LAILATUL QADAR
By Kido | http://www.youtube.com/user/kido411 | https://twitter.com/kikidoanc
(Original lyrics by Al Muzzamil Yusuf)
Malam seribu bulan
Anugerah Pencipta Alam
Detik-detik yang akan datang
Bernilai istimewa berbilang
Dipojok surau masjid mushala
Sang 'abid menangis dalam doa
Sesal dosa taubat munajat
Campur aduk mengguncang jiwa
Tahukah kamu lailatul qadar?
Nilainya lebih dari seribu bulan
Cinta Allah pada umat Muhammad
Diberi anugerah nikmat berlipat-lipat
Ia datang pada malam ganjil
Pada sepuluh akhir Ramadhan
Sambut dengan jiwa 'abid taqwa
Hanya sedikit yang 'kan kau jumpa
#RoadToRamadhan1434H
The ominous clouds above telling me something/the future i'm facing will never be easy/you'll be my friend in loneliness /you'll be the one who brightens up all my heart/this friendship never last never goes till the end of time...
visitors
Sabtu, 27 April 2013
Senin, 22 April 2013
Earth's Day 2013
Don't judge Earth as your house, but as your home. Contrast with a house, there're so many activities inside home. You, surely, define to make it cleaned, all the stuffs on its order, and useful along your life. Then, you make a U-form on your lips and welcoming all your friends as being happy :)
-Kido for Earth's Day 2013
Selasa, 16 April 2013
Bukan Aku, Bukan Kamu, Bukan Dia, Tapi Kita
Assalamualaikum, Gan :D
Once upon a time I see
the light coming from the sky into my heart. I know it was your sight. Once
upon a time I hear a sound greeting to my heart over a mount’. I know it was
your drone.
And I want to know
myself. I want to know my brave. How can I reach my dream, how much I use my
strength.
Once upon a time I
feel the the love coloring all the parts along my life. I know it was so fine.
Once upon a time I say, “You’re right!” believing a bright coming from God. I
know it was my life.
And I’m in luck to
have you. I’m in luck to see you. You tell me how to be good. You saw what is
the truth.
Once upon a time with
you, Etos Rangers :D
-Kido, Once Upon A Time With You-
Gengs, itu baru intro lho. Haha. Sekarang kita mulai. Bekicot...
Berawal dari TEMU ETOS NASIONAL 2010 Bogor-Depok-Jakarta,
berakhir jadi ETOS RANGERS NUSANTARA 2009
Padang-Jakarta-Bandung-Semarang-Surabaya-Makassar. Berjumlah delapan orang,
inilah para personil Etos Rangers yang begitu inspiratif dan apresiatif. Bekicot...
But, before I start
mentioning one by one of the eight of Etos Rangers, Abdi gaduh sababaraha aturan
sateuacan ngajomantarakeun hiji hijina teh. Nyatana, teu kenging more than sapuluh kecap dina netelakeun
saurang-saurangna teh nya. Pami more than
excellent mah wios. That’s it,
bekicot...
- - Iis Casmiati (Casmi), Institut Teknologi Bandung
[47]
Her struggling was
undoubtedly great! Salirana alit, perhatosanna badag pisan.
- - Novi Aulia Hikmawati (Aulia Sinaro), Universitas
Andalas [49]
Her analyzing was
sophisticatedly sharp! Anjeunna sae, sanajan acan pendak*.
- - Alinda (Alin), Universitas Hasanudin [51]
Her standing-alone was
exicitedly inspiring! Gampil nyarios, teges, layeutan kasasaha
- - Khoirun
Nikmah (Nikmah), Institut Teknologi Sepuluh November [50]
Her sounding was
islamicly pasify! Soal ngahargaan mah nomer hiji.
- - Muhammad Ulfi Bahari, Institut Teknologi Bandung
[73]
His thought was
accurately balance! Salirana badag, perhatosanna oge badag.
- - M. Khoiruddin Rajulaini (Raju), Universitas Diponegoro [57]
His voice was greatly
beautiful! Calakan tur sae pamolah-basa.
- - Abdul Karim (Karim), Universitas Indonesia [50]
His greeting was smily
friendly! Layeutan basa, alit, oge calakan.
- - Kiki (Kido), Institut Teknologi Bandung [63]
His dreams was really happen!
Nyeni, resep tahu, sologoto saalit.
Anggota Ranger (dari kiri) atas: Aulia, Iis, Kiki, Karim (dari kiri) bawah: Nikmah, Ulfi, Raju, Alinda
***
Indahnya jalinan tali silturahim persaudaraan ini semoga
hingga ke Surga kelak. Mari landaskan pertalian ini karena Allah S.W.T. Hingga
kita bisa saling mengisi, memahami, dan menasehati dalam kebaikan dan
kesabaran.
“Sebaik-baik teman adalah yang kala mengingatnya,
mengingatkan kita kepada-Nya.”
Alhamdulillaah, panginten sakitu bae. Punten teu tiasa
seueur cumarios oge sae-sae basa pakait nyaritakeun maranehna. Maybe and of course, at the other time I
will continue telling about all my greatest friend above. Hopefully I meet them
at the right moment completely, closely, atmosphericly covered by togetherness.
