visitors

Senin, 01 Juli 2013

de Javu

Sekira sepertigaan awal 2009 silam, Allah menggariskanku menjabatkan tangan denganmu sahabat. Asrama Haji Surabaya, sekamar tepatnya. Masih kuingat keramahanmu, kemurahsenyuman itu, dan ketakseganan berbagi mimpimu untuk masuk "kandang gajah" itu.

Lama berselang, SARAGA menjadi saksi bisu kita saling mengerutkan dahi, menatap de javu, dan akhirnya saling bersapa hingga seringai senyum dan tawa pun pecah saat itu. Pertengahan tahun 2009, tepatnya saat penerimaan mahasiswa baru waktu itu.
"Kita sefakultas, Rud!"

Allah Maha Indah Kuasanya, hingga makin kutak menyangka,
"Kita sejurusan, Rud!"

Saat itu, seakan tak percaya dipertemukan kembali oleh-Nya. Pun saat ini, seakan tak percaya kau dipertemukan kembali dengan-Nya, Allah Sang Pemilikmu. Semoga kau tenang di sana, sahabat. Kami sahabat, karib, dan keluarga tak dapat dimungkiri benar-benar menyayangimu secara sejati. Namun, Allah lebih menyayangimu dengan segala kemahasejatian-Nya.

Selamat jalan Rudi Rauf, sahabat satu kamar satu mimpi.

Innalillaahi wainna ilaihi raaji'uun.
Allaahummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa' fu'anhu wa akrim nuzuulahu wawashi' madkhalahu.
Allaahumma laatahrimna ajraahu walaataftinna ba'dahu waghfirlana walahu.
Aaamiin.



Sumber Foto: Dokumentasi Himpunan Mahasiswa Fisika Teknik (HMFT) ITB Divisi Pengabdian Masyarakat Saat Melakukan Aktivitas Pengmas "Instalasi Biogas" di Desa Margasari, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat [Agustus 2011]
-Dari kiri ke kanan: Kiki (Blog owner) & Rudi Rauf (Friend of Blog Owner)-

Jumat, 14 Juni 2013

Hikmah 13 Juni 2013: Tafsir Surah 13 (Ar-Ra'd) Ayat 6

Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,


Naudzubillaah, gempa berkekuatan 6.5 skala richter mengguncang Tasikmalaya pada 13 Juni 2013 pukul 23.47 WIB, begitu kabar yang diwartakan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). Tak hanya Tasikmalaya, Jawa Barat, tetapi juga guncangan gempa itu terasa hingga Jakarta (sumber: Liputan 6 News), Jogjakarta (sumber: Tribun Jogja), bahkan hingga Pulau Bali (sumber: daerah.sindonews.com). Pun, getaran itu saya rasakan sendiri saat berada di Lembang, Kabupaten Bandung Barat tepat menjelang tengah malam kemarin. Innalillaahi wainna ilaihi raaji'uun...

Namun, terlepas dari apapun penyebabnya, kiranya Allah sedang mengingatkan kita semua.

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ وَقَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمُ الْمَثُلاتُ وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ لِلنَّاسِ عَلَى ظُلْمِهِمْ وَإِنَّ رَبَّكَ لَشَدِيدُ الْعِقَابِ

"[a] Dan mereka meminta kepadamu agar dipercepat (datangnya) siksaan, sebelum (mereka meminta) kebaikan [b], padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksaan sebelum mereka. Sungguh, Tuhanmu benar-benar memiliki ampunan bagi manusia atas kezaliman mereka [c], dan sungguh, Tuhanmu sangat keras siksaan-Nya [d]." [QS. Ar-Ra'd: 6]

Tafsir:

[a] Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan tentang kebodohan orang-orang yang mendustakan rasul-Nya lagi menyekutukan-Nya dengan sesuatu, yang diberi nasehat namun tidak mau menerimanya, yang telah ditegakkan hujjah namun tidak mau tunduk kepadanya, bahkan terang-terangan menampakkan keingkaran, dan mereka berdalih dengan santunnya Allah terhadap mereka dan tidak mengazab mereka segera bahwa mereka di atas kebenaran. Lebih dari itu, mereka meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam agar didatangkan segera azab kepada mereka, padahal contoh-contoh siksaan Allah yang diberikan kepada orang-orang yang mendustakan rasul demikian banyak. Apakah mereka tidak memikirkan keadaan itu sehingga meninggalkan sikap bodohnya?

[b] Orang-orang musyrik sambil mengejek, meminta kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, agar disegerakan turunnya siksa, padahal seharusnya mereka lebih dahulu meminta rahmat dan keselamatan.

