu tampil rapi dan prima. Jadi ngga heran kalau banyak orang yang menyukainya.
Kekurangannya adalah sering membanggakan diri dan keras kepala, tapi si bunga ini juga murah hati lho.
2. SELASA = API
Orang yang lahir pada hari selasa mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Suka menolong tanpa membeda-bedakan orang.
Dia juga sangat setia dan susah untuk jatuh cinta. Kalau jadi doinya jangan coba-coba deh menipu atau menghianatinya. Karena dia bakal cepat naik pitam dan gaya marahnya jelek, suka membesar-besarkan masalah.
3. RABU = DAUN
Mereka yang lahir pada hari ini mempunyai sifat pendiam, kepribadiannya tenang, berwibawa dan ramah tamah.
Kalau kamu mengenalnya lebih dekat baru kelihatan kalau dia sangat menyenangkan.
Tapi sayangnya dia cepat terbawa arus. Dan juga gampang percaya pada omongan orang yang belum tentu benar, dia paling anti diperintah tapi sayang pada keluarga.
4. KAMIS = ANGIN
Angin selalu bertiup kemanapun tanpa rasa lelah, begitu juga yang lahir pada hari kamis ini, adalah orang yang tidak murah menyerah, semangat kerjanya tinggi, tekun dan giat berlatih.
Tapi dia tidak betah dirumah. Cuma dia kadang-kadang seperti pepatah
“bagaikan kacang lupa pada kulitnya,” yaitu suka lupa diri dan terkenal banyak omong dan curiganya berlebihan.
Sifatnya yang bisa diacungkan jempol adalah :
tidak pernah dendam.
5. JUMAT = AIR
Air itu tenang, menyejukkan dan membawa kesegaran, tapi juga dapat dahsyat bagaikan ombak laut.
Yang lahir pada hari Jumat ini terkenal agak pendiam, tapi bukan berarti bodoh karena dia berprinsip lebih baik diam dari pada berbicara yang tidak ada gunanya.
Wibawanya sangat besar dan tidak heran kalau dia terkenal dan dikagumi.
Tapi dia egois, keras kepala, suka membanggakan diri dan semua kemauannya harus dituruti.
6. SABTU = BUMI
Yang lahir pada hari sabtu ini punya fisik yang kuat, berpendirian kuat, kokoh dan tegar.
Cita-citanya tinggi dan sangat murah hati. Dia tidak akan segan-segan memberi apapun yang dia punya, asal itu dapat menolong orang.
Kekurangannya dia ingin selalu menguasai atau memiliki apa yang dia suka, agak egois dan sombong.
Tapi dia tidak cepat putus asa dan selalu berusaha terus.
7. MINGGU = MEGA
Biasanya orang yang lahir pada hari Minggu mempunyai banyak teman, pergaulannya luas seperti luasnya mega.
Selalu ramah pada setiap orang dan terkenal gigih dalam bekerja.
Tapi kekurangannya, dia sering berlarut-larut dalam kesedihan dan segala kemauannya harus dituruti, kalau tidak dituruti ? Dia akan berusaha mendapatkannya dengan cara apapun.
Soal cinta dia selalu setia dan bukan tipe gampangan.
Nah, saya lahir HARI MINGGU, kamu? Hehe #dagelan
- Kido :D
| Rebo Nyunda, hayu urang ngamumule budaya Sunda!
#rebonyunda
Sumber Versi Bahasa Indonesia:
https://www.facebook.com/SemuaInfo?fref=nf
Selasa, 16 September 2014
Road to Qurban - Idul Adha 10 Dzulhijjah 1435 H
[PRE ORDER SALE]
Which one you choose? Ask your heart. You decide
http://dompetdhuafa.org | http://etosbandung.wordpress.com
Which one you choose? Ask your heart. You decide
http://dompetdhuafa.org | http://etosbandung.wordpress.com
Jumat, 05 September 2014
Filsafat Busuk: "Tuhan Membusuk"
Gue
terkejut bin terperanjat waktu denger "Tuhan Membusuk"! Lho? Sama atau
biasa-biasa aja. Terserah aja sih gimanapun ekspresi lho waktu denger
itu. Yang jelas gue kaget bin terhenyak! Apapun di balik klausa
'supernyeleneh' itu yang jelas, dengernya aja bikin 'ilfil' sama orang
yang nyetusinnya.
Weleh-weleh... ternyata oh ternyata itu kelakuan para mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Ushuluddin & Filsafat (tanpa sensor), katanya, nyang lagi nyambut mahasiswa baru "Orientasi Cinta Akademik & Almamater". Modus operandi-nya sih "Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan", tapi isinya? Horor! Kenapa gue bilang horor? Liat aja judulnya udah 'horor' gitu.
Sebagai mahasiswa pacsasarjana (hehe), gue merasa 'tergetek-getek' aja pengen berargumentasi (ciee...). Apalagi gue pernah ngambil mata kuliah nyang namanya Filsafat Ilmu Pengetahuan (Sains). Isinya begitu membelalakkan gue tentang apa arti filsafat sesungguhnya. Amat sangat sepakat sama Kang Akmal Sjafril (@malakmalakmal) lewat kultwit-nya menyoal ini. Sejatinya, filsafat itu bukan tentang menjadi orang yang bebas bablas tanpa batas, tetapi filsafat itu tentang kebijaksanaan. Terlebih filsafat yang dilingkupi atmosfer religius, maka seharusnya kebijaksanaan yang didefinisikan lebih jauh lagi menyangkut pada ketuhanan. Lah, ini malah begini jadinya. Mana ada orang yang sedang fokus pada studi kebijaksanaan dalam menyikapi keadaan sekitar malah justru menjauh dari nilai itu.
Gue yakin, ilmu kebijaksanaan (baca: ilmu filsafat) itu bukan soal sesepele cari sensasi belaka, juga bukan membenarkan segala macam pendapat pribadi yang berujung arogansi diri. Bukan! Atau kalo tema "Tuhan Membusuk" itu bukan sensasi, melainkan hasil dari pemikiran dan diskusi serius, maka ini justru persoalannya makin serius. Anda serius kuliah untuk itu? Hai, Guys inget di negara ini gak semua filsuf kayak kalian yang keren bingit, saking kerennya memaknai "Tuhan Membusuk" itu sebagai pengertian bahwa kita sudah jauh dari Tuhan jadi seakan membusuk dalam diri dan kehidupan kita. Kalo gitu, come on, kenapa Tuhan yang jadi sasaran empuk, hah? Sama halnya kayaj 2004 lampau, kala sebagian mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung meneriakkan hal superfenomenal, (maaf sekali) "Anjinghu Akbar!"
Itu kan (super maaf) FILSAFAT BUSUK!
Inget sila kesatu Pancasila Negara Kesatuan Republik Indonesia?
SATU, KETUHANAN YANG MAHA ESA.
Nah, kalo Tuhan yang Esa itu membusuk, lho mau ngapain wahai para mahasiswa filsuf?
Pada ngerasain gak sakitnya umat yang ber-Tuhan (seperti kalian juga) kala disinggung itu?
SAKITNYA TUH DI SINI...
Sekian, mohon maaf, terima kasih, wassalam.
| Argumen Mahasiswa Biasa, Bukan Filsuf Luar Biasa!
- Kiki 'Kido' Rudiansyah :)
Weleh-weleh... ternyata oh ternyata itu kelakuan para mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Ushuluddin & Filsafat (tanpa sensor), katanya, nyang lagi nyambut mahasiswa baru "Orientasi Cinta Akademik & Almamater". Modus operandi-nya sih "Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan", tapi isinya? Horor! Kenapa gue bilang horor? Liat aja judulnya udah 'horor' gitu.
Sebagai mahasiswa pacsasarjana (hehe), gue merasa 'tergetek-getek' aja pengen berargumentasi (ciee...). Apalagi gue pernah ngambil mata kuliah nyang namanya Filsafat Ilmu Pengetahuan (Sains). Isinya begitu membelalakkan gue tentang apa arti filsafat sesungguhnya. Amat sangat sepakat sama Kang Akmal Sjafril (@malakmalakmal) lewat kultwit-nya menyoal ini. Sejatinya, filsafat itu bukan tentang menjadi orang yang bebas bablas tanpa batas, tetapi filsafat itu tentang kebijaksanaan. Terlebih filsafat yang dilingkupi atmosfer religius, maka seharusnya kebijaksanaan yang didefinisikan lebih jauh lagi menyangkut pada ketuhanan. Lah, ini malah begini jadinya. Mana ada orang yang sedang fokus pada studi kebijaksanaan dalam menyikapi keadaan sekitar malah justru menjauh dari nilai itu.
Gue yakin, ilmu kebijaksanaan (baca: ilmu filsafat) itu bukan soal sesepele cari sensasi belaka, juga bukan membenarkan segala macam pendapat pribadi yang berujung arogansi diri. Bukan! Atau kalo tema "Tuhan Membusuk" itu bukan sensasi, melainkan hasil dari pemikiran dan diskusi serius, maka ini justru persoalannya makin serius. Anda serius kuliah untuk itu? Hai, Guys inget di negara ini gak semua filsuf kayak kalian yang keren bingit, saking kerennya memaknai "Tuhan Membusuk" itu sebagai pengertian bahwa kita sudah jauh dari Tuhan jadi seakan membusuk dalam diri dan kehidupan kita. Kalo gitu, come on, kenapa Tuhan yang jadi sasaran empuk, hah? Sama halnya kayaj 2004 lampau, kala sebagian mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung meneriakkan hal superfenomenal, (maaf sekali) "Anjinghu Akbar!"
Itu kan (super maaf) FILSAFAT BUSUK!
Inget sila kesatu Pancasila Negara Kesatuan Republik Indonesia?
SATU, KETUHANAN YANG MAHA ESA.
Nah, kalo Tuhan yang Esa itu membusuk, lho mau ngapain wahai para mahasiswa filsuf?
Pada ngerasain gak sakitnya umat yang ber-Tuhan (seperti kalian juga) kala disinggung itu?
SAKITNYA TUH DI SINI...
Sekian, mohon maaf, terima kasih, wassalam.
| Argumen Mahasiswa Biasa, Bukan Filsuf Luar Biasa!
- Kiki 'Kido' Rudiansyah :)
Selasa, 02 September 2014
Asik untuk Dihayati
Wahai palawargi baraya anu kapihatur kasaeannana...
| Inilah 7 pengalaman hari ini yang #asik untuk dihayati dan dipetik hikmahnya Versi Pribadi :D
1. "Ngalong" desain ulang untuk simulasi TA sampai jam 3 pagi. Ketiduran. Bangun Shubuh, sholat. Ketiduran lagi. Bangun jam 9 pagi, hehehe...
2. "Heboh" melihat sang Bibi Tira mencari kwitansi pembayaran listrik yang lupa entah-berantah di mana nyimpennya, sampai pusing (7 keliling) dibuatnya padahal baru kemarin didapatnya. Ikut nyari, tak ketemu juga. Ya sudahlah, hehehe...
3. "Gemes" liat anak kecil pakai sendal kebalik - kiri dipake kanan, kanan dipake kiri- sewaktu jalan (dari rumah menuju kampus) melewati suatu pemukiman warga. Nampaknya saya waktu kecil pernah gitu juga kali yah, kamu pernah? Hehehe...
4. "Lamun rek ulin, tong babarian kitu ah," begitu terdengar suara perempuan menimpali seorang anak yang tetiba berlari sambil menangis di tengah bermain dengan temannya. Haha, dikirain mau dibela, eh malah diomelin ternyata. Oiya lupa, itu artinya, "Kalo mau main, jangan gampangan nangis kayak gitu ah," hehehe...
5. "Doswal" tak ada di ruangannya saat sampai pukul 15.09. Janjiannya pukul 15.00, tetapi karena telat sedikit (karena suatu hal genting) akhirnya tak ketemu. Ternyata beliau ada jadwal mengajar perkuliahan sampai jam 17.00. Tapi karena jam 17.00 lebih masih di kampus, akhirnya alhamdulillaah bisa bersua juga, hehehe...
6. "Nyeker" begitulah istilahnya. Seorang pemuda (bersarung) berjalan pulang dari masjid (daerah Pelesiran) tanpa menggunakan sandal alias nyeker. Nampaknya ia baru saja kehilangan atau mungkin tertukar sandal/sepatunya. Pelakunya pasti ada (curcol: penulis juga beberapa kali mengalami). Sepulang dari masjid itu memang harus diambil yang baik-baiknya, tapi bukan itu maksudnya keles~ Hehehe...
