Asing, memang asing, agak asing, terasa asing, atau bahkan mungkin sangat asing jika mendengar jurusan Teknik Fisika – atau tepatnya disebut Fisika Teknik (engineering physics). Salah satu major di beberapa – tepatnya lima - Perguruan Tinggi Negeri dan swasta di Indonesia termasuk di kampus tempat saya berkuliah sekarang, ITB, ini tergabung dalam Fakultas Teknologi Industri. Tak banyak yang mengetahui jurusan ini. Orang lebih mengenal jurusan Fisika murni/sains yang tergabung dalam fakultas Matematika dan IPA. Akan tetapi, ternyata, telah begitu banyak peran ilmu keteknikfisikaan (baca: kefisikateknikan) dalam kehidupan, khususnya dalam bidang perindustrian dan teknologi modern. Berbeda dengan fisika sains yang mempelajari teori dan formula gejala dan fenomena fisika, fisika teknik menekankan paradigma kerekayasaan untuk diterapkan dalam kehidupan berteknologi dan perindustrian. Tentunya, dengan menggunakan konsep-konsep ilmu fisika dengan ilmu pendukungnya yang tak lain adalah matematika. Sejauh ini, kontribusi ilmu teknik fisika yang diterapkan para engineernya untuk Indonesia sudah terbukti dan nyata di depan mata. Sebagai mahasiswa yang sedang mempelajari ilmu kerekayasaan fisika (baca: fisika teknik), saya merasa ingin sekali dan bertekad dapat berkontribusi dengan ilmu yang saya dapat. Jika melihat dari beberapa kelompok keahlian pada jurusan fisika teknik itu sendiri, seperti instrumentasi dan kontrol, fisika bangunan, fisika medik, fisika material, manajemen energi, dll- saya merasa optimis untuk bisa mengaplikasikannya sehingga bermanfaat bagi kehidupan di Indonesia. mengapa begitu? Karena saya sudah melihat bagaimana para engineer fisika teknik berbuat untuk negeri ini. Jika mereka bisa, saya juga pasti bisa –tanpa terkecuali. Mengapa tidak?
Saya mulai kerucutkan pembicaraan dengan mengambil salah satu bidang keahlian yang menjadi salah satu pilihan saya yaitu teknik akustik (salah satu ilmu keahlian fisika bangunan) yang merupakan salah satu bidang yang sedang benar-benar dikembangkan di negeri ini untuk diaplikasikan di berbagai bidang. Teknik akustik sudah tentu selalu berurusan dengan suara. Namun, ada apa dengan suara? Suara adalah gelombang yang mempunyai karakteristik berbeda-beda bergantung sumbernya. Suara merambat memindahkan energi dan masih banyak lagi penjelasannya. Namun, dari dua itu saja, dewasa ini, tengah dikembangkan,
1. Pendeteksian gelombang suara untuk kepentingan penyelidikan hukum. Misalnya, untuk mengetahui suara seseorang dalam percakapan telepon, dsb. dalam hal ini digunakan sinkronisasi karakteristik gelombang suara antara suara ditelpon dengan suara orang asli yang diduga berbicara dalam percakapan ditelpon. Jadi, bidang keteknikan juga bisa berkontribusi untuk kepentingan hukum di negeri ini.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Bising (PLTB). Dengan memanfaatkan sifat gelombang yang merambatkan energi, serta potensi kebisingan yang ada di mana-mana dapat dibuat sebuah sensor (semacam mikrofon kondenser sensitif) dari bahan material tertentu (berkaitan dengan ilmu fisika material) - yang sangat peka/sensitif terhadap adanya gelombang suara – yang dirancang menjadi suatu rangkaian sensor elektronik yang bisa menangkap adanya gelombang suara yang kemudian energinya dapat dikonversi dan disimpan sebagai sumber listrik yang baru yang memanfaatkan kebisingan. Kita mengetahui bahwa kebisingan terdapat di mana- mana. Akan tetapi, seiring berkembangnya teknologi, kebisingan yang menurut sebagian besar orang tidak ada manfaatnya, nyatanya sekarang sudah mulai dikembangkan untuk dimanfaatkan sebagai sumber penyuplai listrik. Meskipun, hasil penelitian menunjukan masih kecil energi yang dihasilkan dari sensor kebisingan ini, tetapi seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi ini akan menghasilkan sesuatu yang besar dan bermanfaat bagi negeri ini.