[c] Jika setiap kezaliman diberikan hukuman, tentu tidak ada makhluk yang tersisa di bumi, akan tetapi Dia memberikan tangguh mereka agar mereka kembali dan bertobat. Kebaikan, ihsan dan maaf-Nya senantiasa turun kepada hamba, akan tetapi keburukan mereka malah yang naik kepada-Nya. Mereka mendurhakai-Nya, namun Dia mengajak mereka untuk kembali kepada-Nya, mereka berbuat dosa, tetapi kebaikan dan ihsan-Nya tidak dihalangi dari mereka. Jika mereka bertobat, maka Dia cinta kepada mereka, dan jika mereka tidak bertobat, maka Dia tabib (dokter) mereka, Dia uji mereka dengan musibah untuk membersihkan mereka dari cela dan kekurangan, Dia berfirman:

Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Terj. Az Zumar: 53)

[24] Bagi mereka yang tidak berhenti dari dosa-dosa, enggan bertobat, beristighfar, dan enggan kembali kepada Allah yang Mahaperkasa lagi Maha Pengampun. Oleh karena itu, hendaknya manusia takut terhadap siksaan-Nya kepada pelaku dosa, karena siksa-Nya begitu pedih dan keras.

Wallaahu a'lam bish shawwab...


Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1tyPM9m2HMRnUiRcIKVzUnTcsrFPrwv261FFPbGHgHU7tWjrXP4BHaGIvh9KiEL5pcmEi4EodPZKfnI058Fs0kiBkdLUGYaLO_2KyELi7XBDIibl5qQQlKD1zk-50qAygPVnf_69qLH8/s400/AL_QURAN2.jpg
*Sumber: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-ar-rad-ayat-1-11.html#sthash.LgEdXRar.dpuf

Rabu, 05 Juni 2013

Tulis Apapun yang Ingin Kamu Tulis Ttg FT 2009 Boleh Pesan atau Kesan atau Apapun, Meracau Juga Boleh.

Sekapur-Dua kapur sirih untuk FT'09 (actually I have infinite words for you all)
TULISan ini bukan semata penuangan sastra atau pula pengindahan kata, melainkan hasil olahan rasa yang sesungguhnya berat untuk diungkapkan. Karena hati yang berbicara, maka benakku memotori jemariku untuk mengetik pada keyboard sams kesayanganku. (Haha, sok puitis)
APAPUN YANG terkisah selama hidup ber-Fisika Teknik memang penuh warna, tetapi warnanya terkadang tak selalu cerah. Akan tetapi, itulah yang membuat kertas hidupku elok akan gradasi yang ada. Adakalanya pucat dan tak sedikit yang cerah bahkan berkilauan. (Ca ilah, malah tambah sok puitis dah)
INGIN rasanya selalu bersama teman-teman semua, bercengkrama, bertukar suara (apa maksudnya ini?), dan bersuka-suka.
KAMU TULIS sebuah kisah tak terlupa dalam kertas hidupku (cieeee...)
TTG FT 2009, adalah tentang KITA. Bukan aku, bukan kamu, bukan dia, tapi KITA!
BOLEHkah kiranya jika aku menganggap kalian sebagai keluargaku, jika iya bahagianya diriku (aduuh melow euy). Karena FT, FT '09! SATU, SATU KELUARGA!
PESAN ATAU KESAN ATAU APAPUN bukanlah hal yang penting untuk diungkapkan dalam kata-kata, tapi yang terpenting adalah apa yang sama-sama kita rasa. Dan rasa itu bukan rasa biasa (lagu Afg*n kali, "Bukan Rasa Biasa." eh?)
MERACAU JUGA tak mungkin, karena kalau tulisan memang sudah meracau arahnya mau diracau apanya lagi coba? Jadi, mohon maap, hapunten pisan nya, hehe :D (Astaghfirullaah...)
BOLEHkah kiranya sekali lagi jika aku, salah satu member FT 09 yang gak eksis dan gak hebat ini, mengucapkan banyak terimakasih, hatur nuhun pisan atas kebersamaan dan kerjasama selama mengenyam akademik dan nonakademik di "kandang gajah" dan sebagainya serta lain-lainnya ini. Kalian begitu JOSS! More than excellent! F4ntastic!
:D








FT, FT '09! SATU, SATU KELUARGA!
BUKAN AKU, BUKAN KAMU, BUKAN DIA, TAPI KITA!
DIBANTU-BANTU YA :)

Jumat, 24 Mei 2013

ETOS: A More Than Excellent Journey of Me [ 1 ]


 Bismillah
Jika diibaratkan sesuatu, maka awal kehidupanku bagaikan kertas yang masih bersih dan kosong. Namun, kuyakin bukanlah kertas kosong biasa yang polos dan tak ada apapun di dalamnya. Akan tetapi, bagaikan lembaran kertas buku tulis atau kertas polio yang tergambar garis-garis lurus secara permanen. Merknya adalah identitasku yang menandakan kualitas diriku. Dan Beastudi Etos adalah salah satu garis di antara sekian banyak garis pada kertas tersebut yang sudah Allah tetapkan . Lalu, kalian, keluarga besar Etos, ada pada garis itu. Saat sebelumnya, pada kertas tersebut, sudah banyak coretan yang kutorehkan dengan berbagai warna tinta yang kupunya maka kalian datang membawa warna lain yang lebih mencerahkan dan mewarnai kertasku.

