visitors

Minggu, 22 Desember 2013

Selamat Hari Ibu 'Happy Mother's Day'

Saat tak ada yang mau menjadi teman kita. IBU kita selalu siap menjadi teman kita.
Saat tak ada yang mengapresiasi karya kita. IBU kita selalu memberi apresiasi terbaiknya pada kita.
Saat orang lain berkata buruk pada kita. IBU kita selalu berkata baik pada kita.

Saat tak ada orang yang mau mendengarkan cerita kita. IBU kita selalu siap mendengarkan apa yang kita ceritakan.
Saat kita merasa bodoh di antara teman kita. IBU kita selalu memandang anaknya sebagai anak cerdas karena keyakinannya terhadap doa.
Saat tak ada orang yang mau berbagi dengan kita. IBU kita selalu memberikan apapun yang beliau punya untuk kita.

Saat tak ada satupun yang membela kita. IBU kita selalu membela anaknya dengan kemuliaan caranya.
Saat kita merasa tak ada motivasi dalam diri kita. IBU kita selalu mengusahakan dirinya sebagai motivator terbaik bagi anaknya.
Saat kita merasa tak ada orang yang mendoakan kita. IBU kita selalu mendoakan yang terbaik bagi kita.

---

Andaikan subjek dari untaian kata-kata di atas ditukar, apakah akan berlaku sama? Akankah kita selalu ada untuk IBU kita?
Tak usah dijawab dengan segala ke-normatif-an atau seribu alasan yang kita punya. Cukup kita sama-sama renungkan dan wujudkan kesungguhan rasa cinta kita padanya. Jangan hanya mencintainya karena momen selebrasi Hari Ibu yang terbatas, tetapi kita jadikan setiap hari kita sebagai Hari Ibu selamanya. Namun, Hari ini kusebut spesial untukmu, IBUKU.
Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2013.

"Kelak orang yg dapat menggantikan kecintaan pada istriku tiada lain dialah seorang, ibuku."

| Terima kasih IBU, maafkan anakmu ini dan mintakan ampun kepada-Nya, kasihmu dan Maha Kasih-Nya tak terhingga sepanjang masa. Meski rasa cinta ini takkan membalaskan kasihmu, tetap saja ingin kuungkapkan,
"Ana uhibbuki Umi, fillaah. I love you, Mom 'cause Allah."
Semoga engkau senantiasa dalam lindungan dan keridhoan Dia Sang Maha Pemilik Segala, Allah SWT. Aamiin.

"Tiada keramat yang ampuh di dunia selain dari doa ibumu jua."



-Today's Special Activity-

First time, making Korean Cuisine "Kkakdugi (깍두기)" but it's modified by myself >>> "Tofu Kkakdugi" special for my mom
Thank's to my youngbro, Tesa Riyadi for accompanying me during cooking. Alhamdulillaah. And the result ...
Mom: "So spicy, but more than delicious, Son!"
My young cousin: "A little beat salty and so spicy, wow!"
My youngbro: "Mantap and so spicy!"

| Thanks's for your honesty or even lying 'cause my cooking's not as delicious as you eat, hehe. Just for fun and love you all so much, especially Mamah, happy mother's day ...
"Allahummaghfirlii waliwalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa. Aamiin."


-Kido

Kamis, 19 Desember 2013

Ketika yang Haram Menjadi Halal

Bismillaah...

Dalam sebuah pengelanaan di hutan, kita dihadapkan pada suatu kondisi di mana persediaan makanan habis tak bersisa apapun sama sekali. Kondisi ini berlangsung untuk beberapa hari ke depan hingga selesai dari pengelanaan dan kembali pada kehidupan normal. Namun, untuk bertahan dan kembali itu kita membutuhkan asupan makanan ke dalam tubuh kita.

Lalu, apa yang harus kita konsumsi untuk kebutuhan makan kita tersebut? Sedangkan halalal thoyyiban adalah syarat mutlak makanan kita sebagai muslim. Saat itu, tak ada lagi yang tersedia di hutan kecuali binatang haram seperti babi. Dengan memakannya kita dapat bertahan hidup, sementara sumber makanan lain semisal tanaman yang ada di hutan kita yakin halal, tetapi tak tak tahu thoyyib (baik/aman) atau tidaknya. Bisa jadi beracun, dll. Jadi, bolehkah kita memakan sumber pangan haram tersebut?

Dalam Islam, kondisi ini dinamakan 'darurat'. Suatu kondisi di mana tidak ada lagi pilihan (yang dibolehkan sesuai syariat) kecuali memilih suatu hal yang haram yang ada di sekitar kita saat itu.

Namun, kondisi ini terjadi dengan asumsi bukan karena 'dibuat-buat'. Misalnya, sebelumnya sengaja membawa perbekalan yang tidak disesuaikan (dengan perjalanan yang akan ditempuh). Ini tentu tidak boleh. Seharusnya, kondisi tersebut terjadi karena lebih kepada situasi yang ada (terjadi) di luar rencana (dugaan) sedangkan perbekalan sudah disesuaikan, tetapi tidak mencukupi pada akhirnya.

