Satu kata ini agaknya menjadi topik yang sedang hangat 'dipergunjingkan'. Bahkan seakan 'blur', apakah istilah ini membawa nuansa damai atau justru memperkeruh keseharian. Beberapa pihak menggulirkannya sebagai sebuah istilah pemersatu di antara keberagaman, sementara kelompok yang lain mempunyai definisi tertentu dalam hal penunaiannya. Semua berteori, semua ingin mendebatkannya.
Padahal, sejatinya toleransi bukan untuk diperdebatkan hingga berbuah caci maki, leceh diri, dan luka hati, melainkan untuk dipraktikkan. Bukan sekedar pemraktikkan yang asal-asalan, tetapi lebih diserahkan kepada masing-masing keyakinan dan ilmu yang sudah didapatkan, yang ini bukan main-main, karena ini masalah keimanan.
Entah, sahabat setuju atau tidak dengan pernyataan saya bahwa toleransi itu bukanlah 'pencampur-adukan' keyakinan masing-masing kita yang sangat beragam. Namun, toleransi itu lebih kepada keamanan dan kenyamanan dengan keyakinan dan berkehidupan imani kita. Saat Kawan merasa aman dan nyaman dalam beribadah, begitupun saya dengan keyakinan pribadi, maka itulah toleransi. Tidak saling mengusik, mengejek, meracau, atau bahkan mengobrak-abrik kesakralan ritual yang masing-masing percayai.
Percayalah bahwa toleransi bukan hanya sekadar diwujudkan dengan kata-kata, tetapi dengan rasa saling pengertian dan tindakan yang berdasar keyakinan dengan ilmu yang kita punya. Jadi, mari tersenyum, mari saling menciptakan rasa aman dan nyaman dalam berkehidupan tanpa memperdebatkan cara bertoleransi perbedaan keyakinan. Namun, saling mengingatkan itu pasti ada karena bedanya ilmu yang dipunya, tetapi mengingatkan itu bukan untuk mencari permasalahan, tetapi lebih kepada kasih sayang atas dasar keyakinan.
Cukup tanggung jawab kita kepada-Nyalah yang menjadi jaminan. Karena Dia-lah yang pasti menilai segala perbuatan kita betapapun hebatnya perdebatan yang ada.
Kita memang berbeda-beda, tetapi jangan mau dibeda-bedakan untuk kemudian dipecahkan dalam berkehidupan. Kita memang mempunyai kesamaan, tetapi kita tentu tak mau disama-samakan dalam hal keyakinan. Selamat bertoleransi, Kawan.
| Untukmu agamamu, untukku agamaku :)
-Kido :)
Sumber foto:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Write your green words, please :D