Mugiya Allah maparin kasaean ka urang sadaya. Salawasna aya dina kawilujengan, salawasna ditangtayunan ku Allah. Aamiin.
Peace be upon you,
Gengs :D
Sabtu, 13 April 2013
2013, #UNBERSIH
Bismillaah...
a.n. Beastudi Etos Bandung 'eBand' | Beastudi Indonesia | Dompet Dhuafa mengucapkan selamat menempuh Ujian Nasional 2013 kepada seluruh siswa/i SMA/SMK/MA/sederajat. Semoga sukses :D
#UNBERSIH | Jujur itu more than excellent!
http://etosbandung.wordpress.com/ | http://beastudiindonesia.net/ | http://dompetdhuafa.org/
Kiki
Teknik Fisika-FTI ITB
Etoser Bandung 2009
@kikidoanc
a.n. Beastudi Etos Bandung 'eBand' | Beastudi Indonesia | Dompet Dhuafa mengucapkan selamat menempuh Ujian Nasional 2013 kepada seluruh siswa/i SMA/SMK/MA/sederajat. Semoga sukses :D
#UNBERSIH | Jujur itu more than excellent!
http://etosbandung.wordpress.com/ | http://beastudiindonesia.net/ | http://dompetdhuafa.org/
Kiki
Teknik Fisika-FTI ITB
Etoser Bandung 2009
@kikidoanc
Senin, 08 April 2013
Nostalgiaan Berakhir Jumatan Bareng Kang Aher
Berawal dari dering dan getar hape malam itu saat sedang menunggu ayam kremes di kedai Be*ek Nga*asan Tubagus Ismail bersama teman, esoknya (Jumat, 5 April 2013) pascakuliah aku langsung bertolak
menuju Diponegoro 48. Usut punya usut sang adek kelas - sealmamater putih
abu-abuku - memintaku buat mengisi suatu acara. Mereka sebut ta’lim. “Beuh, beratnya,” dalam benakku.
Kukonfirmasi, “sharing kali ya, bukan
ngisi, hehe.”
Kumeluncur dengan angkot ijo. Tepat di Jalan Diponegoro kukirikan angkot itu. Namun, bukan di
depan Dipo 48, melainkan lebih beberapa meter di depannya. Lho, kok bisa? Ya bisalah,
wong waktu itu ga ada siappun yang berani mencegahnya, haha.
Jadi, gini ceritanya. Acara mulai jam 13.00 WIB
pascajumatan, tetapi jam 10-an lebih pascakelas Fisika Kuantum & Nano aku
sudah cabut ke TKP. Jadilah, nyari pelarian lain dulu, ‘kan masih tiga jam-an
lagi. “Aduuh, makin gak baku nih bahasa,” bisikku dalam hati saat buat tulisan
ini.
Pasjum (Pasar Jumat, red.) Pusdai menjadi korban pelarianku. Jalan-jalan
ke sana kemari. Dari ujung jalan Pusdai ke ujung lainnya menjajali semua pedagang
yang menyesaki jalanan di satu sisi. Plus
antrian orang di sana-sini tak tak mau kalah ikut menyesaki kawasan pasjum itu.
Jalan-jalan nostalgia pasjum pun selesai tanpa menjaja apapun karena memang tak
berniat untuk merogoh kocek untuk keperluan apapun.
Terdengar seperti musik keroncong, ternyata perutku berdering,
haha. Nostalgia dilanjutkan dengan berbatagor
kuah & kering depan gerbang depan Pusdai. “Mang, batagor seporsi yah,
yang kuah, tapi kering,” kataku. “Wah, sekarang kering aja, Dek,” mamang
menyahut seakan sudah mengerti maksud orderanku. Perpaduan yang yahut antara batagor dan es
cendol-goyobod menjadi menu pembuka prajumatan siang ini. Kuliner khas Bandung
memang tiada duanya. What a specially and
tasty of Bandung culinary! Don’t try this at home! Hehe...
Potret Masjid Pusdai Jabar, Jalan Diponegoro, Bandung Pasca-repainting
(Photo taken by Kido)
Selesai, kurasa langsung cabut ke masjid nostalgia zaman
putih abu-abu, Pusdai. Kulihat masih jam sebelas, tak biasanya kulangsung masuk
masjid nostalgia itu dan mengambil air wudlu. Aku ingin dapat shaf (barisan,
red.) Sholat Jumat paling depan! Biar dapet unta, aamiin. Adzan masih enam
puluh menitan lagi. Kuhabiskan saja dengan bertilawah meneruskan hanca (batas, red.) saya. Tak lupa
sebelumnya tahiyyatul masjid dulu. Alhamdulillaah.
Tak terasa sudah seorang bapak pembaca pengumuman prakhutbah
jumat sudah di depan mata mengucapkan salam. Waktu itu, sayangnya aku tidak
dibarisan peraih unta karena sudah penuh. Hiks.
Namun, tak jadi masalah, justru makin semangat di lain kesempatan. Yeah!