Maka dari itu, dalam hal ini mengonsumsi babi jadi diperbolehkan meskipun haram.

Kemudian, bagaimana dengan kondisi darurat pada kasus khusus yang lain? Misalnya, seseorang dihadapkan pada suatu kondisi sedang mengidap suatu penyakit, tetapi setelah mencari ke mana-mana, tidak ada (belum ada tepatnya) obat yang bisa menyembuhkan kecuali obat yang bersumber dari sesuatu yang haram. Daruratkah kondisi ini? Bolehkah mengonsumsi obat yang haram?

Dalam Shahih Al-Bukhari, dari Abu Hurairah ra., Nabi Saw. bersabda,
"Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali juga menurunkan obatnya." 

Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya, diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
"Setiap penyakit ada obatnya. Jika diberikan obat yang tepat, dengan izin Allah, tentu penyakit itu akan sembuh.”

Dalam Musnad Imam Ahmad, dari Usamah bin Syuraik, Nabi Saw. bersabda,
"Sesungguhnya, Allah tidak menurunkan penyakit kecuali juga menurunkan obatnya. Ada yang mengetahuinya dan ada pula yang tidak mengetahuinya." 
Dalam riwayat lain disebutkan,
"Allah tidak menciptakan penyakit melainkan Dia menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit." Para sahabat kemudian bertanya? "Penyakit apa itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Usia tua."
Imam at-Tirmidzi menilai hadits ini shahih.

Banyak penafsiran, tetapi penafsiran yang masuk akal adalah bahwa setiap obat yang diciptakan untuk masing-masing penyakit tersebut adalah sesuatu yang pastinya halal karena Allah-lah yang meramunya secara pasti. Jadi, tidak ada obat yang berasal dari barang haram. Lalu, bagaimana solusi Islam untuk kondisi (darurat) di atas?

Diskusi dalam mentoring Rabu malam, 18 Desember 2013 di Ruang Utama Masjid Salman ITB kemarin, kang Gamma (mentor pribadi saat ini) berpendapat bahwa ini sama halnya dengan kasus makanan haram yang diperbolehkan dikonsumsi pada kondisi darurat. Namun, beliau menambahkan, dalam hal ini bisa jadi pada masa tersebut memang belum ditemukan, secara sains medis, obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut kecuali 'obat haram' yang ada. Menurut pria bernama lengkap Gamma Andika Perdana, S.T. lulusan Program Studi Teknik Mesin ITB angkatan 2005, ini berkaitan dengan perkembangan pengetahuan manusia di bidang sains dan medis.

Akan tetapi, meski boleh mengonsumsi obat haram tersebut, keyakinan dalam diri haruslah tetap dijaga bahwasanya obat yang halal dan bisa menyembuhkan penyakit tersebut itu ada, Allah telah menciptakannya. Namun, pengetahuan manusia belum sampai padanya. Begitu lanjut opini beliau.

Dari diskusi tersebut, saya pribadi berkesimpulan bahwa sudah seharusnya umat Islam-lah yang lebih terpacu untuk mengembangkan dunia pengobatan yang aman dan halal. Sungguh harus ditanamkan pada diri-diri pribadi muslim seperti saya bahwasanya sebagai seorang muslim, ilmu dan syariat (Al-Quran dan As-Sunnah) adalah pegangan tetap di tengah kajian pengetahuan yang kompleks saat ini. Menjadi umat yang maju dan sesuai syariat adalah suatu asa kemaslahatan yang harus senantiasa dijaga, ditanamkan, dan diperjuangkan. Dan keyakinan kita kepada Allah Yang Maha Menentukan atas segala sesuatu adalah sebuah keharusan. Karena untuk sekadar penyembuhan penyakit, obat hanyalah sebuah alat, sungguh suatu keniscyaan bahwa karena kekuatan Allah semata-lah semuanya terjadi. Semoga Allah senantiasa menunjukkan hikmah dan jalan hidayah-Nya. InsyaAllah.

Wallaahu a'lam bish shawwab.

-Kido, Etoser Bandung 2009 :)

















Sumber Gambar: http://www.prlog.org/12142071-go-halal-logo-green-white.jpg

Jumat, 13 Desember 2013

Tentang Mangga


Fakta:
1. Buah berbiji yang dilapisi daging lagi diselimuti kulit buahnya.
2. Harum aromanya, jadi ciri khas pembeda dengan buah lainnya.
3. Umumnya, saat muda asam rasanya, saat matang manis rasanya.
4. Banyak jenisnya, beda karakteristiknya meski tetap sama-sama mangga.
...

Pertanyaannya:
1. Siapa yang merancang bentuk bijinya, proporsi dagingnya, warna kulitnya? Kapan pencampuran dan pengujian zat warna yang ada pada daging buah dan kulitnya sehingga enak dipandang dan aman bagi kesehatan? Siapa pula yang melakukannya? Siapa yang menguji seberapa keras lapisan pembatas biji dan dagingnya? Mengapa tak pernah tertukar kulit mangga dengan kulit buah lainnya? ...