7. "Dua sejoli" berjalan di depanku. Nampaknya mereka mahasiswa/i. Sambil bercengkrama, tetiba yang perempuan menoleh ke kiri (ke arah warung nasi padang) sambil 'melet' lidahnya. Ternyata ada temen perempuannya sedang senyum-senyum penasaran, "Eh kalian jalan terus sih...." Mereka berlalu begitu saja. Anak muda... anak muda..., hehehe...
| Inilah 7 pengalaman hari ini yang #asik untuk dihayati dan dipetik hikmahnya Versi Pribadi :D
1. "Ngalong" desain ulang untuk simulasi TA sampai jam 3 pagi. Ketiduran. Bangun Shubuh, sholat. Ketiduran lagi. Bangun jam 9 pagi, hehehe...
2. "Heboh" melihat sang Bibi Tira mencari kwitansi pembayaran listrik yang lupa entah-berantah di mana nyimpennya, sampai pusing (7 keliling) dibuatnya padahal baru kemarin didapatnya. Ikut nyari, tak ketemu juga. Ya sudahlah, hehehe...
3. "Gemes" liat anak kecil pakai sendal kebalik - kiri dipake kanan, kanan dipake kiri- sewaktu jalan (dari rumah menuju kampus) melewati suatu pemukiman warga. Nampaknya saya waktu kecil pernah gitu juga kali yah, kamu pernah? Hehehe...
4. "Lamun rek ulin, tong babarian kitu ah," begitu terdengar suara perempuan menimpali seorang anak yang tetiba berlari sambil menangis di tengah bermain dengan temannya. Haha, dikirain mau dibela, eh malah diomelin ternyata. Oiya lupa, itu artinya, "Kalo mau main, jangan gampangan nangis kayak gitu ah," hehehe...
5. "Doswal" tak ada di ruangannya saat sampai pukul 15.09. Janjiannya pukul 15.00, tetapi karena telat sedikit (karena suatu hal genting) akhirnya tak ketemu. Ternyata beliau ada jadwal mengajar perkuliahan sampai jam 17.00. Tapi karena jam 17.00 lebih masih di kampus, akhirnya alhamdulillaah bisa bersua juga, hehehe...
6. "Nyeker" begitulah istilahnya. Seorang pemuda (bersarung) berjalan pulang dari masjid (daerah Pelesiran) tanpa menggunakan sandal alias nyeker. Nampaknya ia baru saja kehilangan atau mungkin tertukar sandal/sepatunya. Pelakunya pasti ada (curcol: penulis juga beberapa kali mengalami). Sepulang dari masjid itu memang harus diambil yang baik-baiknya, tapi bukan itu maksudnya keles~ Hehehe...
7. "Dua sejoli" berjalan di depanku. Nampaknya mereka mahasiswa/i. Sambil bercengkrama, tetiba yang perempuan menoleh ke kiri (ke arah warung nasi padang) sambil 'melet' lidahnya. Ternyata ada temen perempuannya sedang senyum-senyum penasaran, "Eh kalian jalan terus sih...." Mereka berlalu begitu saja. Anak muda... anak muda..., hehehe...
Gambar oleh: KIDO'S PICTURES
(Tak ada hubungannya dengan artikel, hehehe...)
|
Bonus Trek: Alangkah kagetnya lihat bandrol harga sandal sepatu "buaya"
berbahan karet, dikira Rp 150.000, eh ternyata Rp. 1.150.000! Sandal
apaan tuh? Sama diinjek kan? #gajadi Hehehe...
- Kido :)
- Kido :)
Minggu, 31 Agustus 2014
Doa untuk Pak Jokowi
Yang Terhormat Bapak Ir. Joko Widodo, Presiden RI 2014-2019 terpilih
atau yang lebih populer dengan nama citra Pak Jokowi. Saya masih selalu
ingat,
"Ra mikir, kerja kerja kerja."
Itu merupakan quotes khas Bapak yang begitu melekat di hati 'pemirsa'. Khasnya itu karena hebatnya tanpa 'mikir' aja permasalahan bisa tuntas, yang penting kerja, kerja, dan kerja. Sekian prolog saya.
"Ra mikir, kerja kerja kerja."
Itu merupakan quotes khas Bapak yang begitu melekat di hati 'pemirsa'. Khasnya itu karena hebatnya tanpa 'mikir' aja permasalahan bisa tuntas, yang penting kerja, kerja, dan kerja. Sekian prolog saya.
Begini, Pak. Di tengah masa transisi (peralihan) pemerintahan Indonesia
ini, tidak bisa dimungkiri bahwa begitu banyak problematika yang muncul
mulai dari permasalahan BBM (Bahan Bakar Minyak) hingga yang paling
spesifik di ibukota menyoal bus 'busway' Transjakarta dengan segala
'rengek' masalah yang ada. Saya yakin ini menyangkut dengan Bapak.
Ke depan pasti Bapak secara langsung akan mengerjakan PR itu, bahkan mungkin sekarang juga mulai memikirkannya meski jargon 'ra mikir' kadung Bapak sandang. Kebijakan pengentasan masalah BBM ada di tangan Bapak beserta jajaran pembantunya. Menaikkan harga BBM atau tidak itu ada konsekuensinya, rakyat akan menyaksikannya.
Masalah bus Transjakarta bukan tak ada kaitannya dengan Bapak yang sempat jadi Gubernur DKI Jakarta kemarin. Ke depan tentu bisa jadi akan dimintai keterangan terkait hal itu. Dan lain-lain dan lain-lainnya lagi masih banyak masalah Indonesia ke depan. Saya berdoa semoga Bapak sanggup dan kuat menghadapi semuanya. Kalau tak sanggup? 'Shangguphin' (ala The Comment) aja, Pak. Daripada nantinya ada merasa lebih sanggup bagaimana? Tentu Bapak takkan dengan mudah melepaskan posisi penting (bingit) itu kan sekalipun pada sang wakil? (Eh, tetapi kurang tahu kalau sama ketua umum partai Bapak mah, maaf) Lima (5) tahun lho, Pak terhitung 20 Oktober nanti, insyaAllah.
Da saya mah apa atuh, Pak. Siapapun presiden Indonesia mah #rapopo asalkan amanah. Sekarang mah hanya bisa berbaik sangka dan menengadahkan tangan ke Allah, Tuhan Yang Maha Pemberi Kuasa Tertinggi di atas segalanya, berdoa supaya Indonesia bisa dikaruniakan pemimpin yang benar-benar ingin menghebatkan Indonesia tanpa pengaruh & kepentingan siapapun. Indonesia hebat, bukan begitu, Pak? Kami tunggu realisasi revolusi mental pada visi misi serta janji-janji yang pernah digaungkan. Salam Satu Indonesia.
Terima kasih, Pak. Salam dari saya sekeluarga.
- Kiki 'Kido' Rudiansyah :)
Ke depan pasti Bapak secara langsung akan mengerjakan PR itu, bahkan mungkin sekarang juga mulai memikirkannya meski jargon 'ra mikir' kadung Bapak sandang. Kebijakan pengentasan masalah BBM ada di tangan Bapak beserta jajaran pembantunya. Menaikkan harga BBM atau tidak itu ada konsekuensinya, rakyat akan menyaksikannya.
Masalah bus Transjakarta bukan tak ada kaitannya dengan Bapak yang sempat jadi Gubernur DKI Jakarta kemarin. Ke depan tentu bisa jadi akan dimintai keterangan terkait hal itu. Dan lain-lain dan lain-lainnya lagi masih banyak masalah Indonesia ke depan. Saya berdoa semoga Bapak sanggup dan kuat menghadapi semuanya. Kalau tak sanggup? 'Shangguphin' (ala The Comment) aja, Pak. Daripada nantinya ada merasa lebih sanggup bagaimana? Tentu Bapak takkan dengan mudah melepaskan posisi penting (bingit) itu kan sekalipun pada sang wakil? (Eh, tetapi kurang tahu kalau sama ketua umum partai Bapak mah, maaf) Lima (5) tahun lho, Pak terhitung 20 Oktober nanti, insyaAllah.
Da saya mah apa atuh, Pak. Siapapun presiden Indonesia mah #rapopo asalkan amanah. Sekarang mah hanya bisa berbaik sangka dan menengadahkan tangan ke Allah, Tuhan Yang Maha Pemberi Kuasa Tertinggi di atas segalanya, berdoa supaya Indonesia bisa dikaruniakan pemimpin yang benar-benar ingin menghebatkan Indonesia tanpa pengaruh & kepentingan siapapun. Indonesia hebat, bukan begitu, Pak? Kami tunggu realisasi revolusi mental pada visi misi serta janji-janji yang pernah digaungkan. Salam Satu Indonesia.
Terima kasih, Pak. Salam dari saya sekeluarga.
- Kiki 'Kido' Rudiansyah :)
Doa untuk Pak JK
Yang Terhormat, Bapak Wakil Presiden terpilih, Drs. M. Jusuf Kalla atau yang biasa dipanggil Pak JK. Saya masih ingat,
"Di Indonesia ini segala macam hal dibicarakan, kecuali hal-hal penting."
Sungguh, saya masih merasa terkesima dengan quotes super yang saya dengar langsung saat Kuliah Umum "Presidential Lecture II" di Aula Barat ITB sekira 3 tahun yang lalu (moga tak salah). Bukan sembarang quotes, karena sekaligus juga kritik terhadap bangsa ini yang sedang dilanda krisis karakter yang akhirnya meluber ke segala aspek tanpa pandang bulu. Sekian prolog saya.
"Di Indonesia ini segala macam hal dibicarakan, kecuali hal-hal penting."
Sungguh, saya masih merasa terkesima dengan quotes super yang saya dengar langsung saat Kuliah Umum "Presidential Lecture II" di Aula Barat ITB sekira 3 tahun yang lalu (moga tak salah). Bukan sembarang quotes, karena sekaligus juga kritik terhadap bangsa ini yang sedang dilanda krisis karakter yang akhirnya meluber ke segala aspek tanpa pandang bulu. Sekian prolog saya.
Nah, BBM yang sedang ramai dibicarakan di seantara nusantero, eh
kebalik seantero nusantara ini menurut saya adalah hal penting. Moga
Bapak sepakat sama saya. Aamiin. Saya yakin meski belum resmi dilantik,
tapi Bapak sudah bersiaga untuk menangani permasalahan yang ada menyoal
BBM. Entahlah sejenis binatang apa, yang jelas BBM itu doyannya naek
mulu. Eh, maaf bahasa saya keasikan, Pak.
Begini, Pak saya masih ingat saat 10 tahun yang lalu Bapak dilantik bersama Pak SBY. Saat itu juga Bapak sama Pak SBY diwariskan hal serupa (problematika BBM) dari pemerintahan bu Mega. Nah, kali ini serupa de javu, hal yang sama bisa jadi terjadi, tapi justru kini warisannya dari yang dulu menemani mengatasi masalah ini, Presiden SBY.
2005 lalu dengan 'terpaksa' BBM harus naik (harganya) padahal di awal pemerintahan pilihan rakyat. Namun, akhirnya imbas yang terjadi dapat pula dihadapi dengan segala macam solusi. Saya berdoa untuk Pak JK (meski sempat saya ill-feel-i) mudah-mudahan Bapak bisa mengatasi permasalahan ini. Karena mau tak mau pasti dialami. InsyaAllah. Semoga dimudahkan ya, Pak.
Da saya mah apa atuh, Pak. Sekarang mah bisanya berbaik sangka sama Bapak dan berdoa semoga Indonesia bisa lebih baik, lebih cepat. Ujungnya Indonesia hebat, kan?
Makasih, Pak. Salam dari saya sekeluarga.
- Kiki 'Kido' Rudiansyah :)
Begini, Pak saya masih ingat saat 10 tahun yang lalu Bapak dilantik bersama Pak SBY. Saat itu juga Bapak sama Pak SBY diwariskan hal serupa (problematika BBM) dari pemerintahan bu Mega. Nah, kali ini serupa de javu, hal yang sama bisa jadi terjadi, tapi justru kini warisannya dari yang dulu menemani mengatasi masalah ini, Presiden SBY.
2005 lalu dengan 'terpaksa' BBM harus naik (harganya) padahal di awal pemerintahan pilihan rakyat. Namun, akhirnya imbas yang terjadi dapat pula dihadapi dengan segala macam solusi. Saya berdoa untuk Pak JK (meski sempat saya ill-feel-i) mudah-mudahan Bapak bisa mengatasi permasalahan ini. Karena mau tak mau pasti dialami. InsyaAllah. Semoga dimudahkan ya, Pak.
