visitors

Selasa, 29 Oktober 2013

Sumpah Pemuda 28 Oktober "Negarawan Muda Belajar Merawat Indonesia, untuk Indonesia Berdaya"

"Seolah tua padahal muda, masa lalu yang diungkitnya.
Seakan muda padahal tidak juga, masa depan yang diungkapnya.
Tua-muda tak tentu acuannya, dulu-nanti jelas sekali batasnya.
Dan bekerja keras, cerdas, ikhlas kinilah saatnya."

-Kido-

"Garuda Muda"

Fajar pagi membias sinar merah putihnya
Sang garuda terbang dicekal keraguannya
Bukan ragu karena terbangnya
Namun kutu-kutu yang menggerogoti sayapnya

Wahai engkau sang garuda
Gagah nian engkau dipandang mata
Merobek-robek keputus-asaan bangsa
Bukan garuda ternyata, kaulah sang pemuda

Bersihkan sayapmu, terbanglah sibakkan ragu
Semua mengawang, bergerak bersamamu
Karena kita satu
Untuk Indonesia maju


Gambar oleh:
KIDO'S PICTURES

Kamis, 17 Oktober 2013

Now I'm The Voice

See more videos on http://youtube.com/kido411

Bismillaah...
KIDO'S PICTURES & MUSIKIDO
very specially proudly present
A Video Lyrics of A Dedicated Song for My Inspiring Teacher Mrs. Mia Fatimah (almh.), may Allah give you a peace and blessing you forever there.,

"Now I'm The Voice"
Chords & Vocal by Kiki 'Kido' Rudiansyah
Original Lyrics by Mrs. Mia Fatimah

Now I'm the voice
I will lead, but I will not follow
Now I'm the voice
I'll create, not destroy

I'm fore for good
I'm force for God
Devy the odds
Create a new standard

Step up! step up!
Step up! step up!

***
Thank's for singing together :D
Share your advise~

Best regards,
Kiki 'Kido' Rudiansyah
Alfa Centauri 4th Lifting 'Da Fantastic Fourth'
http://kikidoanc.blogspot.com
kickyalchemist@gmail.com
@kikidoanc

Selasa, 15 Oktober 2013

Idul Adha 1434 H: Qurban Lintas Negeri

Oleh Kiki (Mahasiswa Magang Dompet Dhuafa Hong Kong 2012)

Takbir menggema di seluruh penjuru dunia. Momentum Idul Adha atau Idul Qurban pun begitu terasa. Idul Adha merupakan salah satu Hari Raya Umat Islam di seluruh penjuru dunia. Idul Adha yang diperingati setiap 10 Dzulhijjah dalam penanggalan hijriyah ini merupakan puncak rangkaian pelaksanaan ibadah haji para jamaah haji dari seluruh dunia di tanah suci Mekkah setelah sebelumnya wukuf di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah.

Tak terkecuali di Indonesia, idul Adha yang biasa disebut Lebaran Haji disambut dengan suka cita. Umat islam yang mampu berlomba-lomba melaksanakan qurban dengan membeli, menyembelih, lalu membagikannya kepada yang membutuhkan. Begitulah hari raya qurban, tidak hanya dirayakan sebagai ritual ibadah keagamaan saja, tetapi juga menyiratkan makna kepedulian terhadap sesama.

Sejatinya, melaksanakan qurban pada saat hari raya Idul Adha merupakan sebuah perwujudan akan sebuah pengorbanan dan kepedulian untuk sesama yang didasarkan pada pengharapan dan ikhlas hanya karena Allah semata. Karena sesungguhnya bukan darah hewan qurban yang disembelihlah yang akan sampai pada-Nya, melainkan sejauh mana keikhlasan kita atas penunaian qurban tersebut.

Oleh karena itu, jangkauan ibadah qurban ini tidak hanya dibatasi oleh letak geografis saja. Siapapun, umat islam yang mampu, sangat boleh berqurban dan ditujukan untuk dibagikan kepada siapapun, di belahan dunia manapun. Sebagai contoh kasus nyata, dengan kesadaran penuh, pada Idul Adha 1434 H ini beberapa muslim dari negeri beton Hong Kong bermaksud menyalurkan hewan qurban untuk suatu daerah di Indonesia yakni Kampung Pasirhonje, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Inilah yang kita sebut qurban lintas negeri.

