"Ra mikir, kerja kerja kerja."
Itu merupakan quotes khas Bapak yang begitu melekat di hati 'pemirsa'. Khasnya itu karena hebatnya tanpa 'mikir' aja permasalahan bisa tuntas, yang penting kerja, kerja, dan kerja. Sekian prolog saya.
Begini, Pak. Di tengah masa transisi (peralihan) pemerintahan Indonesia
ini, tidak bisa dimungkiri bahwa begitu banyak problematika yang muncul
mulai dari permasalahan BBM (Bahan Bakar Minyak) hingga yang paling
spesifik di ibukota menyoal bus 'busway' Transjakarta dengan segala
'rengek' masalah yang ada. Saya yakin ini menyangkut dengan Bapak.
Ke depan pasti Bapak secara langsung akan mengerjakan PR itu, bahkan mungkin sekarang juga mulai memikirkannya meski jargon 'ra mikir' kadung Bapak sandang. Kebijakan pengentasan masalah BBM ada di tangan Bapak beserta jajaran pembantunya. Menaikkan harga BBM atau tidak itu ada konsekuensinya, rakyat akan menyaksikannya.
Masalah bus Transjakarta bukan tak ada kaitannya dengan Bapak yang sempat jadi Gubernur DKI Jakarta kemarin. Ke depan tentu bisa jadi akan dimintai keterangan terkait hal itu. Dan lain-lain dan lain-lainnya lagi masih banyak masalah Indonesia ke depan. Saya berdoa semoga Bapak sanggup dan kuat menghadapi semuanya. Kalau tak sanggup? 'Shangguphin' (ala The Comment) aja, Pak. Daripada nantinya ada merasa lebih sanggup bagaimana? Tentu Bapak takkan dengan mudah melepaskan posisi penting (bingit) itu kan sekalipun pada sang wakil? (Eh, tetapi kurang tahu kalau sama ketua umum partai Bapak mah, maaf) Lima (5) tahun lho, Pak terhitung 20 Oktober nanti, insyaAllah.
Da saya mah apa atuh, Pak. Siapapun presiden Indonesia mah #rapopo asalkan amanah. Sekarang mah hanya bisa berbaik sangka dan menengadahkan tangan ke Allah, Tuhan Yang Maha Pemberi Kuasa Tertinggi di atas segalanya, berdoa supaya Indonesia bisa dikaruniakan pemimpin yang benar-benar ingin menghebatkan Indonesia tanpa pengaruh & kepentingan siapapun. Indonesia hebat, bukan begitu, Pak? Kami tunggu realisasi revolusi mental pada visi misi serta janji-janji yang pernah digaungkan. Salam Satu Indonesia.
Terima kasih, Pak. Salam dari saya sekeluarga.
- Kiki 'Kido' Rudiansyah :)
Ke depan pasti Bapak secara langsung akan mengerjakan PR itu, bahkan mungkin sekarang juga mulai memikirkannya meski jargon 'ra mikir' kadung Bapak sandang. Kebijakan pengentasan masalah BBM ada di tangan Bapak beserta jajaran pembantunya. Menaikkan harga BBM atau tidak itu ada konsekuensinya, rakyat akan menyaksikannya.
Masalah bus Transjakarta bukan tak ada kaitannya dengan Bapak yang sempat jadi Gubernur DKI Jakarta kemarin. Ke depan tentu bisa jadi akan dimintai keterangan terkait hal itu. Dan lain-lain dan lain-lainnya lagi masih banyak masalah Indonesia ke depan. Saya berdoa semoga Bapak sanggup dan kuat menghadapi semuanya. Kalau tak sanggup? 'Shangguphin' (ala The Comment) aja, Pak. Daripada nantinya ada merasa lebih sanggup bagaimana? Tentu Bapak takkan dengan mudah melepaskan posisi penting (bingit) itu kan sekalipun pada sang wakil? (Eh, tetapi kurang tahu kalau sama ketua umum partai Bapak mah, maaf) Lima (5) tahun lho, Pak terhitung 20 Oktober nanti, insyaAllah.
Da saya mah apa atuh, Pak. Siapapun presiden Indonesia mah #rapopo asalkan amanah. Sekarang mah hanya bisa berbaik sangka dan menengadahkan tangan ke Allah, Tuhan Yang Maha Pemberi Kuasa Tertinggi di atas segalanya, berdoa supaya Indonesia bisa dikaruniakan pemimpin yang benar-benar ingin menghebatkan Indonesia tanpa pengaruh & kepentingan siapapun. Indonesia hebat, bukan begitu, Pak? Kami tunggu realisasi revolusi mental pada visi misi serta janji-janji yang pernah digaungkan. Salam Satu Indonesia.
Terima kasih, Pak. Salam dari saya sekeluarga.
- Kiki 'Kido' Rudiansyah :)