Da saya mah apa atuh, Pak. Sekarang mah bisanya berbaik sangka sama Bapak dan berdoa semoga Indonesia bisa lebih baik, lebih cepat. Ujungnya Indonesia hebat, kan?
Makasih, Pak. Salam dari saya sekeluarga.
- Kiki 'Kido' Rudiansyah :)
Rabu, 27 Agustus 2014
Lagi-lagi Media
Ah, hari kemarin (26/08) nampaknya menjadi hari (sok)
kritis versi pribadi, haha. Setelah gerah dengan pemberitaan "Pelarangan
Jilbab di Bali", ada yang menarik saat melihat-lihat majalah harian di
sebuah toko buku. Menohok sekali saat melihat cover majalah TEMPO (tanpa
sensor) yang terbit akhir Agustus ini.
Di sebelah harian GATRA bersampulkan bu Karen Agustiawan (Dirut PERTAMINA) bertajuk "Ada Apa dengan Karen?", terlihat majalah tempo dengan cover yang bisa dibilang "seram". Betapa tidak, sampul bergambar seorang tanpa kepala tampak sedang dalam posisi, "Hormat Gerak!" Tetapi yang jadi bahan kritisi penulis bukanlah itu, melainkan makna tersirat di baliknya yang diperkuat tajuk penuh tendensi "Ujung Sebuah Drama."
Di sebelah harian GATRA bersampulkan bu Karen Agustiawan (Dirut PERTAMINA) bertajuk "Ada Apa dengan Karen?", terlihat majalah tempo dengan cover yang bisa dibilang "seram". Betapa tidak, sampul bergambar seorang tanpa kepala tampak sedang dalam posisi, "Hormat Gerak!" Tetapi yang jadi bahan kritisi penulis bukanlah itu, melainkan makna tersirat di baliknya yang diperkuat tajuk penuh tendensi "Ujung Sebuah Drama."
Foto oleh KIDO'S PICTURES
Ini kacau! Belum reda ketukan palu Hamdan Zoelva Sang Hakim Ketua MK
mengukuhkan penolakan total terhadap gugatan kecurangan Pilpres 2014
yang diajukan pasangan nomor 1, Prabowo-Hatta. Sampul majalah ini
menjurus pada tendensi yang bisa menyulut 62 juta pendukung
Prabowo-Hatta lainnya. Alih-alih menyajikan headline yang menyejukkan
untuk kembali mempersatukan masyarakat yang sempat terkutubkan, media
mainstrean sekelas TEMPO malah menyudutkan sosok Prabowo Subianto, yang
walau bagaimanapun beliau adalah salah satu putra terbaik bangsa, calon
presiden 2014. Ya ampun.
Dijelaskan atau tidak, dari gambar tersebut orang sudah pasti bisa mengenali kalau itu adalah sosok Sang Mantan Jendral gagah itu. Tolonglah media sekalian, jangan menambah runcing topik yang hendak meluruh ini. Presiden Indonesia 2014-2019 telah terpilih dan diputuskan MK secara final dan mengikat, kami ucapkan selamat Bapak Ir. H. Joko Widodo dan Bapak Drs. M. Jusuf Kalla, semoga amanah dan dapat menjalankan visi-misi dan semua janji-janji yang telah digaungkan.
Kini saatnya kita bersatu kembali, menguatkan nusantara, dan mengawasi keberjalanan pemerintahan ke depan. Jangan ada lagi aroma-aroma perpecahan. Hentikan!
| Hanya Opini Pribadi, Kido
Dijelaskan atau tidak, dari gambar tersebut orang sudah pasti bisa mengenali kalau itu adalah sosok Sang Mantan Jendral gagah itu. Tolonglah media sekalian, jangan menambah runcing topik yang hendak meluruh ini. Presiden Indonesia 2014-2019 telah terpilih dan diputuskan MK secara final dan mengikat, kami ucapkan selamat Bapak Ir. H. Joko Widodo dan Bapak Drs. M. Jusuf Kalla, semoga amanah dan dapat menjalankan visi-misi dan semua janji-janji yang telah digaungkan.
Kini saatnya kita bersatu kembali, menguatkan nusantara, dan mengawasi keberjalanan pemerintahan ke depan. Jangan ada lagi aroma-aroma perpecahan. Hentikan!
| Hanya Opini Pribadi, Kido
Selasa, 26 Agustus 2014
Pelarangan Jilbab di Bali, Menyakitkan!
Bukan semata-mata karena saya pribadi seorang muslim, sehingga meradang kala kabar ini menyeruak, "Pelarangan Jilbab di Bali."
Apalagi pascapernyataan dirjen pada suatu pemberitaan bahwa intinya umat Islam harus menghargai mayoritas pemeluk agama di Bali terkait pelarangan jilbab.
SAKIT hati ini, SAKIT melihat saudara sendiri diperlakukan seperti itu. Ini INTOLERAN, ini BUKAN Bhinneka Tunggal Ika yang senantiasa digaungkan di negeri ini. Tulisan ini tak semata wujud PROTES atas ketidakadilan dalam beragama, tetapi jauh lebih fundamental ke arah hak mendasar manusia dalam berkeyakinan dan menjalankan kewajiban agama. Perlu diketahui yang belum tahu, jilbab itu bukan sekadar mode/fashion gaya-gayaan yang memang lagi tren kekinian, tetapi dalam kitab kami (umat Islam) itu jelas suatu kewajiban bagi seorang perempuan. Jadi, berjilbab itu adalah dalam rangka penunaian ibadah atas perintah Allah, Tuhan sekalian alam, yang bukan main-main penunaiannya.
Tentu kalau mau, saya juga bisa berpendapat, "Larangan berpakaian biksu, umat Hindu diminta hargai mayoritas Agama di Pulau Jawa." Tapi toh itu juga akan menjadi titik api penyulut kebakaran dan perpecahan umat manusia di Indonesia. Dan itupun, jika ada, tentu akan saya tolak (jika ada aturan diskriminatif seperti itu terhadap agama apapun, di manapun). Karena perihal penunaian ibadah atas ajaran agamanya adalah diserahkan kepada masing-masing sesuai keyakinan yang dipeluk tanpa mengganggu atau bahkan bersatu dengan ibadah umat lainnya dengan tetap saling menghargai atas ajaran agama masing-masing tersebut. Itulah TOLERANSI.
Sekian, mohon maaf atas ke-berlebih-an sikap dan terima kasih telah bersama memperjuangkan hak, kerukunan, & keadilan dalam keberagaman di negeri yang katanya menjunjung tinggi 'TOLERANSI' di dalam berkeyakinan.
| Sebentuk Pernyataan Sikap Persaudaraan, Kiki 'Kido' Rudiansyah.
Apalagi pascapernyataan dirjen pada suatu pemberitaan bahwa intinya umat Islam harus menghargai mayoritas pemeluk agama di Bali terkait pelarangan jilbab.
SAKIT hati ini, SAKIT melihat saudara sendiri diperlakukan seperti itu. Ini INTOLERAN, ini BUKAN Bhinneka Tunggal Ika yang senantiasa digaungkan di negeri ini. Tulisan ini tak semata wujud PROTES atas ketidakadilan dalam beragama, tetapi jauh lebih fundamental ke arah hak mendasar manusia dalam berkeyakinan dan menjalankan kewajiban agama. Perlu diketahui yang belum tahu, jilbab itu bukan sekadar mode/fashion gaya-gayaan yang memang lagi tren kekinian, tetapi dalam kitab kami (umat Islam) itu jelas suatu kewajiban bagi seorang perempuan. Jadi, berjilbab itu adalah dalam rangka penunaian ibadah atas perintah Allah, Tuhan sekalian alam, yang bukan main-main penunaiannya.
Tentu kalau mau, saya juga bisa berpendapat, "Larangan berpakaian biksu, umat Hindu diminta hargai mayoritas Agama di Pulau Jawa." Tapi toh itu juga akan menjadi titik api penyulut kebakaran dan perpecahan umat manusia di Indonesia. Dan itupun, jika ada, tentu akan saya tolak (jika ada aturan diskriminatif seperti itu terhadap agama apapun, di manapun). Karena perihal penunaian ibadah atas ajaran agamanya adalah diserahkan kepada masing-masing sesuai keyakinan yang dipeluk tanpa mengganggu atau bahkan bersatu dengan ibadah umat lainnya dengan tetap saling menghargai atas ajaran agama masing-masing tersebut. Itulah TOLERANSI.
Sekian, mohon maaf atas ke-berlebih-an sikap dan terima kasih telah bersama memperjuangkan hak, kerukunan, & keadilan dalam keberagaman di negeri yang katanya menjunjung tinggi 'TOLERANSI' di dalam berkeyakinan.
| Sebentuk Pernyataan Sikap Persaudaraan, Kiki 'Kido' Rudiansyah.
Jumat, 18 Juli 2014
Kabar Gembira Untuk Kita Semua
Kabar gembira untuk kita semua
Malam ganjil, kini ada nilainya
Lailatul Qadar, kemuliaan tuk kita
Jadikan malam ini Malam Qadar
Lailatul Qadar, membuatku bahagia
Lebih baik dari seribu bulan
Rahasia Ramadhan dari Allah Ta'ala
Penuh pesona, Lailatul Qadar!
InsyaAllah... Good~
| Lailatu Qadar, Kido
Alih Lirik Lagu OST. Iklan 'Mastin Ekstrak Kulit Manggis'
https://soundcloud.com/kiki-rudiansyah/kido-lailatul-qadar
Malam ganjil, kini ada nilainya
Lailatul Qadar, kemuliaan tuk kita
Jadikan malam ini Malam Qadar
Lailatul Qadar, membuatku bahagia
Lebih baik dari seribu bulan
Rahasia Ramadhan dari Allah Ta'ala
Penuh pesona, Lailatul Qadar!
InsyaAllah... Good~
| Lailatu Qadar, Kido
Alih Lirik Lagu OST. Iklan 'Mastin Ekstrak Kulit Manggis'
https://soundcloud.com/kiki-rudiansyah/kido-lailatul-qadar
Kamis, 17 Juli 2014
Menuju Kemenangan Hakiki
Sejak kumandang adzan shubuh tadi, hari ke-19 shaum (puasa) pun dipijak. Ya, bertepatan dengan 17 Juli 2014, hari ini. Menggali makna hari ini, pertanyaan dalam hati pun sesumbar, "Hari ini 19 Ramadhan 1435 H, esok 20, lusa 21, dan seterusnya. Lalu hanya menghitung hari kah sampaia Idul Fitri 1 Syawal nanti yang orang bilang Hari Kemenangan?"
Kosong, hanya kekosongan jika kita tak bisa memaknai betul arti 'kemenangan' tersebut. Terlebih kalau hanya sekadar mengikuti kabar 'kemenangan' dalam lingkup kecil semata dengan mengumbar pantangan di bulan suci ini. Pilpres misal lingkup kecilnya, yang paling dekat dengan hari kemenangannya, 22 Juli 2014 nanti. Siapa bilang tak boleh ber-euforia dengan pesta demokrasi kini? Silakan saja asal jangan mencoreng momen suci Ramadhan yang paling jelas rute menuju kemenangannya. Kemenangan hakiki, haqqul yakin, jika kita bisa (setidaknya mencoba) memahami, menjalani, dan memaknai arti sesungguhnya madrasah Ramadhan ini. Tak usah pula merasa sendiri, mari panjangkan silaturahmi.
Jauh lebih kecil lagi dari besarnya arti kemengan hakiki adalah momentum kemenangan Jerman di Piala Dunia 2014 Brazil yang sudah terlewat beberapa hari yang lalu. Terbilang kecil, menurut pribadi, karena efeknya memotivasi terhadap amalan di bulan suci ini belum bisa terukur, kecuali beberapa momen saja semacam 'hebatnya pemain yang tetap berpusas meski bertanding di lapangan', dll. Tentu senang dan larut dalam selebrasi kemenangannya boleh, tetapi sejenak saja. Mari kembali dan menyuasanakan diri pada rentang waktu dan ruang yang lebih jelas (menuju kemenangan yang sesungguhnya) lagi, Ramadhan.