Qurban lintas negeri ini tentunya sangat bermanfaat mengingat, sebagai contoh, di Indonesia persebaran umat muslim yang melaksanakan qurban belumlah merata. Ada daerah yang umat muslimnya banyak berqurban, tetapi juga di sisi lain terjadi sebaliknya. Penyaluran hewan qurban dari suatu daerah ke daerah yang lain tentunya memberikan kemanfaatan besar. Tidak hanya kemanfaatan pribadi orang yang berqurbannya, tetap[I juga kemanfaatan bagi orang-orang yang menerimanya.

Jadi, saat disadari bahwa adanya niat ingin melaksanakan qurban untuk disalurkan ke wilayah lain, ini tentu menjadi suatu paradigma baru tentang ibadah qurban dan sebagai wujud nyatanya persaudaraan antar sesama umat islam. Persaudaraan yang dilandaskan pada keimanan dan ketaqwaan pada Tuhan yang sama, Allah Yang Maha Esa, bukan persaudaraan yang hanya terbatas ruang masa. Dan momentum Idul Adha adalah salah satu wujud nyata pengikat persaudaraan kita dengan berqurban untuk sesama.

| Kiki 'Kido' Rudiansyah & Keluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1434 H, Bersihkan diri, Sucikan hati, & eratkan jalinan silaturahmi dengan Ikhlas Berqurban & berbagi hanya karena Ilahi Rabbi :)





















Foto: KIDO'S PICTURES

Sabtu, 12 Oktober 2013

Sukses di Mata Orang Tua

Terkadang kita merasa sulit dan berat menggambarkan titik kesuksesan kita apalagi berkaitan dengan puncaknya membahagiakan kedua orang tua kita.

Padahal, sejatinya, orang tua kita itu tidak berharap sebegitu kompleks, seperti tingginya harapan kita, terhadap anaknya.

Baginya, apa yang anaknya capai sekarang adalah kesuksesan. Kesuksesan karena keduanya selalu berprasangka anaknya lebih baik darinya. Dan memang selalu dan akan terus begitu, orang tua akan selalu berprasangka anaknya lebih baik dan selalu sukses akhirnya, kapanpun. Dan akhirnya pula mereka selalu merasa bahagia.

Bukan hadiah mewah atau jalan-jalan spektakuler yang kita ajak, bahkan hanya sekadar menyapanya via telepon pun baginya adalah sebentuk penggugah kebahagiaan. Sederhana, jika kita mau dan tahu akan begitu mulia prasangkanya.

Apalagi jika kita benar-benar sesuai dengan yang keduanya prasangkakan pun beriringan dengan apa yang kita harapkan dan kita impikan.

-Kido :)





























Kamis, 10 Oktober 2013

Nasi Goreng Ala Kido

Mencengangkan! Dari sekian banyak kuliner Indonesia, Nasi Goreng menjadi salah satu makanan terfavorit di dunia. Ke-2! Begitu yang dilansir okezone.com lewat http://www.okefood.com/read/2011/09/08/299/500339/large.

Nah, pun di Indonesia itu sendiri sudah pasti menjadi favorit pribuminya. Buktinya, lihat saja warung penjaja nasi goreng yang tersebar hampir di seluruh daerah du nusantara. Mulai dari pedagang gerobak dan tanggungan keliling juga warung statis pinggir jalan yang kebanyakan mulai beraktivitas menjelang malam, hingga di restoran-restoran yang 'open 24 hours'. Dari yang murah hingga yang harganya fantastis. Dari yang sederhana hingga yang kompleks modifikasinya. Nasi goreng punya Indonesia!

Dan satu hal, setiap daerah memiliki cita rasa khas tersendiri setiap olahan nasi gorengnya yang membuatnya kian variatif dan menarik untuk dicoba.
Kali ini, penulis akan berbagi resep pribadi Nasi Goreng Kampung. Nasi Goreng Kampung Ala Kido :)

Bahan-bahan yang dibutuhkan sederhana saja: Nasi (pastinya), terasi udang merah (soal warna bebas, tapi terasi warna biru memang jarang sekali), minyak goreng, cengek (cabe rawit), bawang putih, bawang merah, kencur, garam, dan gula putih.