Selagi pengumuman, kok seorang dari barisan depan mundur
yah? Sementara seorang bapak DKM yang lain menggelar sajadah di tempat yang
ditinggalkan orang tersebut. Dalam benakku, “Pasti ada sesorang penting nih
bakalan ngisi ini tempat duduk, ” sok tahu. Dan tiba-tiba terlihat seringai
senyum kang Aher! Ahmad Heryawan, Dr. (HC), Lc., sang Gubernur Jawa Barat! Wow, great
kesempatan langka! Tetapi tak sempat bersalaman karena adzan sudah
dikumandangkan tepat beliau duduk dan khotib (pengkhutbah, red.) naik mimbar.
Tak banyak pikir kuikuti khutbah Jumat dari Kiai Haji
anggota DPRD Jawa Barat itu, lupa lagi namanya, dengan seksama. Aku dapat
quotes menarik,
Banyak orang muslim
dan mukmin, tetapi tak sedikit yang tak berani mendemonstrasikan keislamannya
itu dan tak sedikit pula yang tak berani memenuhi konsekuesi dari keberanian
yang sudah ada.
Khutbah berakhir, berkumandanglah iqomah. Dan ternyata, barisan depan kosong satu orang tepat di
sebelah kang Aher! Langsung saja kumaju dan kutempati. Tetapi bukan hanya dalam
rangka ingin di sebelah kang Aher yah, tetapi memang dalam rangka memenuhi
tempat kosong di barisan depan karena memang itulah aspek kesempurnaan dalam sholat
berjamaah. Aduuh, kayak ceramah, hehe. Allah memang Maha Indah dalam memutuskan
perkara apapun di luar nalar manusia.
Sholat jumat berakhir, pun sholat sunnah, dzikir, dan doa. Tak
banyak membuang detik, aku langsung menyalami kang Aher dengan seringaian
senyumku dan berkata salam. Beliau menyambut dan menyalamiku dengan penuh
hangat dan keramahan. Kuperkenalakan diri secara singkat sembari berdebar, dag dig dug der da*a!, untuk kali
pertama secara langsung mengobrol tak formal dengan orang nomor satu di Jawa
Barat ini. Tak henti-henti beliau melemparkan senyuman selagi aku berbicara.
Dan aji mumpung pun kugunakan. Mumpung beliau tak buru-buru
beranjak, mumpung sedang berkesempatan besar bersua
tanpa kawalan ajudan dan body guard-nya, serta mumpung-mumpung lainnya aku Tanya
saja belaiu, “Pak, boleh saya bertanya.” “oh, tentu silakan,” katsanya sambil
menatapku. “Tetapi bukan dalam hal politik atau Jawa Barat lainnya ya, Pak,”
lanjutku. “Siang ini insyaAllah saya akan bertemu dengan adek-adek siswa/i SMA
untuk berdiskusi ta’lim dan sharing tentang motivasi beribadah. Lalu, menurut
Bapak, apa ya yang menjadi motivasi kita beribadah itu?” tanyaku.
“Niat. Luruskan niat.
InsyaAllah dengan meluruskan niat terlebih dahulu kita akan bisa memotivasi
diri kita untuk beribadah bahkan memotivasi orang lain,”
Begitu jawaban beliau atas pertanyaanku. Alhamdulillaah... kudapat ilmu lagi dari
pertemuan luar biasa dengan salah satu tokoh yang saya kagumi itu. Mengapa begitu?
Pertanyaan yang sama kulontarkan sebelumnya kepada teman-temanku dan mendapat
berbagai jawaban. Kuesioner kali yah, hehe. Eh, tidak dinyana ternyata
pertanyaan kuesioner ini sampai kepada bapak Gubernur :D
Kuberterimakasih kepada beliau atas kesempatan mengobrol
singkat yang diberikan. Sekali lagi kumenyalaminya sembari beliau berpesan, “Salam
yah buat anak-anak SMA dan teman-teman mahasiswa ITB.” Pertemuan berakhir,
sementara kang Aher menyalami jamah lainnya yang sudah dari tadi bersiap
menemui beliau. Aku juga tak lupa menyalami sang khotib, yang super materi
khutbahnya, yang memang datang bersama kang Aher.
Do you know, Pren?
Suaanku dengan kang Aher itu terkesan lama dengan tuliasan ini. Padahlan, eh
padahal durasinya tak lebih dari lima menit, lho. Ga apa-apa, gak penting yah,
hehe. Namun, justru yang penting adalah hasil pertemuan super yang kudapat. Alhamdulillaah.
Setelahnya, kulangsung beranjak menuju Dipo 48. Acara dimulai
meski jadinya molor beberapa puluh
menit dari jadwal awal, tetapi tak apalah semangat adek-adek ini yang luar
biasa perlu diacungi jempol secara tersendiri. Apa yang kualami pascajumatan
itu, pesan dan ilomu yang kudapat kusampaikan saat diskusi dan sharing itu berlangsung. Kuberharap semuanya
dapat menjadi motivasi bagi semuanya, tentunya bagi diriku sendiri untuk ke
depannya menjadi lebih baik. InsyaAllah.
Pusdai Jabar-Bandung, 5 April 2013.
Langganan:
Postingan (Atom)