Bagi diri pribadi, yang juga kemenangan kecil, tetapi sedang diperjuangkan dengan doa & energi yang besar sembari berharap dapat terciprati berkah Ramadhan ini adalah dapat ber-TOGA di SABUGA pada penghujung hijriyah nanti. Aamiin. Namun, sekali lagi itu bukan kemenangan sesungguhnya nanti. Masih banyak yang lebih bernilai tinggi lagi semisal membantu memerdekakan dan peduli saudara-saudara kita di Palestina dengan islami dan berbudi pekerti.
Nah, lalu apa kemenangan besar yang sesungguhnya nanti pasca-Ramadhan meninggalkan kita? Mari ukur masing-masing efeknya (dengan tolok ukur masing-masing) pada kehidupan sebelas (11) bulan mendatang setelahnya hingga bertemu kembali di Ramadhan selanjutnya, insyaAllah. Kita ikhtiarkan sebaik mungkin, dengan cara yang baik, teladan yang baik, dan tujuan yang baik pula. Lalu, nantinya, apakah merasa lebih baik? Jika ia beruntunglah, begitu sabda Nabi Saw.. Setidaknya keberuntungan itu adalah wujud kemenangan. Selebihnya, serahkan kepada Allah Yang Maha Menilai dan memberi titel kemenangan pada makhluk-Nya. Titel tertinggi, wujud kemenangan sejati, kemenangan hakiki, TAQWA. Itu saja.
| Renungan Kala Gemericik Air Langit Membasahi Beton Panas Bukan Negeri Sendiri
- Kido :)
Kosong, hanya kekosongan jika kita tak bisa memaknai betul arti 'kemenangan' tersebut. Terlebih kalau hanya sekadar mengikuti kabar 'kemenangan' dalam lingkup kecil semata dengan mengumbar pantangan di bulan suci ini. Pilpres misal lingkup kecilnya, yang paling dekat dengan hari kemenangannya, 22 Juli 2014 nanti. Siapa bilang tak boleh ber-euforia dengan pesta demokrasi kini? Silakan saja asal jangan mencoreng momen suci Ramadhan yang paling jelas rute menuju kemenangannya. Kemenangan hakiki, haqqul yakin, jika kita bisa (setidaknya mencoba) memahami, menjalani, dan memaknai arti sesungguhnya madrasah Ramadhan ini. Tak usah pula merasa sendiri, mari panjangkan silaturahmi.
Jauh lebih kecil lagi dari besarnya arti kemengan hakiki adalah momentum kemenangan Jerman di Piala Dunia 2014 Brazil yang sudah terlewat beberapa hari yang lalu. Terbilang kecil, menurut pribadi, karena efeknya memotivasi terhadap amalan di bulan suci ini belum bisa terukur, kecuali beberapa momen saja semacam 'hebatnya pemain yang tetap berpusas meski bertanding di lapangan', dll. Tentu senang dan larut dalam selebrasi kemenangannya boleh, tetapi sejenak saja. Mari kembali dan menyuasanakan diri pada rentang waktu dan ruang yang lebih jelas (menuju kemenangan yang sesungguhnya) lagi, Ramadhan.
Bagi diri pribadi, yang juga kemenangan kecil, tetapi sedang diperjuangkan dengan doa & energi yang besar sembari berharap dapat terciprati berkah Ramadhan ini adalah dapat ber-TOGA di SABUGA pada penghujung hijriyah nanti. Aamiin. Namun, sekali lagi itu bukan kemenangan sesungguhnya nanti. Masih banyak yang lebih bernilai tinggi lagi semisal membantu memerdekakan dan peduli saudara-saudara kita di Palestina dengan islami dan berbudi pekerti.
Nah, lalu apa kemenangan besar yang sesungguhnya nanti pasca-Ramadhan meninggalkan kita? Mari ukur masing-masing efeknya (dengan tolok ukur masing-masing) pada kehidupan sebelas (11) bulan mendatang setelahnya hingga bertemu kembali di Ramadhan selanjutnya, insyaAllah. Kita ikhtiarkan sebaik mungkin, dengan cara yang baik, teladan yang baik, dan tujuan yang baik pula. Lalu, nantinya, apakah merasa lebih baik? Jika ia beruntunglah, begitu sabda Nabi Saw.. Setidaknya keberuntungan itu adalah wujud kemenangan. Selebihnya, serahkan kepada Allah Yang Maha Menilai dan memberi titel kemenangan pada makhluk-Nya. Titel tertinggi, wujud kemenangan sejati, kemenangan hakiki, TAQWA. Itu saja.
| Renungan Kala Gemericik Air Langit Membasahi Beton Panas Bukan Negeri Sendiri
- Kido :)
Rabu, 16 Juli 2014
BBF VI Ramadhan 1435 Da Fantastic Fourth Alfa Centauri: Satu Jari Sejuta Aksi!
Road to BBF VI Ramadhan 1435 H
"Satu jari sejuta aksi! Ihee~~"
- Da Fantastic Fourth Alfa Centauri -
5th Anniversary (25 Juli 2009-25 Juli 2014)
13 SECONDS TEASER by KIDO'S PICTURES
Senin, 14 Juli 2014
Tim Kesayangan: Sesuai Prediksi Pribadi, Jerman Juarai Piala Dunia 2014 Brazil
For my xxx time prediction, now GERMANY to be a victim!
I'm sorry, I've predicted & supported you to be NO. 1 for This Year Ball's Party. Sorry not to come for shaking hand each other to all of you. I just add today's word for you my white, "CONGRATULATION!"
You are the champion, but that will be real champion if you can defeat 'Zionis National Team' that's striving with 'Mujahid National Team', right there, in Palestina.
Let's be the one of champion making for Palestina to be THE REAL CHAMPION!
| We Will Not Go Down, Will We?
I'm sorry, I've predicted & supported you to be NO. 1 for This Year Ball's Party. Sorry not to come for shaking hand each other to all of you. I just add today's word for you my white, "CONGRATULATION!"
You are the champion, but that will be real champion if you can defeat 'Zionis National Team' that's striving with 'Mujahid National Team', right there, in Palestina.
Let's be the one of champion making for Palestina to be THE REAL CHAMPION!
| We Will Not Go Down, Will We?
Sabtu, 12 Juli 2014
Ngong Ping Cable Car, The More Than Excellent Journey!
This morning was my 'officing' time although only for an hour.
By the noon, I wasn't on duty. So, it's the time for making a journey.
I've never thought before that today's would be one of my 'more than excellent' journey. I couldn't tell you the whole this 'more than excellent' journey, sorry. Maybe next time. Next time, I'll make another the story with you. Yes, with you.
Yeah, I called it 'tasyakur journey'. Allah is The Most Greatest to make everything we've never thought. MasyaAllah. Alhamdulillaah, all praises to Allah...
| Your experience is my experience
Thank's a lot for all my new friends for accompanying me today, you're arrrghhh....!
Especially for Bunda Anni Widya
"Menjelajah dan menjelajah"
- Kido :)
By the noon, I wasn't on duty. So, it's the time for making a journey.
I've never thought before that today's would be one of my 'more than excellent' journey. I couldn't tell you the whole this 'more than excellent' journey, sorry. Maybe next time. Next time, I'll make another the story with you. Yes, with you.
Yeah, I called it 'tasyakur journey'. Allah is The Most Greatest to make everything we've never thought. MasyaAllah. Alhamdulillaah, all praises to Allah...
| Your experience is my experience
Thank's a lot for all my new friends for accompanying me today, you're arrrghhh....!
Especially for Bunda Anni Widya
"Menjelajah dan menjelajah"
- Kido :)
Jumat, 11 Juli 2014
Dari Tanah Lampion: Kowloon Masjid & Islamic Center Tsim Sha Tsui Gelar Doa Bersama untuk Palestina Selepas Sholat Jumat Hari Ini
Hari ini (11/7), 13 Ramadhan 1435 H, saya hendak menuju salah satu dari lima masjid yang ada di Hong Kong. Kali ini, Masjid Kowloon di Tsim Sha Tsui menjadi tujuan saya. Ingin merasakan jumatan di sana, seperti apa 'sensasi'-nya.
Berangkat jam 11 siang dari kantor (Jardine's Bazaar, Causeway Bay - Pulau Hong Kong) menggunakan MTR (Mass Transit Railway) menuju Tsim Sha Tsui, Pulau Kowloon, menembus rute bawah laut. MasyaAllah. Tiba jam lebih kurang jam 11.15, saya menuju Hong Kong Herritage, Kowloon Park, dulu karena sholat Jumat baru dimulai pukul 12.45-an. Setelah cukup menikmati keindahan dan keteraturan pada padan museum, fasilitas olahraga, dan taman kota itu saya langsung menuju masjid.
Nampak jamaah sholat jumat sudah berdatangan dari berbagai penjuru kota, berbagai ras, dan suku bangsa. Saya pun segera mengambil wudlu dan menuju ruangan utama masjid. Setelah melakukan sholat tahiyyatul masjid, selang sejenak, seorang berpenampilan timur tengah naik mimbar. Khutbah dalam bahasa India disampaikan. Saya tak mengerti, tetapi saya mencoba menelaah sendiri dari penggalan ayat Alquran yang dibacakan.
Setengah jam berlalu, nampaknya barulah dikumandangkan adzan. Ternyata, jumatan baru dimulai. Kini khotib yang sama naik mimbar kemudian berkhutbah layaknya dua khutbah jumat dalam bahasa Arab, full. Saya tetap tidak begitu paham. Ingin rasanya fasih berbahasa Arab. Semoga saja. Aamiin. Selepas khutbah, sholat jumat ditunaikan.
Namun, ada yang spesial selepas sholat jumat usai. Sang Imam yang juga khotib kembali berdiri, memandang ke arah seluruh jamaah sembari berucap salam membuka majlis baru. Kembali dalam bahasa dia dan kebanyakan jamaah. Meski saya tidak begitu mengerti, tetapi saya dapat menangkap apa yang disampaikan serta respon dari para jamaah. Dengan penuh aura menggelora, dia menyebut-nyebut kata Palestina dan Gaza berulang kali. Tatapan penuh harap dan ukhuwah. Bergetar rasanya jiwa ini, tak ada pembeda antara kita. Kita muslim kita bersaudara.
Berangkat jam 11 siang dari kantor (Jardine's Bazaar, Causeway Bay - Pulau Hong Kong) menggunakan MTR (Mass Transit Railway) menuju Tsim Sha Tsui, Pulau Kowloon, menembus rute bawah laut. MasyaAllah. Tiba jam lebih kurang jam 11.15, saya menuju Hong Kong Herritage, Kowloon Park, dulu karena sholat Jumat baru dimulai pukul 12.45-an. Setelah cukup menikmati keindahan dan keteraturan pada padan museum, fasilitas olahraga, dan taman kota itu saya langsung menuju masjid.
Nampak jamaah sholat jumat sudah berdatangan dari berbagai penjuru kota, berbagai ras, dan suku bangsa. Saya pun segera mengambil wudlu dan menuju ruangan utama masjid. Setelah melakukan sholat tahiyyatul masjid, selang sejenak, seorang berpenampilan timur tengah naik mimbar. Khutbah dalam bahasa India disampaikan. Saya tak mengerti, tetapi saya mencoba menelaah sendiri dari penggalan ayat Alquran yang dibacakan.
Setengah jam berlalu, nampaknya barulah dikumandangkan adzan. Ternyata, jumatan baru dimulai. Kini khotib yang sama naik mimbar kemudian berkhutbah layaknya dua khutbah jumat dalam bahasa Arab, full. Saya tetap tidak begitu paham. Ingin rasanya fasih berbahasa Arab. Semoga saja. Aamiin. Selepas khutbah, sholat jumat ditunaikan.
Namun, ada yang spesial selepas sholat jumat usai. Sang Imam yang juga khotib kembali berdiri, memandang ke arah seluruh jamaah sembari berucap salam membuka majlis baru. Kembali dalam bahasa dia dan kebanyakan jamaah. Meski saya tidak begitu mengerti, tetapi saya dapat menangkap apa yang disampaikan serta respon dari para jamaah. Dengan penuh aura menggelora, dia menyebut-nyebut kata Palestina dan Gaza berulang kali. Tatapan penuh harap dan ukhuwah. Bergetar rasanya jiwa ini, tak ada pembeda antara kita. Kita muslim kita bersaudara.
Dari tanah lampion ini, tanah se-persen-an penduduk muslimnya, terpanjatkan doa ke hadirat Allah Sang Maha Penguasa hati-hati manusia. Tidak ada yang bisa menolong, kecuali Dia-lah satu-satunya sebaik-baik pemberi pertolongan.