Dua contoh di atas sudah menggambarkan bagaimana ilmu fisika teknik mulai menunjukan perannya bagi perkembangan teknologi dan sektor lainnya di negeri ini. Banyak aplikasi lainnya yang sejak dulu telah diterapkan, seperti di bidang energi (PLTA, PLTU, PLTS, PLTG, dll), industri sumber energi (PERTAMINA: pengaturan proses penyaluran bahan bakar minyak sebagai fluida, dll), akustik (perancangan dan pembangunan gedung-gedung kesenian, seminar, pertemuan, dll), material (bahan baku pembangunan, alat-alat, dll), dan masih banyak lagi yang dilakukan dengan sinergis bersama para ahli di bidang yang lain.
Jadi, dengan menekuni bidang yang saya pilih ini semoga selanjutnya setelah menjadi seorang engineer yang ahli dapat mempersembahkan kontribusi nyata bagi negeri ini. Begitu pula untuk engineer-engineer yang sudah dahulu berkutat di lapangan (berkarya untuk bangsa) semoga tetap menjalankan fungsi, kemampuannya untuk berkontribusi bagi negeri Indonesia ini. Insya Allah. Amin.
sumber gambar: google.com (niefha.wordpress.com; riza-paramayudha.blogspot.com)
Saya mulai kerucutkan pembicaraan dengan mengambil salah satu bidang keahlian yang menjadi salah satu pilihan saya yaitu teknik akustik (salah satu ilmu keahlian fisika bangunan) yang merupakan salah satu bidang yang sedang benar-benar dikembangkan di negeri ini untuk diaplikasikan di berbagai bidang. Teknik akustik sudah tentu selalu berurusan dengan suara. Namun, ada apa dengan suara? Suara adalah gelombang yang mempunyai karakteristik berbeda-beda bergantung sumbernya. Suara merambat memindahkan energi dan masih banyak lagi penjelasannya. Namun, dari dua itu saja, dewasa ini, tengah dikembangkan,
1. Pendeteksian gelombang suara untuk kepentingan penyelidikan hukum. Misalnya, untuk mengetahui suara seseorang dalam percakapan telepon, dsb. dalam hal ini digunakan sinkronisasi karakteristik gelombang suara antara suara ditelpon dengan suara orang asli yang diduga berbicara dalam percakapan ditelpon. Jadi, bidang keteknikan juga bisa berkontribusi untuk kepentingan hukum di negeri ini.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Bising (PLTB). Dengan memanfaatkan sifat gelombang yang merambatkan energi, serta potensi kebisingan yang ada di mana-mana dapat dibuat sebuah sensor (semacam mikrofon kondenser sensitif) dari bahan material tertentu (berkaitan dengan ilmu fisika material) - yang sangat peka/sensitif terhadap adanya gelombang suara – yang dirancang menjadi suatu rangkaian sensor elektronik yang bisa menangkap adanya gelombang suara yang kemudian energinya dapat dikonversi dan disimpan sebagai sumber listrik yang baru yang memanfaatkan kebisingan. Kita mengetahui bahwa kebisingan terdapat di mana- mana. Akan tetapi, seiring berkembangnya teknologi, kebisingan yang menurut sebagian besar orang tidak ada manfaatnya, nyatanya sekarang sudah mulai dikembangkan untuk dimanfaatkan sebagai sumber penyuplai listrik. Meskipun, hasil penelitian menunjukan masih kecil energi yang dihasilkan dari sensor kebisingan ini, tetapi seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi ini akan menghasilkan sesuatu yang besar dan bermanfaat bagi negeri ini.
Dua contoh di atas sudah menggambarkan bagaimana ilmu fisika teknik mulai menunjukan perannya bagi perkembangan teknologi dan sektor lainnya di negeri ini. Banyak aplikasi lainnya yang sejak dulu telah diterapkan, seperti di bidang energi (PLTA, PLTU, PLTS, PLTG, dll), industri sumber energi (PERTAMINA: pengaturan proses penyaluran bahan bakar minyak sebagai fluida, dll), akustik (perancangan dan pembangunan gedung-gedung kesenian, seminar, pertemuan, dll), material (bahan baku pembangunan, alat-alat, dll), dan masih banyak lagi yang dilakukan dengan sinergis bersama para ahli di bidang yang lain.
Jadi, dengan menekuni bidang yang saya pilih ini semoga selanjutnya setelah menjadi seorang engineer yang ahli dapat mempersembahkan kontribusi nyata bagi negeri ini. Begitu pula untuk engineer-engineer yang sudah dahulu berkutat di lapangan (berkarya untuk bangsa) semoga tetap menjalankan fungsi, kemampuannya untuk berkontribusi bagi negeri Indonesia ini. Insya Allah. Amin.
sumber gambar: google.com (niefha.wordpress.com; riza-paramayudha.blogspot.com)