visitors

Jumat, 13 Desember 2013

Tentang Mangga


Fakta:
1. Buah berbiji yang dilapisi daging lagi diselimuti kulit buahnya.
2. Harum aromanya, jadi ciri khas pembeda dengan buah lainnya.
3. Umumnya, saat muda asam rasanya, saat matang manis rasanya.
4. Banyak jenisnya, beda karakteristiknya meski tetap sama-sama mangga.
...

Pertanyaannya:
1. Siapa yang merancang bentuk bijinya, proporsi dagingnya, warna kulitnya? Kapan pencampuran dan pengujian zat warna yang ada pada daging buah dan kulitnya sehingga enak dipandang dan aman bagi kesehatan? Siapa pula yang melakukannya? Siapa yang menguji seberapa keras lapisan pembatas biji dan dagingnya? Mengapa tak pernah tertukar kulit mangga dengan kulit buah lainnya? ...

2. Siapa yang melakukan reaksi esterifikasi (pembuatan senyawa parfum) untuk aromanya? Kapan dan siapa yang menakar masing-masing komposisi zat sehingga enak sekali dan khas baunya saat dicium? Siapa yang memastikan tak beracunnya aroma yang menyebar hingga boleh disekresikan (dikeluarkan) dari buahnya? ...

3. Siapa yang merencanakan perubahan rasa sejak pertama menjadi buah muda hingga menjadi buah yang matang bahkan terlalu matang atau busuk karena karena tak dikonsumsi? Siapa yang mengatur pH-nya (derajat keasaman) sehingga masih aman untuk dikonsumsi meski bukan saatnya? Kapan dan siapa yang menakar kadar gula dalam daging buahnya sehingga beda kematangan beda pula rasa manisnya? ...

4. Mengapa dalam satu keluarga mangga, tak pernah tertukar semua karakteristik yang ada meski begitu banyak jenisnya? Siapa yang mengaturnya?


Dengan penalaran yang penuh dan mendalam atas kecanggihan otak manusia ini, maka seharusnya sampai pada pemikiran, "Apakah ini berlangsung tiba-tiba? Atau berjalan begitu saja teratur secara spontan?"Tentu, jawabannya, "Oh, pasti ada yang merancang. Mana mungkin kebetulan begitu saja terjadi."


Maka dengan keimanan penuh, "Pasti ada dzat yang merancang semuanya. Semuanya keteraturan, keterencanaan, ketepatan takaran, dan proses-proses lainnnya sehingga terlahirnya sebuah mangga dengan segala kekhasannya." Pertanyaannya siapa dia? Maka yakinilah bukan manusia, secanggih apapun otaknya, setinggi apapun gelarnya, sehebat apapun IQ-nya. Juga sudah pasti bukan makhluk lainnya yang tak kemajuan peradaban layaknya manusia. Lalu?


Dialah, Dzat Yang Maha Mengatur, Maha Merencanakan, Maha Menghitung, Maha Memutuskan, Maha Memelihara, Maha Menciptakan, ALLAH SWT.
Wallaahu a'lam bis shawwab.


Belajar Ketauhidan dari Sebuah Mangga

"Ini baru menelaah bagaimana ke-Maha Besar-an-Nya merancang dan menciptkan mangga, bagaimana dengan sesuatu yang lebih lebih besar dan lebih lebih kecil lainnya yang terhampar seluas-luasnya melingkupi kehidupan kita? Atau justeru bagaimana dengan penciptaan diri kita sendiri ini? Sungguh tak ada yang patut diagungkan kecuali Dia, ALLAH SWT. semata. Mari belajar mendekatkan diri pada-Nya."


-Kido :)
Diilhami dari hasil diskusi dengan Ust. Deni Albar, Lc. (Imam Masjid Pusat Dakwah Islam 'PUSDAI' Jawa Barat)
"Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya."


Sumber Gambar:
http://suaramerdeka.com/foto_sehat/a387af708f4964b7e84bb6ddb9a17d96.jpg