"Ya Allah, selamatkan dan kuatkanlah saudara kami di tanah Palestina sana. Berikanlah kelapangan hati kepada kami agar senantiasa ikhlas peduli kepada mereka, saudara kami tercinta. Ya Allah, sesungguhnya hanya engkaulah yang sejatinya dapat menghancurkan kaum yahudi di sana. Namun, kami pun ingin berusaha secara bersama dalam mengahadapinya. Maka mudahkan dan lancarkanlah urusan kami untuk memperjuangkannya. Aamiin."
#prayforpalestine #foodforgaza #savepalestine
Aku Diimami Seorang 'Boyband' Tiongkok
Belum sepekan menjalani shaum (puasa) di negeri bekas jajahan Inggris
ini. Seperti biasa selepas sahur bersama di flat, kami (saya, teman yang
lagi travelling, dan tiga orang lainnya, termasuk General
Manager saya) berjalan menuju salah satu (dari lima) masjid di daerah
Wan Chai, Masjid 'Amar namanya. Kurang dari satu kilometer kita
berjalan. Tiba di sana langsung menuju tempat 'ablution' (wudlu) di
lantai dua. Ruangan utama masjid satu lantai di atasnya.
Kurang 'srek' kalau tidak shalat sunnah qobla dulu kalau memang ada jeda waktu lama sebelum iqomah. Imsak pukul 04.19 waktu setempat, Shubuh sekira 04.30. Biasanya kami ke sana selalu pascakumandang adzan selesai. Iqomah (didekati dengan) bertepatan waktu syuruq kira-kira 04.50-an. Tilawah menjadi bumbu paling pas sambil menunggu iqomah setelah sholat qobliyah shubuh.
Nampaknya, sholat jamaah shubuh akan segera dimulai. Semua orang berdiri mengisi shaf terdepan terlebih dahulu - karena memang itu keutamaan sholat berjamaah selain, tentunya, harus lurus dan rapat. Namun, kini ada yang berbeda. Terlihat seorang muda berwajah putih oriental. Postur tubuhnya tak lebih tinggi dari saya. Memakai gamis (jubah) putih, terlihat ia memakai celana panang dengan sedikit dilinting (dilipat). Tak lupa peci me-mahkota-i kepalanya. Ia berjalan menuju sajadah imam.
MasyaAllah, lelaki 'boyband' ini, kini mengimami kami semua, jamaah Masjid Amar, Wan Chai - Hong Kong, termasuk syekh-syekh di shaf pertama yang bersebelahan dengan saya. Satu hal, saya masih belum tahu siapa lelaki 'boyband' yang bersenandung surah Al-Fathihah lalu di-aamiin-i kami semua. Merdunya jangan ditanya. Surah panjang lanjutannya menjadi ringan diikuti, hangat di telinga, tenteram di hati. Subhanallaah. Kata Pak Bondan mah, "Pokoe maknyos!"
Singkat cerita, cerita singkat. Sholat shubuh usai, dzikir dan doa bersama. Lanjut sedikit kajian ayat Alquran oleh DKM dalam bahasa Pakistan. "Kulo ra ngerti, hehe." Tetapi setelahnya, saya cari informasi dari salah satu jamaah muslim asli Hong Kong. Kami bercakap dalam bahasa internasional, Inggris.
Dan ternyata, dia adalah..
Seorang muslim China asli. Mualaf, bukan keturunan.
27 tahun. Muda. Alhafidz (dalam tiga tahun), barakallaahulahu. MasyaAllah.
Saya menjadi malu sendiri. Malu yang jangan sekadar malu, tapi harus dihilangkan dengan mengikuti jejaknya. InsyaAllah pasti bisa.
Dia alhafidz terpilih dari se-Tiongkok bersama lima alhafidz lainnya, BUKAN BOYBAND seperti kenampakannya.
Tak seperti boyband yang seperti ditulis di judul artikel ini, yang tour dari panggung ke panggung sambil liuk sana-liuk sini menari, tapi berkunjung dari masjid satu ke masjid yang lain di wilayah Tiongkok (China-Hong Kong-Makau). Kami sempat bercengkrama, shaking hand each other. Dia begitu akrab dan berjiwa muda. Cair dan jelas tak kaku.
Dan sekali lagi, Dia bukan boyband, sama seperti saya. Dia seorang alhafidz, sama seperti cita-cita saya. Aamiin.
Kurang 'srek' kalau tidak shalat sunnah qobla dulu kalau memang ada jeda waktu lama sebelum iqomah. Imsak pukul 04.19 waktu setempat, Shubuh sekira 04.30. Biasanya kami ke sana selalu pascakumandang adzan selesai. Iqomah (didekati dengan) bertepatan waktu syuruq kira-kira 04.50-an. Tilawah menjadi bumbu paling pas sambil menunggu iqomah setelah sholat qobliyah shubuh.
Nampaknya, sholat jamaah shubuh akan segera dimulai. Semua orang berdiri mengisi shaf terdepan terlebih dahulu - karena memang itu keutamaan sholat berjamaah selain, tentunya, harus lurus dan rapat. Namun, kini ada yang berbeda. Terlihat seorang muda berwajah putih oriental. Postur tubuhnya tak lebih tinggi dari saya. Memakai gamis (jubah) putih, terlihat ia memakai celana panang dengan sedikit dilinting (dilipat). Tak lupa peci me-mahkota-i kepalanya. Ia berjalan menuju sajadah imam.
MasyaAllah, lelaki 'boyband' ini, kini mengimami kami semua, jamaah Masjid Amar, Wan Chai - Hong Kong, termasuk syekh-syekh di shaf pertama yang bersebelahan dengan saya. Satu hal, saya masih belum tahu siapa lelaki 'boyband' yang bersenandung surah Al-Fathihah lalu di-aamiin-i kami semua. Merdunya jangan ditanya. Surah panjang lanjutannya menjadi ringan diikuti, hangat di telinga, tenteram di hati. Subhanallaah. Kata Pak Bondan mah, "Pokoe maknyos!"
Singkat cerita, cerita singkat. Sholat shubuh usai, dzikir dan doa bersama. Lanjut sedikit kajian ayat Alquran oleh DKM dalam bahasa Pakistan. "Kulo ra ngerti, hehe." Tetapi setelahnya, saya cari informasi dari salah satu jamaah muslim asli Hong Kong. Kami bercakap dalam bahasa internasional, Inggris.
Dan ternyata, dia adalah..
Seorang muslim China asli. Mualaf, bukan keturunan.
27 tahun. Muda. Alhafidz (dalam tiga tahun), barakallaahulahu. MasyaAllah.
Saya menjadi malu sendiri. Malu yang jangan sekadar malu, tapi harus dihilangkan dengan mengikuti jejaknya. InsyaAllah pasti bisa.
Dia alhafidz terpilih dari se-Tiongkok bersama lima alhafidz lainnya, BUKAN BOYBAND seperti kenampakannya.
Tak seperti boyband yang seperti ditulis di judul artikel ini, yang tour dari panggung ke panggung sambil liuk sana-liuk sini menari, tapi berkunjung dari masjid satu ke masjid yang lain di wilayah Tiongkok (China-Hong Kong-Makau). Kami sempat bercengkrama, shaking hand each other. Dia begitu akrab dan berjiwa muda. Cair dan jelas tak kaku.
Dan sekali lagi, Dia bukan boyband, sama seperti saya. Dia seorang alhafidz, sama seperti cita-cita saya. Aamiin.
- Kido :)
| Happy Islamic Friday, Jumuah Mubarak
#jumatsedekah
Sebuah Pengalaman: Kelingkingku Membiru di Negeri Beton
Seperti dua tahun yang lalu, langit di sana terlihat jernih dibumbui
teriknya panas meski sudah sore hari. Kemarin (6/7) saya menjadi saksi
hidup dan sekaligus juga peserta pada Pilpres
(Pemilihan Presiden) 2014 Indonesia di TPSLN Hong Kong - Makau. Berada
di Negeri Kanton selama, insyaAllah, sebulan ke depan dalam rangka
amanah tugas sekaligus juga dalam rangka dakwah berbungkus sebuah
perjalanan 'rihlah'.
Saya baru tiba di lokasi pencoblosan sekira pukul 16.00 waktu setempat. Sambil memegang selembar surat A5 - yang saya saya dapat dari PPS tempat saya tinggal sebelum lepas landas - sebagai modal saya mencoblos di sini, saya sudah dapat melihat antrean panjang ditambah lalu lalang orang yang menambah padat penglihatan.
Ya, Victoria Park (Causeway Bay, Hong Kong) dipilih menjadi lokasi pilpres untuk negara bagian Hong Kong dan Makau ini. Ini kali pertama saya memilih untuk RI 1 & RI 2 Indonesia di negeri orang. Saya dapat menyaksikan animo yang begitu besar dari rakyat Indonesia yang berada di sini untuk memilih. Besar bingits! Maaf, agak alay. Alhamdulillaah ini menunjukkan bahwa, meski terpisah letak geografis, tetapi hati & harapan tetaplah pada tanah air tumpah darah, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Saya menghampiri salah seorang panitia yang sedang berjaga di pagar batas- yang mengenakan kaos abu-abu bertuliskan identitas panitia agar mudah dikenali disertai kalung nama. Sementara, panitia yang berkoar-koar dengan loadspeaker mencoba menertibkan, "Harap antre agar tertib karena akan ditutup sebentar lagi, jam 5 nanti," begitu kira-kira yang terdengar.
Saya menunjukkan kertas A5 saya dan menurut panitia saya harus turut antre bersama para peserta pilpres lainnya yang menggunakan Hong Kong ID (HKID), bukan dengan surat undangan langsung dari KJRI. Surat undangan? Ya, pemilih setidaknya diklasifikasikan menjadi 3 macam. Pemilih dengan surat undangan, HKID, dan A5 untuk turis/pelancong yang baru datang.
Antrean khusus untuk pemegang A5 & yang memakai HKID (disatukan) ini yang paling panjang, karena akan didata ulang dulu oleh panitia. Sementara yang memiliki surat undangan langsung diarahkan menuju antrean di TPS-nya. Setidaknya ada 13 TPS yang saya lihat dinlokasi dengan masing-masing TPS terdapat 6 bilik suara.
Tika itu, waktu menunjukkan hampir jam 16.30, tetapi antrean masih panjang saat saya mendekat ke tenda pendataan ulang. Masih terlihat cukup tertib. Hanya saja ternyata meski sudah diumumkan berulang kali, tetap saja masih ada pemilih dengan undangan ikut pada antrean A5 & HKID. Ini tentu menjadikan antrean makin padat. Catatan: surat undangan diberikan kepada WNI yang hendak memilih yang telah menjadi daftar pemilih pasti di KJRI sebelum-sebelumnya, pada surat undangan itu terdapat nomor TPS tempat mencoblos sehingga tanpa repot berpanas-panasan antre bisa dengan lancar & tertib masuk ke bilik suara. Sementara itu, HKID selayaknya KTP di Indonesia yang digunakan untuk pemilih yang tidak terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap) maka bisa memakainya pada beberapa jam sebelum TPS ditutup, tetapi waktu tepatnya saya belum mendapat kabar.
Terkait kasus khusus pemberitaan di kompas.com bahwa pilpres di Hong Kong berlangsung ricuh, saya kurang begitu tahu persis karena pascakeluar dari bilik suara - dan membirukan ujung kelingking saya dengan tinta - saya langsung meninggalkan lokasi. Sekira pukul 16.40 kala itu, memang syukurnya saya antre tak sampai satu jam. Waktu terakhir itu masih terlihat cukup tertib. Memang yang sedikit mengganggu adalah para pemilih yang tak mau antre alias 'nyele' (memotong) sehingga tak jarang terdengar celetukan dari pemilih yang lainnya memprotes. Adalagi yang bahkan memutuskan 'menyerah' untuk merelakan suaranya melayang begitu saja. Ini tentu menjadi bahan evaluasi untuk KJRI dan PPSLN ke depannya bahwa memang ledakan animo pemilih harus diantisipasi dengan penambahan armada panitia sehingga pilpres bisa berjalan lancar, semua suara rakyat terpenuhi tanpa terganggu masalah batas waktu izin peminjaman tempat. Memang, secara pribadi saya melihat bahwa panitia kemarin itu cukup kewalahan, namun tetap saya yakini semuanya berusaha dimaksimalkan. Dan lagi saya berhusnudzon (prasangka baik) bahwa panitia akan menjalankan amanah dengan baik dan sesuai aturan - apalagi setelah sebelumnya disumpah. Mengapa begitu? Saya yakin baik panitia maupun peserta tak ingin menodai momentum suci ini dengan kecurangan-kecurangan yang tak berkeuntungan untuk semua. Ya, pilpres kini bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1435 H.