2. Siapa yang melakukan reaksi esterifikasi (pembuatan senyawa parfum) untuk aromanya? Kapan dan siapa yang menakar masing-masing komposisi zat sehingga enak sekali dan khas baunya saat dicium? Siapa yang memastikan tak beracunnya aroma yang menyebar hingga boleh disekresikan (dikeluarkan) dari buahnya? ...

3. Siapa yang merencanakan perubahan rasa sejak pertama menjadi buah muda hingga menjadi buah yang matang bahkan terlalu matang atau busuk karena karena tak dikonsumsi? Siapa yang mengatur pH-nya (derajat keasaman) sehingga masih aman untuk dikonsumsi meski bukan saatnya? Kapan dan siapa yang menakar kadar gula dalam daging buahnya sehingga beda kematangan beda pula rasa manisnya? ...

4. Mengapa dalam satu keluarga mangga, tak pernah tertukar semua karakteristik yang ada meski begitu banyak jenisnya? Siapa yang mengaturnya?


Dengan penalaran yang penuh dan mendalam atas kecanggihan otak manusia ini, maka seharusnya sampai pada pemikiran, "Apakah ini berlangsung tiba-tiba? Atau berjalan begitu saja teratur secara spontan?"Tentu, jawabannya, "Oh, pasti ada yang merancang. Mana mungkin kebetulan begitu saja terjadi."


Maka dengan keimanan penuh, "Pasti ada dzat yang merancang semuanya. Semuanya keteraturan, keterencanaan, ketepatan takaran, dan proses-proses lainnnya sehingga terlahirnya sebuah mangga dengan segala kekhasannya." Pertanyaannya siapa dia? Maka yakinilah bukan manusia, secanggih apapun otaknya, setinggi apapun gelarnya, sehebat apapun IQ-nya. Juga sudah pasti bukan makhluk lainnya yang tak kemajuan peradaban layaknya manusia. Lalu?


Dialah, Dzat Yang Maha Mengatur, Maha Merencanakan, Maha Menghitung, Maha Memutuskan, Maha Memelihara, Maha Menciptakan, ALLAH SWT.
Wallaahu a'lam bis shawwab.


Belajar Ketauhidan dari Sebuah Mangga

"Ini baru menelaah bagaimana ke-Maha Besar-an-Nya merancang dan menciptkan mangga, bagaimana dengan sesuatu yang lebih lebih besar dan lebih lebih kecil lainnya yang terhampar seluas-luasnya melingkupi kehidupan kita? Atau justeru bagaimana dengan penciptaan diri kita sendiri ini? Sungguh tak ada yang patut diagungkan kecuali Dia, ALLAH SWT. semata. Mari belajar mendekatkan diri pada-Nya."


-Kido :)
Diilhami dari hasil diskusi dengan Ust. Deni Albar, Lc. (Imam Masjid Pusat Dakwah Islam 'PUSDAI' Jawa Barat)
"Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya."


Sumber Gambar:
http://suaramerdeka.com/foto_sehat/a387af708f4964b7e84bb6ddb9a17d96.jpg

Sabtu, 07 Desember 2013

Kido - Wahai Sahabat



Bismillaah...
KIDO'S PICTURES very proudly presents
Sebuah lagu yang terinspirasi oleh sahabat
"Wahai Sahabat" Cipt. Kido

Kaudatang padaku, kudatang padamu
Kautunggu diriku, kutunggu dirimu
Wahai sahabatku, kupercaya dirimu
Kaupercaya diriku, kuharap itu selalu

Kausanjung diriku, kusanjung dirimu
Kauingatkan aku, kuingatkan kamu
Wahai sahabatku, kupercaya dirimu
Kaupercaya diriku, ...

Wahai sahabat...
Kaubuat ku lebih kuat
Wahai sahabat...
Kau membuat diriku merasa hebat

Kusalah padamu, kausalah padaku
kaumemaafkanku, kumemaafkanmu
Wahai sahabatku, kupercaya dirimu
Kaupercaya diriku, kuyakin itu selalu

Wahai sahabat...
Lakumu cermin nasihat
Buatku semakin dekat
Dan selalu mengingat Sang Maha Dekat

"Sahabat sejati itu adalah sahabat yang kala kita mengingatnya mengingatkan kita  pada-Nya."

Best Regards,
Kiki 'Kido' Rudiansyah
Alfa Centauri 4th Lifting 'Da Fantastic Fourth'
Etoser Bandung 2009
Teknik Fisika, FTI-ITB

FB: Kiki Rudiansyah
Twitter: @kikidoanc
Email: kickyalchemist@gmail.com
Fanpage FB: Kido & The Rangers
http://kikidoanc.blogspot.com
http://youtube.com/kido411
http://soundcloud.com/kiki-rudiansyah
http://kikidoanc.tumblr.com