Di suatu Padepokan Telur Unggas, antah berantah, terdengar sebuah pengumuman dari Balai Sangkar Besar bahwa ada sayembara keteluran: Pemilihan Telur Sejagat Dunia Perteluran. Selang beberapa detik, kabar sayembara langsung memburung ke seantero Padepokan Telur Unggas itu hingga berakhir ke suatu Kampung Telur. Riuh rendah gemuruh hebohnya pergunjingan sayembara itu terdengar menggema di Kampung Telur. Lalu, salah sebutir Telur Ayam Kampung dengan gagah berani dan percaya diri bertekad memenangkan sayembara itu. Hingga pada akhirnya tiba pada babak spektakuler kontes final sayembara tersebut.
Dari atas panggung kebesaran Padepokan Telur Unggas, terlihat gagah dan berwibawa penampilan Sang Telur Ayam Kampung. Putih, sehat, dan bersih memancar ke seluruh umat telur. Namun, tak berlangsung lama, Telur Ayam Kampung gemetar ditantang sebutir Telur Ayam Negeri yang terihat lebih 'sterek' berkulit kecoklatan dan terlihat lebih garang. Telur Ayam Kampung pun takut oleh Telur Ayam Negeri.
Kontes berlanjut, lalu? Apakah Telur Ayam Negeri menjadi pemenangnya?Jawabannya, tidak!
Ada penantang lain yang justeru lebih ditakutinya. Siapa yang ditakuti Telur Ayam Negeri? Ya, Telur Bebek-lah ternyata jawabannya. Ia terlihat lebih besar, berdarah biru agaknya ke-ningrat-ningratan.
Selanjutnya, adakah yang ditakuti Telur Bebek? Ternyata ada! Telur Angsa menantang dengan gagah, busung dadanya. Besar kepalanya. Besar ula perawakannya. Ia terlihat bangga.
Akan tetapi, ternyata ada lagi yang jauh lebih ditakutinya. Siapakah yang lebih ditakuti Telur Angsa? Dialah Si Raksasa 'Telur Burung Unta'! Wow... panggung pun hampir roboh dibuatnya. Sang raksasa bak algojo datang dengan angkuhnya. Melotot-menyorot mematikan semua pandangan ke arahnya. Kecuali?
Kecuali sebutir penantang yang datang dari arah belakang panggung kala semua tertakut-takut. Bahkan hebohnya, Sang Raksasa Telur Burung Unta pun jadi ketakutan dibuatnya. Siapakah gerangan yang membuat Telur Burung Unta ketakutan?
Hening dan hening. Sampai akhirnya 'Master of Ceremony' (MC) berteriak, "Telur Asiiiiiiiin.......!!!!!" Ya, semua kontestan ketakutan dibuatnya. Lho kok bisa? Jelaslah, Telur Asin ini dikenal paling ditakuti di dunia perteluran. Pasalnya, ke-biru-muda-an kulitnya dipergarang oleh tato yang menempel di badannya. Bak preman dengan tatonya, ia begitu ditakuti dan disegani.Menakutkan sekali.
Lalu, berakhir sudah sayembara itu. Sang Telur Asin bersiap menerima tropi kemenangan karena dialah yang paling ditakuti di antara telur yang lain. Akan tetapi, tunggu dulu. Sebutir telur mengacungkan tangan dari kejauhan sambil berjalan di antara kerumunan masa telut yang menyaksikan perlombaan. Semua bergerak meminggir. Di atas pentas, terlihat Telur Asin bercucuran keringat dingin, begitu ketakutan. Siapakah kiranya 'dia' yang muncul di akhir kontestasi sayembara ini hingga membuat sang calon pemenang, Telur Asin, pun menjadi sangat ketakutan?
Tak dinyana, tak disangka, tak terduga. Berperawakan mungil, bahkan paling kecil, di antara semua kontestan sayembara yang ada justeru dialah yang paling ditakuti dan disegani. Tegap penuh wibawa, ia berjalan di antara kerumunan umat telur-teluran. Bukan karena kecilnya yang membuat dia terlihat tegap, penuh wibawa, dan disegani banyak butir, tetapi karena setelannya yang gagah berkostum loreng bak prajurit tentara yang siap melawan kawanan muauh di depannya.
Dialah TELUR PUYUH! Datang sebagai pemenang Pemilihan Telur Sejagat Dunia Perteluran. Selamat dan sekian!
| Cerita Pendek Garing dan Original "Telur Pun Takut Telur"
- Kido :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Write your green words, please :D