Kembali kepada pemberitaan di laman kompas.com. Pada laman itu, gambar penjelas diambil dari salah satu akun media sosial timses calon, ini tentu terkesan kurang netral. Karena meski kampanye telah usai, tetapi tetap saja yang namanya lawan akan tetap mencari kesalahan rivalnya. Jadi, agar tidak memperkeruh suasana, alangkah baiknya jika gambar diambil langsung dari jurnalis profesional di tempat. Sementara itu, di lokasi langsungnya memang masih tercium aroma saling mengunggulkan pasangan masing-masing, tanpa atribut dan simbol partai, ini memang terkesan kampanye, namun saya menyaksikannya tertib saat itu. Bahkan tepat tiga orang yang mengantre di depan saya berfoto dengan akrab sembari mengacungkan tangan menyimbolkan angka nomor urut pasangan capres-cawapres favorit masing-masing, "Ga apa-apa, ayo foto. Pilihan boleh beda, tapi kita harus tetep akur toh," begitulah celetukan seorang perempuan dari Tanah Jawa tersebut pada rekannya. Saya tersenyum, indahknya persatuan.
Kembali saya sebagai pemilih di lokasi yang diberitakan, coba menanggapi konten isu dari laman kompas.com tersebut. Pada laman dikabarkan bahwa ada oknum panitia, yang pada saat menjelang ditutupnya TPS, membolehkan masuk pemilih asalkan memilih pasangan nomor urut satu. Saya kira ini masih simpang siur kabarnya bahkab masih harus dikonfirmasi ulang pada PPSLN, KJRI, juga Bawaslu agar tersiarkan kabar dari dua arah. Sama simpang siurnya dengan kabar bahwa ada oknum panitia penyerah surat suara di TPS yang mengarahkan untuk memilih pasangan nomor urut dua. Semua pemberitaan harus dikonfirmasi agar jelas, berimbang, dan mencerdaskan. Mengapa? Karena pemberitaan ini bisa mempengaruhi situasi politik di masa tenang kampanye juga opini publik para pemilih di tanah air yang baru akan memilih Rabu nanti, 9 Juli 2014.
| Laporan Langsung dari Hong Kong, Kiki Rudiansyah (Mahasiswa Bandung)
Saya baru tiba di lokasi pencoblosan sekira pukul 16.00 waktu setempat. Sambil memegang selembar surat A5 - yang saya saya dapat dari PPS tempat saya tinggal sebelum lepas landas - sebagai modal saya mencoblos di sini, saya sudah dapat melihat antrean panjang ditambah lalu lalang orang yang menambah padat penglihatan.
Ya, Victoria Park (Causeway Bay, Hong Kong) dipilih menjadi lokasi pilpres untuk negara bagian Hong Kong dan Makau ini. Ini kali pertama saya memilih untuk RI 1 & RI 2 Indonesia di negeri orang. Saya dapat menyaksikan animo yang begitu besar dari rakyat Indonesia yang berada di sini untuk memilih. Besar bingits! Maaf, agak alay. Alhamdulillaah ini menunjukkan bahwa, meski terpisah letak geografis, tetapi hati & harapan tetaplah pada tanah air tumpah darah, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Saya menghampiri salah seorang panitia yang sedang berjaga di pagar batas- yang mengenakan kaos abu-abu bertuliskan identitas panitia agar mudah dikenali disertai kalung nama. Sementara, panitia yang berkoar-koar dengan loadspeaker mencoba menertibkan, "Harap antre agar tertib karena akan ditutup sebentar lagi, jam 5 nanti," begitu kira-kira yang terdengar.
Saya menunjukkan kertas A5 saya dan menurut panitia saya harus turut antre bersama para peserta pilpres lainnya yang menggunakan Hong Kong ID (HKID), bukan dengan surat undangan langsung dari KJRI. Surat undangan? Ya, pemilih setidaknya diklasifikasikan menjadi 3 macam. Pemilih dengan surat undangan, HKID, dan A5 untuk turis/pelancong yang baru datang.
Antrean khusus untuk pemegang A5 & yang memakai HKID (disatukan) ini yang paling panjang, karena akan didata ulang dulu oleh panitia. Sementara yang memiliki surat undangan langsung diarahkan menuju antrean di TPS-nya. Setidaknya ada 13 TPS yang saya lihat dinlokasi dengan masing-masing TPS terdapat 6 bilik suara.
Tika itu, waktu menunjukkan hampir jam 16.30, tetapi antrean masih panjang saat saya mendekat ke tenda pendataan ulang. Masih terlihat cukup tertib. Hanya saja ternyata meski sudah diumumkan berulang kali, tetap saja masih ada pemilih dengan undangan ikut pada antrean A5 & HKID. Ini tentu menjadikan antrean makin padat. Catatan: surat undangan diberikan kepada WNI yang hendak memilih yang telah menjadi daftar pemilih pasti di KJRI sebelum-sebelumnya, pada surat undangan itu terdapat nomor TPS tempat mencoblos sehingga tanpa repot berpanas-panasan antre bisa dengan lancar & tertib masuk ke bilik suara. Sementara itu, HKID selayaknya KTP di Indonesia yang digunakan untuk pemilih yang tidak terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap) maka bisa memakainya pada beberapa jam sebelum TPS ditutup, tetapi waktu tepatnya saya belum mendapat kabar.
Terkait kasus khusus pemberitaan di kompas.com bahwa pilpres di Hong Kong berlangsung ricuh, saya kurang begitu tahu persis karena pascakeluar dari bilik suara - dan membirukan ujung kelingking saya dengan tinta - saya langsung meninggalkan lokasi. Sekira pukul 16.40 kala itu, memang syukurnya saya antre tak sampai satu jam. Waktu terakhir itu masih terlihat cukup tertib. Memang yang sedikit mengganggu adalah para pemilih yang tak mau antre alias 'nyele' (memotong) sehingga tak jarang terdengar celetukan dari pemilih yang lainnya memprotes. Adalagi yang bahkan memutuskan 'menyerah' untuk merelakan suaranya melayang begitu saja. Ini tentu menjadi bahan evaluasi untuk KJRI dan PPSLN ke depannya bahwa memang ledakan animo pemilih harus diantisipasi dengan penambahan armada panitia sehingga pilpres bisa berjalan lancar, semua suara rakyat terpenuhi tanpa terganggu masalah batas waktu izin peminjaman tempat. Memang, secara pribadi saya melihat bahwa panitia kemarin itu cukup kewalahan, namun tetap saya yakini semuanya berusaha dimaksimalkan. Dan lagi saya berhusnudzon (prasangka baik) bahwa panitia akan menjalankan amanah dengan baik dan sesuai aturan - apalagi setelah sebelumnya disumpah. Mengapa begitu? Saya yakin baik panitia maupun peserta tak ingin menodai momentum suci ini dengan kecurangan-kecurangan yang tak berkeuntungan untuk semua. Ya, pilpres kini bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1435 H.
Kembali kepada pemberitaan di laman kompas.com. Pada laman itu, gambar penjelas diambil dari salah satu akun media sosial timses calon, ini tentu terkesan kurang netral. Karena meski kampanye telah usai, tetapi tetap saja yang namanya lawan akan tetap mencari kesalahan rivalnya. Jadi, agar tidak memperkeruh suasana, alangkah baiknya jika gambar diambil langsung dari jurnalis profesional di tempat. Sementara itu, di lokasi langsungnya memang masih tercium aroma saling mengunggulkan pasangan masing-masing, tanpa atribut dan simbol partai, ini memang terkesan kampanye, namun saya menyaksikannya tertib saat itu. Bahkan tepat tiga orang yang mengantre di depan saya berfoto dengan akrab sembari mengacungkan tangan menyimbolkan angka nomor urut pasangan capres-cawapres favorit masing-masing, "Ga apa-apa, ayo foto. Pilihan boleh beda, tapi kita harus tetep akur toh," begitulah celetukan seorang perempuan dari Tanah Jawa tersebut pada rekannya. Saya tersenyum, indahknya persatuan.
Kembali saya sebagai pemilih di lokasi yang diberitakan, coba menanggapi konten isu dari laman kompas.com tersebut. Pada laman dikabarkan bahwa ada oknum panitia, yang pada saat menjelang ditutupnya TPS, membolehkan masuk pemilih asalkan memilih pasangan nomor urut satu. Saya kira ini masih simpang siur kabarnya bahkab masih harus dikonfirmasi ulang pada PPSLN, KJRI, juga Bawaslu agar tersiarkan kabar dari dua arah. Sama simpang siurnya dengan kabar bahwa ada oknum panitia penyerah surat suara di TPS yang mengarahkan untuk memilih pasangan nomor urut dua. Semua pemberitaan harus dikonfirmasi agar jelas, berimbang, dan mencerdaskan. Mengapa? Karena pemberitaan ini bisa mempengaruhi situasi politik di masa tenang kampanye juga opini publik para pemilih di tanah air yang baru akan memilih Rabu nanti, 9 Juli 2014.
| Laporan Langsung dari Hong Kong, Kiki Rudiansyah (Mahasiswa Bandung)
CONGRADUATION!!!
Terkhusus pren-ku Septi Cahya Widianti, S.Si. & Rangga' Perdana Putra,
S.T., CONGRADUATION!!! Mohon maaf lahir & bathin karena terpisah
letak geografis nan tebih, jadinya tak bisa dateng ke wisudaan kalian
nanti. Pokoknya sukses selalu dan tetap saling dukung-mendoakan.
Barakallaah~
Kamis, 19 Juni 2014
BWF World - BCA Indonesia Open Superseries Premiere 2014: Spirit of The Nations!
Berikut adalah review pertandingan babak 16 besar (per delapan final) Badminton World Federation - BCA INDONESIA OPEN SUPERSERIES PREMIERE 2014 hari ini (Kamis, 19 Juni 2014), untuk kelima partai di mana wakil Indonesia akan bertanding di dalamnya.
-- Men's Single (Tunggal Putra)
1. Wisnu Yuli PRASETYO vs. Hans-Kristian VITTINGHUS (Denmark)
2. Simon SANTOSO vs. Yun HU (Hong Kong)
-- Men's Double (Ganda Putra)
1. Mohammad AHSAN & Hendra SETIAWAN [1] vs. Anders SKAARUP RASMUSSEN & Kim Astrup SORENSEN (Denmark)
2. Gideon Markus FERNALDI & Markis KIDO [8] vs. Wijaya RENDRA & Rian SUKMAWAN (All Indonesian)
3. Angga PRATAMA & Ryan Agung SAPUTRO vs. Ki Jung KIM & Sa Rang KIM [4] (Korea)
4. Selvanus GEH & Kevin Sanjaya SUKAMULJO vs. Sheng Mu LEE & Chia Hsin TSAI [5] (Chinese Taipei/Taiwan)
5. Berry ANGRIAWAN & Ricky Karanda SUWARDI vs. Boon Heong TAN & Wee Kiong TAN (Malaysia)
-- Women's Single (Tunggal Putri)
1. Adrianti FIRDASARI vs. Xuerui LI [1] (China)
-- Women's Double (Ganda Putri)
1. Keshya Nurvita HANADIA & Devi Tika PERMATASARI vs. Ying LUO & Yu LUO (China)
2. Nitya Krishinda MAHESWARI & Greysia POLII [7] vs. Jin MA & Yuanting TANG (China)
3. Shendy Puspa IRAWATI & Vita MARISSA vs. Shinta Mulia SARI & Lei YAO (Singapore)
-- Mix's Double (Ganda Campur)
1. Kevin Sanjaya SUKAMULJO & Greysia POLII vs.Yong Dae LEE & Seung Chan SHIN (Korea)
2. Praveen JORDAN & Debby SUSANTO vs. Joachim FISCHER NIELSEN & Christinna PEDERSEN [4] (Denmark)
3. Tontowi AHMAD & Liliyana NATSIR [1] vs. Baek Choel SHIN & Ye Na JANG (Korea)
Bertempat di GOR ISTORA SENAYAN-JAKARTA, pertandingan akan dimulai pukul 10.00 WIB. Yuk INDONESIA-kan negeri sendiri di tengah semarak pem-BRAZIL-an dunia :D
Ayo dukung terus TIM GARUDA INDONESIA!