                Goresan tinta itu memang berwarna, tetapi warnanya terkadang memang pula tak selalu cerah. Namun, itulah yang membuat kertasku elok akan gradasi warna-warni yang ada. Adakalanya pucat dan tak sedikit yang cerah bahkan berkilauan. Begitulah yang kurasakan sepanjang kebersamaan di Etos. Tulisan ini bukan semata penuangan sastra atau pula pengindahan kata, melainkan hasil olahan rasa yang sesungguhnya berat untuk diungkapkan. Karena hati yang berbicara, maka benakku memotori jemariku untuk mengetik pada keyboard sams kesayanganku. Dengan kehebatan anugerah-Nya ini, hati dan tangan pun bersinergi membuahkan tulisan ini. Alhamdulillaah.

                Seakan mau berpisah saja pokok bahasanku pada tulisan ini, tetapi memang begitu adanya. Berat rasanya memutar kebiasaan yang sudah terpatri dan terukir selama di Etos ini. Bersama kalian tentunya keluarga besar Etos. Keluarga keduaku yang nyaris menjadi keluarga pertamaku. Kuingin menyebut kalian satu per satu yang pernah membersamaiku selama tiga tahun -di lembaga yang mempunyai etos pembangunan karakter ini- meski akan menghabiskan waktu kalian untuk membacanya. Selamat datang dan selamat menemukan karaktermu adik-adik 2011: Akhvi, Rahma, Ciria, Eni, Icha “kecil”, Ayu, dan Susilawati “kecil”. Kalian yang akan menjadi kakak-kakak tertua mau tidak mau: Ian, Halim, Icha “besar”, Fathy, Afif, Yoga. Saya titipkan Etos Bandung pada kalian semua. Kuyakin di tangan kalian Etos Bandung akan makin aktif dan produktif. Jangan lupa sambut dan mulailah menyemai kembali keetosan kalian saat 2012 kelak masuk.

                Angga, Ulfi, Wawan, Opik, Zaky, dan satu-satunya wanita tercantik yang pernah kutemui di Etos pada masa -angkatan- nya, Iis Casmiati. Kalian adalah cerminku. Di mana kulihat kalian maka kulihat diriku sebagai refleksinya. Prikitiew, siap-siaplah untuk menyongsong kehidupan di luar sana yang lebih kecut mungkin. Jika tidak, pun ancamannya tinggi. Walau kita sudah tak seatap lagi, bukan berarti kita lupa bahwa kita telah bertahtakan etoser. Gelar yang takkan pernah pudar. Kuhanya ingin kita tetap saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran, watawa shaubilhaq watawa shaubilsh shabr, agar hal baik yang sudah kita dapatkan dan kita terapkan selama di Etos ini tetap terjaga bahkan makin meningkat. Kita berusaha bersama membuang apa yang menjadi penyumbat semangat kita. Kita bisa!

                Kakak-kakak 2008: Gofar, Njus, Susilawati “besar”, Linda, Dita, Putri,  Sidik, Dedi, dan Derip. Juga kakak-kakak 2007: Lani, Oki, Totong, Novi, Dini, Narni, Ali, Andi, Yadi, dan Ikhya. Tidak terasa aku sudah akan bergabung dengan kalian lagi dan seluruh keluarga besar alumni yang lain. Mari kita bersatu untuk membuktikan bahwa memang benar bahwa etoser bukan hanya sekedar status yang akan berakhir dengan sandangan eks. Untuk Etos berarti untuk umat. InsyaAllah. Lidah ini rasanya tak mau berhenti berucap hingga semuanya fasih kupanggil. Siapa lagi kalau bukan para pendamping asrama yang sudah dengan sabar melihat tingkah dan polah etoser binaannya ini yang seakan tak mau menurut: Bos Dafi, Teh Hana, Teh Tami. Juga Korwil yang paling aktif membersamai etosernya secara langsung dengan kesabaran, semangat, dan senyumnya, Teh Gantina. Manajemen Etos Bandung yang membanggakan. Kuucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya dan mohon maaf yang sedalam-dalamnya atas lisan dan tulisan yang tidak terjaga juga perbuatan yang sekiranya menitikkan kepedihan di hati.

Bersambung... :)

http://etosbandung.wordpress.com/
http://beastudiindonesia.net/
http://etos.or.id/
http://dompetdhuafa.org/
http://youtube.com/kido411/

Best regards,
Kiki 'kido'
Etoser Bandung 2009
Engineering Physics ITB