Perempuan dilahirkan dan melahirkan karena cinta. Cinta yang berkarakter bahkan jauh lebih besar dari kekuatan super.
Tak ada perempuan, tak ada kelanjutan kehidupan. Jika pasangannya adalah tulang punggung kehidupan, maka perempuan adalah tulang rusuk kehidupan.
Perempuan dengan kesucian dan kehormatan, memancarkan kemuliaan dan melahirkan generasi hebat dan penuh harapan. Maka perempuan yang demikian adalah ancaman bagi ketidaksuksesan di masa mendatang.
Dan wahai kaum ibu sekalian, kau adalah perempuan, perempuan dengan tumpuan harapan bagi agama dan bangsa yang kini sedang memikul beban besar. Negeri ini menunggu berbuah-buah kelahiran, kelahiran generasi yang kelak dapat mencerahkan.
Lalu, wahai kaum perempuan calon ibu di masa depan, masa kini adalah masa paling menentukan untuk mengukir kebanggaan dan kebahagiaan di masa depan. Bukan, bukan untuk semata kehidupan di masa sekarang atau mendatang, melainkan lebih jauh hingga saat bertemu Sang Maha Pemilik kehidupan.
Terlepas dari kekurangan dan titik kelemahan yang tersembunyi di balik kelembutan, maka perempuan adalah sebaik-baik pembelajar dan pemberi pelajaran awal bagi anak-anaknya setelah kelahiran.
Berbanggalah menjadi perempuan dengan tetap merendah-hati-kan perasaan & merendah-diri-kan kepada Allah, Tuhan semesta alam. Dan aku pun jauh lebih bangga karena dapat terlahir dari rahim kaum perempuan. Puji syukur kehadirat Allah, Sang Maha menciptakan perempuan.
-Kido :)
| Bandung, 21 April 2014 "Hari Kartini"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Write your green words, please :D