Ayo kita dukung terus dunia perbulutangkisan Indonesia yang makin mendunia!
Kibarkan SANG MERAH PUTIH, kumandangkan INDONESIA RAYA!
INDONESIA BANGKIT, INDONESIA JUARA!
INDONESIA! JENG JENG JENG JENG JENG!
"Spirit of The Nations!"
- Kido, Bandung :)
| Referensi: http://tournamentsoftware.com/
Sumber Gambar: http://www.kabarevent.com/wp-content/uploads/2014/06/blibli_bca-indonesia-open-paket-6-hari-kelas-1-17-22-juni-2014_full01.jpg.pagespeed.ce_.OLhr1-TyLf.jpg
Rabu, 11 Juni 2014
Beda Leader (Pemimpin) & Manager (Pimpinan)
Berdasarkan ilmu yang pernah didapat pribadi penulis, setidaknya MEMIMPIN berarti upaya menginspirasi dengan,
√ berinisiatif mengomunikasikan visi
√ membangun antusiasme yang dipimpin
√ mengaktivasi komitmen & konsistensi, serta
√ kerja keras, cerdas, tuntas, & ikhlas
Memimpin tugasnya pemimpin. Pemimpin sejatinya dapat mempengaruhi yang dipimpin dengan motivasi hingga terbangkitkan hasrat ke-ingin-tahu-an dan ke-ingin-majuan-nya. Rasa ingin tahu yang dipelihara secara baik membuahkan perilaku baik, serta 'hukum alam' nya hasilnya seharusnya baik.
Pemimpin bukanlah pimpinan yang terkait secara struktural. Pemimpin itu leader bukan manager. Tatarannya konseptual, visi besar, bukan sekadar operasional, kerja terus-terusan tanpa kejelasan konsep besar mencapai suatu tujuan besar. Namun, bukan berarti pemimpin tidak bekerja secara teknis, melainkan sedikit saja bergerak sudah membangkitkan yang dipimpinnya lebih jauh bergerak dan masif. Kemudian, sang pemimpin berinovasi lagi, terus dan terus.
Pemimpin itu leader, bukan manager. Setidaknya, beda leader dan manager itu,
√ leader berinovasi (konsep, visi besar), manager melaksanakan (kerja teknis)
√ leader menanyakan 'apa dan mengapa', manager menanyakan 'bagaimana dan kapan'
√ leader fokus pada orang (sumber daya manusia), manager fokus pada sistem
√ leader melakukan hal-hal yang benar (do the right things), manager melakukan hal-hal dengan benar (do the things right)
√ leader mengembangkan, manager memelihara
√ leader berperspektif jangka yang lebih panjang, manager berperspektif jangka pendek
√ leader memulai (menginisiasi), manager meniru (mengimitasi)
√ leader orijinal, manager merupakan tiruan
Setidaknya, kriteria pemimpin (leader) itulah yang kini sedang dibutuhkan negeri ini yang tengah larut dalam audisi pencarian pemimpinnya. Orang menyebutnya pesta demokrasi. Semoga kita dihadirkan seorang pemimpin yang murni dan asli, yang datang dari hati dan didukung semua hati secara sejati. Aamiin.
| Celotehan mahasiswa Teknik Fisika yang sedikitnya pernah belajar ilmu kepemimpinan pada salah satu mata kuliah yang pernah diambilnya, Manajemen Rekayasa Industri. Maafkan atas segala kekhilafan. Terima kasih.
- Kido :)
Referensi Bacaan: "Managing Engineering & Technology", 4th/e, Morse & Babcock.
Sumber Gambar: http://static.pulsk.com/images/2014/02/02/52ede65c96009_52ede65c980b5.jpg
√ berinisiatif mengomunikasikan visi
√ membangun antusiasme yang dipimpin
√ mengaktivasi komitmen & konsistensi, serta
√ kerja keras, cerdas, tuntas, & ikhlas
Memimpin tugasnya pemimpin. Pemimpin sejatinya dapat mempengaruhi yang dipimpin dengan motivasi hingga terbangkitkan hasrat ke-ingin-tahu-an dan ke-ingin-majuan-nya. Rasa ingin tahu yang dipelihara secara baik membuahkan perilaku baik, serta 'hukum alam' nya hasilnya seharusnya baik.
Pemimpin bukanlah pimpinan yang terkait secara struktural. Pemimpin itu leader bukan manager. Tatarannya konseptual, visi besar, bukan sekadar operasional, kerja terus-terusan tanpa kejelasan konsep besar mencapai suatu tujuan besar. Namun, bukan berarti pemimpin tidak bekerja secara teknis, melainkan sedikit saja bergerak sudah membangkitkan yang dipimpinnya lebih jauh bergerak dan masif. Kemudian, sang pemimpin berinovasi lagi, terus dan terus.
Pemimpin itu leader, bukan manager. Setidaknya, beda leader dan manager itu,
√ leader berinovasi (konsep, visi besar), manager melaksanakan (kerja teknis)
√ leader menanyakan 'apa dan mengapa', manager menanyakan 'bagaimana dan kapan'
√ leader fokus pada orang (sumber daya manusia), manager fokus pada sistem
√ leader melakukan hal-hal yang benar (do the right things), manager melakukan hal-hal dengan benar (do the things right)
√ leader mengembangkan, manager memelihara
√ leader berperspektif jangka yang lebih panjang, manager berperspektif jangka pendek
√ leader memulai (menginisiasi), manager meniru (mengimitasi)
√ leader orijinal, manager merupakan tiruan
Setidaknya, kriteria pemimpin (leader) itulah yang kini sedang dibutuhkan negeri ini yang tengah larut dalam audisi pencarian pemimpinnya. Orang menyebutnya pesta demokrasi. Semoga kita dihadirkan seorang pemimpin yang murni dan asli, yang datang dari hati dan didukung semua hati secara sejati. Aamiin.
| Celotehan mahasiswa Teknik Fisika yang sedikitnya pernah belajar ilmu kepemimpinan pada salah satu mata kuliah yang pernah diambilnya, Manajemen Rekayasa Industri. Maafkan atas segala kekhilafan. Terima kasih.
- Kido :)
Referensi Bacaan: "Managing Engineering & Technology", 4th/e, Morse & Babcock.
Sumber Gambar: http://static.pulsk.com/images/2014/02/02/52ede65c96009_52ede65c980b5.jpg
Selasa, 03 Juni 2014
Catatan Hari Selasa: Saudara Se-udara :D
-- Hargai Udara Sebagai Rasa Syukur Karena Tuhan Tak Hargakan Udara
Pekerjaan pertama yang dilakukan manusia saat lahir di muka bumi adalah inhale 'menghirup udara'. Pekerjaan terakhir yang dilakukan manusia saat akhir di muka bumi adalah menghembuskan udara 'exhale'. Jadi, udara menggabungkan fase awal hingga fase akhir hidup kita sehingga karenanya secara tidak sadar, dalam perjalanan hidup kita selalu ingin menghirup udara bersih dan segar.
Kita harus selalu mengingat bahwa membersihkan udara yang kita hirup adalah bagian dari oksigenasi otak kita, setara dengan membersihkan pikiran. Udara mengantarkan zat cinta yang menyehatkan otak kita. Di dalam kata 'saudara', ada kata 'udara'. Saudara, se-udara. Semua makhluk bersaudara karena menghirup udara, elemen cinta yang terberi oleh Tuhan secara gratis dan tidak pernah membedakan orang berasal dari suku mana, agama mana, dari ras apapun.
Udara menyatukan kita, menjadikan kita bersaudara karena ada kode Tuhan di dalamnya, yakni cinta. Mari kita jaga kebersihan udara, hidup dan nikmati kode Ilahi bernama 'udara' dan selalulah berpegangan erat dalam menjaganya sebagai saudara.
| Disadur dari Konklusi Kang Mamat (No Tulen ILK Edisi Kamis, 29 Mei 2014)
#SelasaTanpaRokok #FunDays
- Kido :)
Foto: 'Langit Pantai Losari Kala Senja | Makassar, 24 Maret 2014' oleh KIDO'S PICTURES
Pekerjaan pertama yang dilakukan manusia saat lahir di muka bumi adalah inhale 'menghirup udara'. Pekerjaan terakhir yang dilakukan manusia saat akhir di muka bumi adalah menghembuskan udara 'exhale'. Jadi, udara menggabungkan fase awal hingga fase akhir hidup kita sehingga karenanya secara tidak sadar, dalam perjalanan hidup kita selalu ingin menghirup udara bersih dan segar.
Kita harus selalu mengingat bahwa membersihkan udara yang kita hirup adalah bagian dari oksigenasi otak kita, setara dengan membersihkan pikiran. Udara mengantarkan zat cinta yang menyehatkan otak kita. Di dalam kata 'saudara', ada kata 'udara'. Saudara, se-udara. Semua makhluk bersaudara karena menghirup udara, elemen cinta yang terberi oleh Tuhan secara gratis dan tidak pernah membedakan orang berasal dari suku mana, agama mana, dari ras apapun.
Udara menyatukan kita, menjadikan kita bersaudara karena ada kode Tuhan di dalamnya, yakni cinta. Mari kita jaga kebersihan udara, hidup dan nikmati kode Ilahi bernama 'udara' dan selalulah berpegangan erat dalam menjaganya sebagai saudara.
| Disadur dari Konklusi Kang Mamat (No Tulen ILK Edisi Kamis, 29 Mei 2014)
#SelasaTanpaRokok #FunDays
- Kido :)
Foto: 'Langit Pantai Losari Kala Senja | Makassar, 24 Maret 2014' oleh KIDO'S PICTURES
Senin, 02 Juni 2014
SATU INDONESIA: Indonesia Bangkit, Indonesia Juara
Luas nusantara, kekayaaan kita
Ragam suku bangsa, budaya, dan bahasa
Milik kita...
Tanah air kita, hutan hijau kita
Segala sumber daya anugerah dari-Nya
Bhinneka Tunggal Ika, Garuda Pancasila
Adalah kita...
Indonesia bangkitlah…
Indonesia jadilah juara…
Mari selamatkan Indonesia!
Karena kita...
SATU INDONESIA!
MUSIKIDO | "Indonesia Bangkit, Indonesia Juara" Cipt. Kido
Minggu, 25 Mei 2014
Dongeng Minggu Pagi: Dunia Telur
Di suatu Padepokan Telur Unggas, antah berantah, terdengar sebuah pengumuman dari Balai Sangkar Besar bahwa ada sayembara keteluran: Pemilihan Telur Sejagat Dunia Perteluran. Selang beberapa detik, kabar sayembara langsung memburung ke seantero Padepokan Telur Unggas itu hingga berakhir ke suatu Kampung Telur. Riuh rendah gemuruh hebohnya pergunjingan sayembara itu terdengar menggema di Kampung Telur. Lalu, salah sebutir Telur Ayam Kampung dengan gagah berani dan percaya diri bertekad memenangkan sayembara itu. Hingga pada akhirnya tiba pada babak spektakuler kontes final sayembara tersebut.
Dari atas panggung kebesaran Padepokan Telur Unggas, terlihat gagah dan berwibawa penampilan Sang Telur Ayam Kampung. Putih, sehat, dan bersih memancar ke seluruh umat telur. Namun, tak berlangsung lama, Telur Ayam Kampung gemetar ditantang sebutir Telur Ayam Negeri yang terihat lebih 'sterek' berkulit kecoklatan dan terlihat lebih garang. Telur Ayam Kampung pun takut oleh Telur Ayam Negeri.
Kontes berlanjut, lalu? Apakah Telur Ayam Negeri menjadi pemenangnya?Jawabannya, tidak!
Ada penantang lain yang justeru lebih ditakutinya. Siapa yang ditakuti Telur Ayam Negeri? Ya, Telur Bebek-lah ternyata jawabannya. Ia terlihat lebih besar, berdarah biru agaknya ke-ningrat-ningratan.
Selanjutnya, adakah yang ditakuti Telur Bebek? Ternyata ada! Telur Angsa menantang dengan gagah, busung dadanya. Besar kepalanya. Besar ula perawakannya. Ia terlihat bangga.
Akan tetapi, ternyata ada lagi yang jauh lebih ditakutinya. Siapakah yang lebih ditakuti Telur Angsa? Dialah Si Raksasa 'Telur Burung Unta'! Wow... panggung pun hampir roboh dibuatnya. Sang raksasa bak algojo datang dengan angkuhnya. Melotot-menyorot mematikan semua pandangan ke arahnya. Kecuali?