Cara meramunya, pertama-tama bismillaah. Kemudian, siapkan coet dan mutu (ulekan) lalu gulirkan sejumlah cengek (sesuai selera pedas), bawang putih, kencur (seukuran buku jari kelingking), dan garam lalu ulek hingga cukup lembut. Sementara itu, sediakan papan talenan dan pisau, lanjut iris bawang merah dan cengek (jika ingin menambah 'spicy level').
Selanjutnya, siapkan wajan diisi minyak (dua sendok makan) lalu panaskan.

Mulai menggoreng! masukan irisan bawang dan cengek sebentar hingga tercium wanginya lalu masukkan bahan-bahan yang telah diulek tadi. Oseng-oseng oleh spatula supaya matang merata. Sebentar saja untuk sedikit menghilangkan sengatan bau kencurnya lalu masukkan terasi yang sudah dalam kondisi bubuk dan layak untuk dikonsumsi.
Aduk-aduk ala tukang nasi goreng jangan sampai terlalu kering, kemudian masukkan nasi satu porsi besar (bisa jadi) lalu kembali aduk.
Tambahkan garam sesuai selera. Kemudian, taburkan sedikit gula putih untuk memberikan citarasa gurih sebagai pengganti bahan penyedap rasa semacam MSG, dll.

Nasi Goreng Ala Kido pun matang dan siap dihidangkan hangat-hangat, tambahkan kol atau sayuran segar yang bisa dikonsumsi mentah sebagai lalap lainnya sebagai antioksidannya sekaligus garnis pada sajian. Perindah sesukamu. Satu hal terakhir, nampaknya akan lebih asik jika membuatnya untuk dan disantap bersama sekeluarga tercinta. Wilujeng nyobian (selamat mencoba) :D

-Kido :)


Rabu, 09 Oktober 2013

Berbeda

Pernahkah membayangkan tas kita sama persis dengan teman sekelas?
Atau sepatu kita sama persis dengan semua penduduk di kampung?
Atau wajah kita sama persis dengan semua orang di negara kita?
Atau seluruh apapun di dunia ini berwarna sama persis?

Jangankan tas kita sama sekelas, dengan satu teman saja kadang ada rasa malu, gengsi biasanya. Aneh betul sekampung dengan sepatu yang sama, gak seru. Susahnya mengenali orang dengan wajah sama, satu negara lagi. Oleh orang kembar saja terkadang bingung dibuatnya. Pun tak terbayang jika seluruh bumi dan isinya ini berwarna sama semisal merah, wow!, atau hitam, gelapnya. Bayangkan!

Perbedaan itu indah. Tas yang berbeda melahirkan aneka ragam fungsinya. Sepatu yang berbeda menghindarkan dari ketertukaran saat menyimpannya. Wajah yang berbeda membuahkan jalinan saling mengenal dan berbuah identitas hingga berujung silaturahim. Pun bumi dan isinya yang berbeda warnanya, dengan milyaran spektrum warna yang ada membuahkan eloknya pemandangan sekitar yang memanjakan mata ini kala dibuka. Lihatlah pelangi, alangkah indahnya, bukan karena lengkungannya semata, tetapi 'mejikuhibiniu' yang mewarnainyalah. Belum lagi keindahan lainnya yang terlahir dari sebuah perbedaan.

Jadi, berbeda itu indah.

-Kido 


Rabu, 02 Oktober 2013

Selamat Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2013 "Bangga Berbatik, Bangga Menjadi Indonesia"


-Ungkapan Cinta-
Banyak yang mengaku cinta, namun tak sedikit yang mengaku sulit untuk mengungkapkannya, padahal sesungguhnya cinta tak serumit yang dirumuskan hati bahkan pikiran manusia yang sederhana ini.
"Aku ingin mencintaimu secara sederhana ...," begitu syair pujangga terpatri di kanvas sastra lama. Aku rasa begitu, tak perlu mempersulit diri untuk mencintai. Pun untuk negeriku tercinta ini, aku cinta Indonesia, aku cinta batik Indonesia.

|Selamat Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2013 "Bangga Berbatik, Bangga Menjadi Indonesia"

-Kido :)