Kecuali sebutir penantang yang datang dari arah belakang panggung kala semua tertakut-takut. Bahkan hebohnya, Sang Raksasa Telur Burung Unta pun jadi ketakutan dibuatnya. Siapakah gerangan yang membuat Telur Burung Unta ketakutan?
Hening dan hening. Sampai akhirnya 'Master of Ceremony' (MC) berteriak, "Telur Asiiiiiiiin.......!!!!!" Ya, semua kontestan ketakutan dibuatnya. Lho kok bisa? Jelaslah, Telur Asin ini dikenal paling ditakuti di dunia perteluran. Pasalnya, ke-biru-muda-an kulitnya dipergarang oleh tato yang menempel di badannya. Bak preman dengan tatonya, ia begitu ditakuti dan disegani.Menakutkan sekali.
Lalu, berakhir sudah sayembara itu. Sang Telur Asin bersiap menerima tropi kemenangan karena dialah yang paling ditakuti di antara telur yang lain. Akan tetapi, tunggu dulu. Sebutir telur mengacungkan tangan dari kejauhan sambil berjalan di antara kerumunan masa telut yang menyaksikan perlombaan. Semua bergerak meminggir. Di atas pentas, terlihat Telur Asin bercucuran keringat dingin, begitu ketakutan. Siapakah kiranya 'dia' yang muncul di akhir kontestasi sayembara ini hingga membuat sang calon pemenang, Telur Asin, pun menjadi sangat ketakutan?
Tak dinyana, tak disangka, tak terduga. Berperawakan mungil, bahkan paling kecil, di antara semua kontestan sayembara yang ada justeru dialah yang paling ditakuti dan disegani. Tegap penuh wibawa, ia berjalan di antara kerumunan umat telur-teluran. Bukan karena kecilnya yang membuat dia terlihat tegap, penuh wibawa, dan disegani banyak butir, tetapi karena setelannya yang gagah berkostum loreng bak prajurit tentara yang siap melawan kawanan muauh di depannya.
Dialah TELUR PUYUH! Datang sebagai pemenang Pemilihan Telur Sejagat Dunia Perteluran. Selamat dan sekian!
| Cerita Pendek Garing dan Original "Telur Pun Takut Telur"
- Kido :)
Rabu, 21 Mei 2014
Perang Frekuensi
Dua hari ke belakang ini, agaknya saya merasa televisi ini lebih panas dari - disipasi daya yang dihasilkan - biasanya. Apatah gerangan? Pasalnya ini gegara ada disipasi daya geliat politik pilpres 2014 yang - sangat panas - diumbar di dalam siaran(media)nya. #perangfrekuensi
Ya, makhluk mati bernama 'televisi' kini seakan berontak meronta-ronta, (terpaksa) saling hantam - sana hantam sini di dalamnya. Bukan, bukan komponen rangkaian elektronik di dalamnya yang sedang baku hantam, melainkan frekuensi 'UHF' di dalamnya yang beradu jotos kabar. Sebut saja 'Stasiun TV'. Nama lengkapnya, 'Stasiun TV Swasta'. Nama panggilannya, "TV Berwarna Merah" dan "TV Berwarna Biru". Indah(apa)nya (coba!). #perangfrekuensi
Sang frekuensi UHF ini dipaksa bergejolak-berpolitik (oleh pemiliknya) menyerang kubu lainnya - sembari mencari teman. Saling mengharumkan, saling memecahkan wewangian yang justeru baru saja disemaikan. Dan ini nyata (juga maya) di depan mata. Tanpa sensor. Kita berhak menilainya, apalagi KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) yang jelas-jelas (benar-benar) memantaunya. #perangfrekuensi
Yang jelas, hari kemarin sepi berkabar, "Selamat Hari Kebangkitan Nasional". Ya, hari ini 20 Mei 2014, se-abad plus enam tahun kebangkitan. Namun, hari kemarin ramai sekali berkabar, "Selamat Hari Kebangkitan Perang Media Nasional!" Sekian. #perangfrekuensi
- Kido :)
Senin, 12 Mei 2014
Then, I Scream, "Ice Cream!"
"Niat banget ya gue?" "Norak banget ya gue?"
Begitu kali yang terbesit saat 'ngangkot' jam 6 kurang tadi pagi menuju Balkot (Balai Kota). Di sana, di dalam angkot waktu itu bersama dengan dua orang perempuan berbalut jilbab merah dan seorang ibu juga dengan busana kaos merah - plus anak-anaknya berkaos warna-warni - ,"Gak cuma gue, pun mereka ini yang bersama di dalam angkot beserta ribuan (bahkan puluh ribuan) peserta lainnya mungkin, hehe," membela diri, menghibur hati, dan mencari pembenaran di pagi hari. Hihihi.
Ya menuju Balai Kota, tepatnya di Taman Halaman Kantor Walikta Bandung. Katanya hari ini, Hari Es Krim Nasional pertama yang digelar di 8 kota serentak - katanya - termasuk Bandung. Perusahaan es krim internasional raksasa dunia adalah penggagasnya. Entah dalam rangka apa, yang jelas semua warga Bandung (totem pro parte) tertarik hadir. Betapa tidak, iklannya heboh di mana-mana. Mulai dari jejaring sosmed hingga cetak dan audio visual 'layar kaca'. Wew...
06.15 WIB saya sampai gerbang depan dan ternyata sudah sepanjang itu antrean. Ini bukan bisa jadi lagi, mereka sudah antre sejak shubuh. Yakin. Ikut antre saja. Makin siang, makin banyak yang berdatangan hingga mulai terlihat antrean mengular se-ular-ular-nya, entah di mana kepalanya. Yang jelas antre untuk es krim dambaan. Ciee yang mau 'nges krim'. Panggung pun mulai bersuara, sang MC mulai berkicau, katanya mulai setengah delapan. Satu lagu pembuka lewat, mulai jam setengah sembilan (atau jam 9-an), katanya mulai. MC galau nampaknya, peserta juga tak kalah galau dibuatnya.
Sebelumnya, sejak masuk areal Balkot, terlihat dua gapura (di sisi timur dan barat) dari konfigurasi bebalon merah - warna khas sang perusahaan es krim. Namun sayangnya kelakuan 'orang negeri ini', alangkah lucunya berasa kepemilikan tinggi, diperetelilah semua balon gapura itu. Anaknya pengen, katanya. Tapi yang 'jebrog' jadi ikut-ikutan rusuh. Dan ludeslah semua balon gapura itu jauh sebelum acara resmi dimulai, tinggal rangka besi tak menarik sama sekali. Weleh-weleh, saya geleng-geleng tersenyum membawa luka. "Beginikah karakter bangsa ini?"
| Bagaimana kalau Anda panitia suatu acara, lalu sebelum acara itu dimulai, semua atribut instalasi acara dipereteli habis oleh pesertanya padahal jelas-jelas itu tak ada yang membolehkan?
Baiklah, kita lanjutkan cerita hari ini. Centi demi centi, meter demi meter, antrean maju. Sudah sekitar hampir tiga jam ini. Beberapa peng-antre mulai berguguran memutuskan batal dapat es krim, lainnya bertahan sambil sesekali mengusap keringat hingga kering meski keringat lainnya masih mengantre juga untuk diteteskan pori. Sementara itu, para pendatang baru makin banyak. Banyak yang nampaknya urung natre karena takutnya melihat ada 'ular' sepanjang itu. Mereka memilih langsung nonton ke panggung saja melintangi antrean, menerabas taman rerumputan bertuliskan "Dilarang Menginjak Rumput!" Lainnya? Banyak pula yang ikut antre, tapi NYELE! Nyele adalah masuk secara sembarangan ke dalam antrean supaya cepat ke tempat tujuan antrean. Mengerikan. Akan teapi, ada yang jauh lebih mengerikan, yakni setan yang nyele ke barisan setan yang lagi antre BLT. #pret :P
Saat itu aku ditemani seorang teman perempuan yang justru tak pernah janji ketemuan di sana. Kita senasib, terpisah dengan teman yang justeru janjian sebelumnya. Ya sudahlah. Teman saya ini dengan baik hati mau menemani beberapa waktu selagi saya antre. Padahal dia memilih batal. Saya tawarkan untuk nyele - bermaksud menguji - katanya, "Ini tentang hati, hati kecil bilang enggak. Percuma saja bertahun-tahun belajar PPKn." Dia tersenyum, kubalas dengan 'serengehan'.
***
Wah, sudah terlihat tenda antrean pembagian es krim yang ditunggu spesial hari ini. Namun, terasa sekali masih jauh sejauh-jauhnya. Bukan karena jaraknya, tetapi karena tak beresnya antrean yang ada. Maaf ralat, itu bukan antrean! Itu deretan manusia berbanjar secara 'ilegal' menuju tenda pembagian! Seorang ibu bergumam,
"Beuh dasar orang Indo*nesia, seenaknya bikin antrean baru, nyele lagi padahal baru dateng. Nih dari pagi nih."
Aku mendengarnya geli. Tertawa kecil selebaran jari, tertawa besar dalam hati. Geli tersebab ibu tersebut juga datang agak pagi lalu antre dengan nyele. Yang nyele mengerutu kepada yang 'lebih nyele', hehehehe. Makin tak jelas alur antrean, makin tak terbayang es krim idaman. Ini fatamorgana baru. Biasanya fatamorgana itu karena panas, ini adalah fatamorgana es krim! Hahaha. Aku harus berusaha hingga dapat, waktu berdiri sejak pagi tadi harus terbayar pokoknya.
Tetiba, parade es krim datang memecah antrean tak beraturan menuju panggung utama. Hanya beberapa menit saja. Setelahnya? Ya, antrean makin semakin-makinnya tak beraturan. Berasa panas (hati). Lirik sana, lirik sini tak ada panitia lapangan terlihat. Ada orang berkaos perusahaan, tetapi bukan. Mereka peserta gerak jalan. Saat itu kupakai ilmu 'decision making'. Aku keluar dari antrean itu bermaksud menemui panitia terkait amburadul-carut-marut-bin-kacrut-nya proses pembagian es krim ini. Namun, kuurungkan saja.
Entahlah, seperti sedang mengubah niat, saat itu kuputuskan mengikuti proses hingga selesai. Yah, ini adalah ajang dalam rangka pengamatan. Pengamatan bagaiamana sebuah acara supermassal diselenggarakan. Ini tentang penyelanggara, panitia, dan peserta. Menarik.
Di tengah terus menerusnya pengamatan,
"Aih, baru 'ngeh' ternyata antrean tadi itu, yang sejak pagi tadi ditekuni adalah antrean tak jelas ujungnya nanti," dalam hati.
Aku masuk ke antrean yang sesungguhnya menuju tenda. Sesak, berkeringat, panas, bersinggungan, dan tak bisa bergerak (bisa sih dikit, haha). Yang jelas, titik prihatinku adalah melihat anak-anak kecil tergencet di sana sini, juga ibu dengan sang bayi. Ini ngeri, tak terkoordinasi dan terprosedurisasi. Acak dan tak jelas.
Namun, di kala itu sesuatu terdecak secara spontan oleh sekumpulan muda-mudi mahasiswa yang senantiasa tetap jenaka,
"Ini bukan masalah es krimnya, Bro. Tapi ini tentang sensasi cara dapetinnya, Bro!"
Ya, jika kita mengambil hal positif dari suatu hal, maka ini adalah gambaran bagaimana kuatnya gairah kita dalam menggapai sesuatu - bahkan saat hal itu kecil sekalipun - jika dilakukan dengan sukacita dan penuh keoptimisan, tentulah hasil itu akan lebih nikmat karena dilengkapi penghayatan prosesnya.
Demikianlah dan alhamdulillaah, memang sudah rejekinya pada akhirnya saya dapat menikmati es krimnya. Satu saja. It's Ice Cream Day!
Then, I scream, "Ice creaaaaaaaam...!"
Kaucatatkan sejarah, kautorehkan tinta gerah: dibuatnya Bandung hingga demikian macetnya, diusiknya Taman Balai Kota Bandung hingga demikian 'pasiksak'-nya, dan diserakkannya sampah plastik di sekitar dan Halaman Balkot Bandung hingga demikian 'bala tur sareukseuk'-nya. Ini semua karena kau, 'es krim', bukan karena cincau pake es krim!
-Kido :)
| Catatan Pasirhonje, 11 Mei 2014
Langganan:
Postingan (Atom)